Haru Pasutri Pedagang Es Dung di Grobogan Bisa Berangkat Haji Tahun Ini, 15 Tahun Nabung Rp 40 Ribu

Menabung dari menjajakan es dung bisa mengantarkan pasutri ini ke Baitullah.

TribunJateng/Fachri Sakti Nugroho
TUKANG ES DUNG NAIK HAJI - Sukahar dan Ngatminatun, warga Desa Kaliwenang, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, menceritakan kisahnya bisa naik haji setelah menabung dari hasil berjualan es dung. Kisah mereka adalah pengingat bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia. 

TRIBUNJABAR.ID, GROBOGAN - Ketekunan pasangan suami istri pedagang es dung di Kabupaten Grobogan berbuah hasil.

Sukahar (62) dan sang istri Ngatminatun (59) akhirnya akan naik haji tahun ini.

Menabung dari menjajakan es dung bisa mengantarkan pasutri ini ke Baitullah.

Baca juga: Kisah Inspiratif Lansia di Tegal Naik Haji dari Hasil Nabung Rp25.000 Jualan Ponggol selama 5 Dekade

Sehari-hari, pasutri tersebut tinggal di Desa Kaliwenang, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dan bekerja berjualan es dung.

Senyum bahagia tak bisa disembunyikan dari wajah pasangan suami istri Sukahar (62) dan Ngatminatun (59).

"Senang sekali bisa naik haji tahun ini," ucap Sukahar penuh haru saat ditemui Tribun Jateng di rumahnya, Jumat (25/4/2025).

Kisah ini bukan sekadar soal keberangkatan ke Tanah Suci, melainkan tentang keyakinan bahwa mimpi bisa terwujud meski dengan cara yang sederhana.

Sukahar dan Ngatminatun mulai menabung dari hasil jualan es dung sejak tahun 2010.

Setiap hari, Sukahar menyisihkan keuntungan dari jualannya, antara Rp40 ribu hingga Rp60 ribu.

Dua tahun kemudian, mereka resmi mendaftar haji.

"Tahun 2010 saya mengumpulkan uang sedikit demi sedikit setelah itu tahun 2012 saya bisa mendaftar haji," ujar Sukahar.

"Saya setiap pulang dari jualan menabung Rp40 ribu, kadang Rp60 ribu. Sisanya untuk belanja dan modal jualan es dung," kenang beliau.

Baca juga: Kisah Inspiratif Kakek 100 Tahun di Bogor Naik Haji setelah 70 Tahun Nabung dari Hasil Berkebun

Namun perjalanan Sukahar dengan es dung dimulai jauh sebelum itu.

Sejak tahun 1987, ia telah berjualan es dung di Jakarta.

Namun, pada tahun 2010, ia memutuskan kembali ke kampung halaman.

Halaman
1234
Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved