Petani di Sukabumi Tewas Tertembak Peluru Nyasar dengan Luka Acak, Proyektil Peluru Lenyap
Seorang Petani bernama Otib (60) meninggal dunia setelah menjadi korban peluru nyasar diduga kaliber 308 yang biasa digunakan pemburu babi hutan.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Seorang petani bernama Otib (60) meninggal dunia setelah menjadi korban peluru nyasar
Otib yang tercatat sebagai warga Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, tertembak peluru nyasar diduga kaliber 308 yang biasa digunakan oleh para pemburu babi hutan.
Jenazah Otib diotopsi di ruang instalasi kedokteran forensik oleh tim dokter Forensik RSUD Syamsudin SH, Rabu (23/04/2025).
Namun saat memeriksa kondisi jasad korban, dokter tidak menemukan adanya proyektil peluru di tubuh jenazah Otib.
Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, dr Nurul Aida Fathia, mengatakan dalam proses otopsi terungkpa ada luka di punggung kanan, namun pihaknya tidak menemukan benda asing.
Baca juga: Petani Sukabumi Meninggal Dunia Terkena Peluru Nyasar Pemburu Babi, Alami Luka Sedalam 18 Cm
"Bentuknya itu hanya luka terbuka ukurannya cukup besar sekitar 18 centimeter kedalamnya sampai organ dalam sampai rongga tubuh," tutur Nurul Aida Fathia.
Disinggung apakah terdapat luka lubang bekas tembakan peluru ke dalam punggung korban, Nurul Aida menyebut tidak ada.
"Enggak. Lukanya acak-acakan dari kanan ke kiri bagian punggung jadi melewati garis keras" kata Aida.
Sebelumnya hasil pemeriksaan tim dokter forensik menemukan kondisi luka terbuka yang cukup dalam di area punggung sebelah kanan.
"Adanya luka 18 centimeter di bagian punggung lukanya cukup dalam karena menimbulkan kerusakan pada organ dalam dan menyebabkan pendarahan kelihatan di pakaian," jelas Aida.
Aida juga menyebut beberapa organ dalam jenazah tampak pucat akibat luka di duga benda tumpul dan mengakibatkan korban meninggal.
"Penyebabnya kematian benda tumpul pada paru dan menyebabkan pendarahan," katanya.
Baca juga: Naik Whoosh ke Bandung Hadiri Peringatan 70 Tahun KAA, 17 Dubes Afrika Kagum Transportasi Indonesia
Sebelumnya diberitakan, seorang petani Otib (60) meninggal dunia korban peluru nyasar asal Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Korban terkena peluru nyasar saat tidur di saung huma di lahan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, pada Selasa (22/04/2025) malam.
Saat itu Otib dan istrinya tengah tidur di saung tempat bertani di lahan Perhutani Cisujen Blok 10, Desa Sumberjaya.
Informasi yang dihimpun, korban terkena peluru nyasar dari kelompok pemburu babi yang sedang menembak di wilayah sekitar.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Sukabumi. (*)
Asep Suherman Anggota DPRD Jawa Barat Pastikan Pemerintah Memberikan Perlindungan bagi Petani |
![]() |
---|
Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat Asep Suherman Sosialisasikan Perda Perlindungan Petani |
![]() |
---|
Stok Beras Priangan Timur Aman Hingga Februari 2026, Serapan Gabah Petani Jadi Penopang |
![]() |
---|
UPI Serahkan Perangkat Smart Farming ke Petani Kopi Garut, Bisa Pantau Kondisi Lahan |
![]() |
---|
Diberi Hadiah Oleh Petani Ciparay, Bupati dan Wabup Majalengka Tak Segan Pikul Kacang Tanah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.