Ibadah Haji 202
Sosok Bu Temu, Petugas Kebersihan SMK Al Hidayah Cirebon Berangkat Haji Tahun Ini, Nabung sejak 2004
Kisah Bu Temu mengundang kekaguman dari banyak pihak. Hasanudin pun merasa bangga dan terinspirasi oleh kegigihan staf kebersihannya
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sosok Temu (60), petugas kebersihan di SMK Al-Hidayah Cirebon, menjadi inspirasi banyak orang.
Setelah hampir dua dekade mengabdi, wanita tangguh ini akhirnya terdaftar sebagai calon jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci pada tahun 2025.
Bu Temu bukanlah sosok asing di lingkungan sekolah.
Baca juga: Kisah Haru Pasutri di Cirebon Akhirnya Berangkat Haji, Hasil Jerih Payah Sebagai Petugas Kebersihan
Sejak tahun 2004, ia telah menjalani tugasnya membersihkan ruangan kelas, mengepel lantai, mencuci peralatan makan, hingga menyediakan air minum bagi para guru dan siswa.
Bahkan, ia juga bertanggung jawab atas kebersihan halaman sekolah dari lantai bawah hingga lantai atas.
“Ya Bu Temu di SMK Al-Hidayah ini sebagai petugas kebersihan."
"Beliau di sini mengerjakan berbagai macam pekerjaan, di antaranya membersihkan lantai, mengepel maupun membersihkan alat makan dan menyediakan air minum juga,” ujar Kepala SMK Al-Hidayah Cirebon, Hasanudin, saat diwawancarai, baru-baru ini.
Hasanudin mengungkapkan, Bu Temu mulai bekerja sejak sekolah tersebut masih bernama SMK Negeri 1 kelas jauh.

Ketika itu, ia hanya menerima upah sebesar Rp 100 ribu per bulan.
Kini, upah yang diterima Bu Temu mencapai sekitar Rp 800 ribu per bulan.
Meski hidup dalam keterbatasan, Bu Temu dikenal sebagai sosok pekerja keras dan konsisten menjalani tugasnya.
Semangatnya untuk menunaikan ibadah haji pun tidak pernah padam.
Baca juga: 1.163 Calon Jemaah Haji Asal Subang Siap Diberangkatkan ke Tanah Suci Mulai 10 Mei 2025
Sedikit demi sedikit, ia menyisihkan pendapatannya demi bisa berangkat ke Tanah Suci.
“Alhamdulillah beliau juga bercerita sama saya, bahwa selama bekerja dari sini dia sedikit demi sedikit menabung dengan uang yang ditabungkannya untuk mendaftar haji dan sampai saat ini ya sambil mempersiapkan juga untuk keberangkatannya,” ucapnya.
Kisah Bu Temu mengundang kekaguman dari banyak pihak.
Hasanudin pun merasa bangga dan terinspirasi oleh kegigihan staf kebersihannya itu.
“Saya merasakan kagum sekali karena belum tentu orang yang seperti kita-kita ini, yang pendapatannya jauh lebih besar dari petugas kebersihan, bisa seperti Bu Temu yang terdaftar sebagai tamu Allah."
"Semua banyak yang kagum atas semangat dan kesungguhannya untuk menunaikan ibadah haji,” jelas dia.
Sebelumnya, siapa sangka, dari penghasilan sebagai petugas kebersihan, sepasang suami istri asal Kota Cirebon akhirnya mampu meraih impian untuk berangkat ke Tanah Suci.
Temu (60) dan suaminya, Kadina (63), dijadwalkan berangkat menunaikan ibadah haji pada 12 Mei 2025 mendatang.
Bukan hal mudah bagi Temu untuk sampai pada titik ini.
Sejak 2004, ia bekerja sebagai petugas kebersihan di SMK Al-Hidayah, Jalan Kalitanjung, Kelurahan/Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Upah pertamanya hanya Rp 100 ribu per bulan, dan kini meningkat menjadi Rp 800 ribu.
Suaminya pun bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah perusahaan makanan siap saji dan pernah menjadi tukang bangunan demi menambah penghasilan.
“Kalau suka nganter orang yang mau berangkat haji, kita sebagai orang biasa juga pengen."
"Awalnya lihat teman daftar haji, terus saya coba juga,” ujar Temu saat ditemui di rumahnya di Gang Situgangga, di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi.
Ia mendaftar haji pada November 2013, setelah anak-anaknya mulai mandiri dan satu-satunya anak yang masih kuliah saat itu dianggap sudah cukup bisa ditinggal.
Baca juga: Kisah Haru Pasutri di Cirebon Akhirnya Berangkat Haji, Hasil Jerih Payah Sebagai Petugas Kebersihan
Meski hidup sederhana, Temu dan suami menyisihkan rezeki sedikit demi sedikit.
“Dibilang susah ya susah, dibilang nggak ya nggak, karena Allah yang ngasih rezeki."
"Kalau ada lebih, ya ibu tabung,” ucapnya.
Namun perjuangan belum usai.
Ketika mendengar biaya haji naik pada 2024, Temu sempat sakit hingga tiga bulan lamanya.
Berat badannya turun drastis dari 50 kilogram menjadi 33 kilogram.
Namun sebuah kabar bahagia datang usai Lebaran.
“Setelah lebaran dapat panggilan, langsung senang banget. Kaya disuruh cepat sehat."
"Alhamdulillah, uangnya cukup buat pelunasan,” jelas dia, sambil tersenyum.
Kini, Temu hanya tinggal menunggu waktu keberangkatan.
“Alhamdulillah, sekarang udah sembuh, sehat. Tinggal berangkat saja."
"Di sana kan sudah disiapkan makan, jadi nggak mikirin apa-apa lagi,” katanya.
Pagi itu, Tribun mengikuti aktivitas Temu dari rumahnya menuju sekolah.
Sekitar pukul 06.00 WIB, ia sudah siap berangkat.
Sebelumnya, ia menyempatkan diri menjemur pakaian dan merapikan rumah.
Setiba di sekolah, Temu langsung menyapu, mengelap meja-meja guru, hingga membersihkan lantai dua.
Ia juga menyiapkan minuman untuk kepala sekolah.
Rutinitas itu ia lakukan tanpa keluhan, setiap hari, selama dua dekade lebih.
Di rumah, Temu dan suaminya terlihat bahagia kala menunjukkan koper dan perlengkapan haji.
Sesekali, mereka menitikkan air mata, masih tak menyangka akan menjadi tamu Allah.
“Ini semua karena Allah. Kami percaya, kalau sudah waktunya, pasti Allah undang,” ujar Temu.
Harga Emas Hari Ini Minggu 21 September 2025 Naik Tajam, Antam Rp2,212 Juta, Cek Galeri 24 dan UBS |
![]() |
---|
Siap-siap Bandung Macet Hari Ini Minggu 21 September 2025, Ada Festival Kuliner hingga Audisi Nyanyi |
![]() |
---|
Daftar Harga BBM Pertamina Hari Ini Minggu 21 September 2025 Se-Indonesia Turun, Cek Rinciannya |
![]() |
---|
Indonesia Tanpa Gelar di China Masters 2025, Fajar Alfian/Shohibul Kena Balas Dendam Juara Dunia |
![]() |
---|
Akademisi Menilai Gugatan ASN Cirebon Soal Batas Usia Pensiun Dinilai Sah, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.