Tak Puas dengan Program Akses Hemat, Sejumlah Pengemudi Ojol Datangi Kantor Grab Bandung
Aksi ini bentuk penolakan terhadap program akses hemat yang dinilai menekan pendapatan para mitra driver ojol dan tidak berpihak pada mitra ojol.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Komunitas mitra pengemudi ojek online (ojol) Grab di Bandung ramai mendatangi kantor Grab yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Bandung, Jawa Barat untuk menyampaikan protes, Selasa (22/4/2025)
Aksi ini bentuk penolakan terhadap program akses hemat yang dinilai menekan pendapatan para mitra driver ojol dan tidak berpihak pada kesejahteraan mitra ojol. Penyampaian aspirasi itu diikuti puluhan mitra yang tergabung dalam berbagai komunitas driver online di Bandung.
Adapun masalah utama yang disampaikan, masih berkaitan dengan kewajiban untuk mitra pengemudi Grab membayar langganan untuk bisa mendapatkan order dari layanan GrabBike hemat. Program itu dianggap menambah beban pengemudi yang sudah harus menghadapi kenaikan biaya operasional harian.
Salah satu mitra Grab yang hadir dalam aksi, Arief mengaku kecewa terhadap skema program tersebut. Dia menilai sistem potongan dan langganan yang diterapkan terasa memberatkan daripada membantu.
“Kalau tidak daftar atau tidak mengikuti program, akun driver Grab jadi anyep enggak akan dapat konsumen, karena kan tipikal konsumen di Indonesia mencari yang murah,” katanya, Selasa (22/4/2025)
Menurutnya, loyalitas nomor sekian lantaran konsumen mencari yang murah terlebih dahulu. Konsumen pun berhak memilih layanan yang dia mau atau yang dia mampu.
"Kalau mitra driver tidak mengikuti program GrabBike hemat, dipastikan akan 95 persen bakal anyep,” ujar Arief.
Arief juga menjelaskan secara hitung-hitungan kasar, penghasilan bersih mitra semakin kecil.
“Pendapatan pengemudi sudah sangat menurun sejak Covid. Apalagi sekarang kan ada dua pemain baru di ojek online ini yang dianggap tarifnya lebih murah dari duo ijo ini. Bukan hanya mitra driver, aplikator pun sepertinya kelimpungan dengan persaingan ini ya, dengan adanya program GrabBike hemat ini pasti terasa memberatkan bagi pengemudi,” ujarnya.
Aksi ini juga bentuk solidaritas lanjutan dari mitra Grab di berbagai daerah yang sebelumnya juga telah melakukan aksi serupa, termasuk aksi damai yang berlangsung di Cirebon.
Aksi di Cirebon bahkan mendapat respons dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, yang menyatakan dukungannya terhadap aspirasi para driver.
Sejauh ini, pihak Grab Bandung menyatakan akan menampung masukan dari para mitra dan menyampaikan aspirasi mereka kepada manajemen pusat untuk ditindaklanjuti.
Ketua Presidium KON, Andi Kristiyanto sebelumnya dalam keterangannya menjelaskan layanan Grab Hemat ini muncul dengan skema berbayar dengan nominal variatif, antara lain yakni 1-2 trip dengan potongan Rp 3.000, lalu 3-4 trip potongan Rp 8.500, berikutnya 5-6 trip potongan Rp 13.600, lalu 7-9 trip potongan Rp 18.000, dan 10 trip ke atas potongan hingga mencapai Rp 20.000.
"Ini dibayarkan menurut akumulasi jumlah order yang didapat para driver perhari di luar potongan 15 persen plus 5 persen yang sudah ditetapkan Kemenhub dalam KP1001 tahun 2022 sebesar 15 persen untuk biaya tidak langsung berupa biaya sewa penggunaan aplikasi dan 5 persen sebagai biaya penunjang dukungan kesejahteraan bagi Mitra driver,” katanya dalam keterangan resmi.
Dia juga menilai ramainya aksi unjuk rasa menolak program Layanan Grab Hemat yang dilakukan para mitra ojol di berbagai daerah di Indonesia khususnya mitra pengemudi Grab itu merupakan salah satu dari bentuk dari perlawanan nyata terhadap eksploitasi dan penjajahan modern yang dilakukan aplikator asing yang berinvestasi di negeri ini sejak 14 Mei 2014.(*)
Ada ASN Tilap Duit Pajak Rp 321 Juta, Bapenda Kota Bandung Ketatkan Pengawasan |
![]() |
---|
Pensiun Bukan Akhir, Eks PNS di Bandung Sukses Bangun Warung Berkah dengan Modal Minim |
![]() |
---|
Kabar Gembira untuk Warga Bandung, Penghapusan Denda Piutang PBB Berlaku hingga Akhir 2025 |
![]() |
---|
Siap-siap Bandung Macet Hari Ini Minggu 21 September 2025, Ada Festival Kuliner hingga Audisi Nyanyi |
![]() |
---|
Siap-siap Bandung Macet Hari Minggu 21 September 2025, Ada Audisi Indonesian Idol 2026 di Unpar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.