Viral Video Pelajar SMA di Bandung Barat Dapat Tugas Gambar Alat Kelamin, Disdik Beri Penjelasan

Nonong juga mengkonfirmasi bahwa tugas yang diberikan oleh Wety tersebut sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

|
Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Ravianto
Fauzi Noviandi / Tribunjabar
TUGAS GAMBAR - Kepala Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Provinsi Jawa Barat VI Nonong Winarni, Kamis (23/1/2025). Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat bergerak cepat setelah viralnya video siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diberikan tugas menggambar alat kelamin. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat bergerak cepat setelah viralnya video siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diberikan tugas menggambar alat kelamin.

Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat langsung mengirimkan petugas ke SMA Negeri 1 Cililin, KBB, untuk mengetahui secara utuh peristiwa tersebut.

"Tadi kami sudah ke sana, kita temui kepala sekolah kita cari tahu dan konfirmasi, kita gali seperti apa peristiwa tersebut," kata Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).

Nonong mengkonfirmasi jika video viral anak menggambar alat kelamin merupakan tugas dari seorang guru yang diketahui bernama Wety Yuningsih dalam mata pelajaran Biologi.

Nonong juga mengkonfirmasi bahwa tugas yang diberikan oleh Wety tersebut sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun oleh sang guru.

"Ini materi tentang sistem reproduksi manusia, guru itu sudah menentukan langkah pembelajaran sesuai modul ajar. Dimana, anak menggambar alat kelamin beserta bagian dan fungsinya. Tadi sudah kami sampaikan agar diksinya (modul ajar) diperbaiki agar lebih soft, sudah kami sampaikan dan diperbaiki," kata Nonong.

Nonong mengungkapkan, Wety dikenal seorang guru yang inovatif dan aktif mengunggah konten aktivitas pembelajaran di media sosial.

Dimana Wety telah memiliki konten bahan ajar yang bergam dan lengkap.

"Kami akui guru itu inovatif. Beliau memiliki kemampuan menulis yang bagus, menyusun video pembelajaran lengkap satu tahun, dan biasa ngevlog terkait pembelajaran. Sebetulnya dari sisi inovasi bagus," jelasnya.

Meski begitu, Nonong meminta Wety dan seluruh guru khususnya di wilayah KCD VI yang meliputi wilayah KBB dan Cianjur untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial khususnya saat mengunggah konten-konten yang melibatkan siswa.

"Kami sudah memerintahkan kepada kepala sekolah untuk melakukan pembinaan baik kepada guru yang bersangkutan dan guru lain supaya bijak menggunakan medsos," ujarnya.

Nonong menilai, profesi guru memiliki atensi yang kuat dari berbagai lapisan masyarakat. Tindak tanduk guru di dalam maupun di luar sekolah kerap menjadi perhatian masyarakat.

"Medsos guru itu berbeda dengan orang kebanyakan. Karena guru itu ada yang memerhatikan ada yang mencontoh, menteladani. Sudah banyak kasus guru terpeleset karena medsos," katanya.

Nonong menegaskan bahwa, penggunaan media sosial oleh guru harus dilakukan secara terarah dan terukur. Lebih baik, guru membuat konten-konten edukasi sesuai dengan keahlian.

"Kalau perlu tidak perlu ngonten bersama anak-anak, karena ada hak privasi. Secara personal jadi konten kreator di luar jam kerja, silakan. Mengedukasi masyarakat tentang pendidikan, tentang inovasi metode mata pelajaran yang diampu, itu lebih baik," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved