Kadispora Kota Cirebon Gerinda Rantai Stadion Bima, Piala Pertiwi Tetap Jalan Hari Ini

Menggunakan alat gerinda, mereka membongkar rantai dan gembok yang sebelumnya dipasang oleh Bina Sentra Football Academy

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa
BONGKAR GEMBOK - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Cirebon, Irawan Wahyono melalui timnya membongkar paksa rantai dan gembok yang dipasang di Stadion Utama Bima, Senin (28/4/2025) siang. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Cirebon, Irawan Wahyono, membongkar paksa rantai dan gembok yang dipasang di Stadion Utama Bima, Senin (28/4/2025) siang. 

Aksi ini dilakukan agar pelaksanaan turnamen sepak bola wanita bertajuk Piala Pertiwi 2025 tetap bisa digelar sesuai jadwal.

Pantauan di lokasi, Irawan bersama sejumlah orang tiba di Stadion Bima sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca juga: Dispora Cirebon Tegas: Stadion Bima Milik Rakyat, Bukan Hak Siapapun untuk Gembok

Menggunakan alat gerinda, mereka membongkar rantai dan gembok yang sebelumnya dipasang oleh Bina Sentra Football Academy, pihak yang mengklaim sebagai pengelola stadion.

“Disegel sama siapa? Mereka melakukan hal yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah kerja sama,” ujar Irawan kepada media di sela pembongkaran, Senin (28/4/2025). 

Menurut Irawan, penyegelan stadion yang dilakukan Bina Sentra Football Academy tidak sesuai aturan.

Ia menyebut, pembukaan gembok dan rantai diperlukan demi kepentingan yang lebih luas, termasuk pelaksanaan Piala Pertiwi 2025 tingkat provinsi.

“Mestinya tidak harus dilakukan. Karena ini menyangkut kepentingan yang lebih besar, tingkat provinsi atau kepentingan masyarakat yang lebih luas, ya saya buka,” ucapnya.

Irawan memastikan bahwa Piala Pertiwi 2025 akan tetap dilaksanakan di Stadion Bima mulai Selasa, 29 April 2025.

Ia juga menegaskan, bahwa panitia turnamen sudah membayar retribusi penggunaan stadion kepada pemerintah daerah.

“Saya ini keamanatan untuk menjalankan Perda Retribusi. Ya, penggunanya (Stadion Bima) membayar retribusi,” jelas dia. 

Saat dikonfirmasi lebih lanjut soal retribusi yang disebut belum masuk ke kas daerah, Irawan membantah.

Baca juga: Stadion Bima Cirebon Disegel di Tengah Persiapan Event Besar, Penyewa: Tanpa Pemberitahuan!

"Enggak lah, nggak mungkin. Nanti saya cek dulu,” katanya.

Sebelumnya, Stadion Bima disegel oleh Bina Sentra Football Academy pada Senin pagi. 

Pemilik Bina Sentra, Subagja menjelaskan, bahwa penyegelan dilakukan karena stadion masih berstatus Quo dan tidak boleh disewakan hingga peninjauan ulang kerja sama selesai.

"Ya, bahwa kondisi Stadion Bima ini masih dalam status KUO."

"Artinya, terhitung sejak pertengahan Februari, ada pemberitahuan dari pihak pemerintah kota bahwa stadion ini tidak disewakan," ujar Subagja.

Subagja juga menyayangkan tidak adanya koordinasi dari pihak Dispora terkait rencana penggunaan stadion untuk turnamen besar.

Ia menyebutkan, bahwa sejak Oktober 2024, pihaknya telah mengeluarkan dana pribadi sekitar Rp 800 juta untuk memperbaiki fasilitas stadion.

Kini, Subagja berharap pemerintah kota segera memberikan kejelasan soal kelanjutan kerja sama pengelolaan Stadion Bima

"Setelah penggembokan ini, harapan saya cepat diselesaikan."

"Kalau berlanjut, kita lanjutkan isi MoU. Kalau putus, ya sudah," ucapnya.

Meski diwarnai ketegangan, Dispora Kota Cirebon memastikan turnamen Piala Pertiwi 2025 akan tetap berjalan sesuai rencana.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved