Keracunan MBG di Bandung

Penyebab Tidak Ada Siswa SMAN 19 Bandung Keracunan Setelah Santap MBG Seperti di SMPN 35

Tidak ada siswa SMAN 19 Bandung yang jadi korban keracunan akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ILUSTRASI MBG - Tidak ada siswa SMAN 19 Bandung yang jadi korban keracunan akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG).  Padahal SPPG yang menyiapkan menu MBG di SMAN 19 Bandung, sama dengan SMPN 35 Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tidak ada siswa SMAN 19 Bandung yang jadi korban keracunan akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Padahal, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyiapkan menu MBG di SMAN 19 Bandung, sama dengan SMPN 35 Bandung. Di SMPN 35 Bandung, ratusan siswa mengalami mual dan diare pada Rabu (30/4/2025) setelah menyantap makanan pada Selasa (29/4/2025).

"Alhamdulillah, tidak ada siswa kami yang mengalami keracunan (seperti di SMPN 35 Bandung)," kata Kepala SMAN 19 Bandung, Imam Lubisasono, saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (1/5/2025).

Ia mengatakan, siswa SMAN 19 Bandung telah diperingatkan sejak jauh-jauh hari untuk tidak menyantap MBG apabila menemukan menu yang terasa basi.

Baca juga: Sampel Menu MBG Penyebab 342 Siswa Keracunan di Bandung Diuji Lab, Penyedia Bakal Dievaluasi

Pihaknya mengakui, berdasarkan laporan yang diterimanya para siswa SMAN 19 Bandung tidak menyantap menu sayuran yang disajikan dalam MBG pada Selasa lalu.

"Sayurannya tidak dimakan. Saat ini, MBG diberikan kepada siswa kelas X dan XI SMAN 19 Bandung yang jumlahnya mencapai 368 orang," ujar Imam.

Dia mengaku kurang mengetahui lokasi SPPG yang menyiapkan MBG untuk siswa SMAN 19 Bandung, karena dikoordinasikan langsung Wakasek Kesiswaan.

Baca juga: Kronologi Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan Setelah Santap Menu MBG

Humas SMPN 35 Bandung, Ganjar Sulandiana, mengatakan, sebanyak 342 siswa dan dua guru SMPN 35 Bandung diduga keracunan setelah menyantap menu MBG.

Pihaknya memastikan, seluruh siswa yang rata-rata mengalami gejala diare, demam, hingga muntah tersebut tidak ada yang dirawat inap di puskesmas maupun rumah sakit.

"(Keracunan) diduga dari menu makaroni dan sayuran dalam MBG pada Selasa lalu yang sepertinya sudah basi serta tidak layak untuk dikonsumsi," kata Ganjar. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved