Ekspor Rotan Cirebon Goyang Gegara Kebijakan Trump, HIMKI: Ada yang Sampai Tunda Pengiriman
Secara nasional, Amerika menjadi pasar utama bagi industri mebel dan kerajinan Indonesia, termasuk dari Cirebon
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kebijakan tarif baru yang diterapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berdampak signifikan terhadap aktivitas ekspor industri mebel dan kerajinan rotan asal Cirebon.
Sejumlah pengusaha bahkan dilaporkan terpaksa menunda pengiriman karena kebijakan yang dinilai membebani tersebut.
Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Cirebon Raya, Eddy Sugiarto menyampaikan, ekspor rotan dari Cirebon ke pasar Amerika Serikat merupakan salah satu yang terbesar.
Baca juga: Rotan Cirebon Terancam, Pengusaha Minta Pemda Bergerak ke Pusat: Jangan Kalah dari Vietnam!
“Di Kabupaten Cirebon sendiri lebih dari 250 industri yang aktif ekspor."
"Sekitar 23 sampai 24 persen dari ekspor itu menuju Amerika. Jadi itu sangat besar sekali,” ujar Eddy kepada wartawan, Kamis (17/4/2025).
Ia menambahkan, secara nasional, Amerika menjadi pasar utama bagi industri mebel dan kerajinan Indonesia.
“Kalau untuk seluruh industri mebel dan kerajinannya sendiri seluruh Indonesia, kita masuk ke Amerika itu 53,6 persen. Jadi pasar kita sangat besar ke Amerika,” ucapnya.
Namun belakangan, industri lokal diresahkan oleh kebijakan resiprokal tarif yang dikeluarkan oleh Presiden Trump.
Himki menerima laporan dari beberapa anggotanya bahwa pengusaha mulai khawatir akan penerapan beban tarif baru yang bisa mencapai 32 persen.
“Sejak awal Trump mengeluarkan kebijakan resiprokal ini, sudah ada beberapa informasi dari teman-teman kami dari anggota HIMKI di Cirebon Raya."
"Beberapa itu minta keringanan, juga diskon lah kepada industri karena merasa berat kalau memang 32 persen ini dikenakan,” jelas dia.
Tak hanya itu, beberapa pengusaha juga memilih menunda pengiriman ekspor, sembari menunggu kejelasan praktik di lapangan.
“Ada juga penundaan pengiriman, karena di Amerika sendiri belum tahu nih seperti apa nantinya penerapan kebijakan ini."
"Apalagi awal-awal itu sempat bingung, antara 10 persen, 30 persen, ternyata 10 persen itu umum, plus nanti resiprokalnya tergantung negara,” katanya.
Mengenal Desa Karangmalang yang Jadi Kandidat Kuat Calon Ibu Kota Cirebon Timur, Ini Istimewanya |
![]() |
---|
Perbaikan Telan Rp 229 Juta, Lapangan Desa Bungko Cirebon hanya Diurug Tanah Empang dan Becek |
![]() |
---|
Guru yang Lecehkan Murid di Cirebon Dikabarkan Ditangkap, Polisi Buka Suara: Masih Pemeriksaan Saksi |
![]() |
---|
4 Tenaga Pendamping Desa di Cirebon Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pajak, Rugikan Negara Rp 2,9 M |
![]() |
---|
Dua Pria di Cirebon Nekat Gasak Gudang Susu Steril, Makanan dan Susu Ditinggalkan saat Kabur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.