Hidup dari Perkebunan Teh di Pangalengan, Wulan Miris Kebun Jadi Gundul dan Beralih Fungsi

Viral di media sosial kondisi kebun teh yang gundul dan beralih lahan fungsi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Putri Puspita
AKSI PENANAMAN POHON - Wulan yang ikut aksi penanaman pohon di lahan kebun teh yang gundul di Pangalengan, Senin (21/4/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -  Viral di media sosial kondisi kebun teh yang gundul dan beralih lahan fungsi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 bersama dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon besar-besaran di Sub Unit Kertamanah Unit Malabar, tepatnya di Blok Pahlawan. 

Sebanyak 7.000 bibit pohon dari berbagai jenis pohon ditanam untuk memastikan keberagaman hayati dan ketahanan ekosistem. 

Adapun jenis-jenis pohon yang dipilih, yaitu Sengon (untuk memperbaiki struktur tanah dan pertumbuhannya cepat), Mahoni (Bernilai ekonomis tinggi dan tahan terhadap lahan kritis) dan Trembesi (kemampuannya menyerap air dan CO₂ dalam jumlah besar).

Kegiatan ini terselenggara berkat sinergi antara manajemen PTPN I Regional 2 dan SPBUN yang bersama-sama menggalang partisipasi karyawan dalam aksi penghijauan. 

Selain penanaman pohon, program ini juga mencakup edukasi lingkungan bagi pekerja dan masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lahan perkebunan.

Warga perkebunan, Wulan Nurlianti merasa sedih melihat kondisi kebun teh yang telah berubah menjadi kebun sayuran.

Baca juga: Viral Kebun Teh Pangalengan Bandung Gundul, Ternyata Ada yang Merusak, PTPN Lakukan Penghijauan

Apalagi sejak kecil ia hidup dari hasil perkebunan teh, sang ibu merupakan pemetik teh dan ayahnya mandor perkebunan.

“Pertanian kan jadi salah satu komoditi terbesar di Pangalengan, cuma setidaknya tolong jangan mengambil lahan perkebunan,  karena perkebunan juga punya karyawan,” kata Wulan saat ditemui di aksi penghijauan, Senin (21/4/2025).

Ia mengatakan jika kebun pertanian ini diperluas, maka lahan perkebunan akan rusak dan pendapatan karyawan Pangalengan berkurang.

“Kalau menurut saya mah tolong jangan kenyang di atas perut yang lapar. Tolong,” ucapnya.

Berubahnya alih fungsi lahan ini, kata Wulan berdampak bencana yang terjadi sejak tahun 2024.

Ia menyebutkan, perkampungan yang berada di belakang kebun Kertamanah Malabar ini airnya berkurang, dan ketika musim hujan ada banjir lumpur.

Baca juga: Viral Kebun Teh di Pangalengan Bandung Gundul, PTPN Pulihkan Lahan dengan Penanaman Pohon

“Padahal dulu air di sana berlimpah dan tidak pernah ada banjir. Terus nanti buat ke depannya kalau sudah musim kemarau, kalau ada badai dari debu-debu kan kita yang terdekat mungkin yang kena imbasnya. Jadi tolong kembalikan lahan dan fungsinya PTPN kembali ke yang semula,” ucap Wulan.

Ia pun meminta kepada petani yang menanam sayuran di lahan ini supaya berpindah.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved