Berita Viral

Dedi Mulyadi Minta Maaf Usai Gebrakannya Dikritik Pengacara hingga Ormas, Berikan Pesan Bijak 

Mengetahui dirinya dikritik beberapa pihak di antaranya pengacara hingga ormas, Dedi Mulyadi akhirnya buka suara. Gubernur Jabar sampaikan minta maaf

|
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah
GUBERNUR MINTA MAAF: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (10/4/2025). - Mendapati dirinya dikritik beberapa pihak pengacara hingga ormas, Dedi Mulyadi akhirnya buka suara. Gubernur Jabar sampaikan minta maaf hingga berikan pesan bijak 

TRIBUNJABAR.ID - Mengetahui dirinya dikritik pengacara hingga ormas, Dedi Mulyadi akhirnya buka suara.

Bukannya memberikan balasan dan pembelaan, Dedi Mulyadi memilih memberikan ucapan minta maaf.

Gubernur Jawa Barat itu menyampaikan permintaan maaf jika gebrakannya selama ini membuat gaduh bagi sebagian masyarakatnya.

Dedi Mulyadi mengaku dirinya secara terbuka menerima kritikan dari berbagai pihak.

Alih-alih menyampaikan minta maaf, Gubernur Jabar itu juga memberikan pesan bijak kepada masyarakatnya di Jawa Barat.

Baca juga: Sosok Ketua DPD GRIB Jaya Jabar Tantang Dedi Mulyadi Bertemu dan Minta Berantas Preman di Birokrasi

Hal ini disampaikan Dedi Mulyadi dalam unggahan media sosialnya diunggah pada Minggu (13/4/2025).

“Maafkan kalau saya selalu bikin kegaduhan,” tulisnya.

Mantan Bupati Purwakarta itu menyampaikan ucapan minta maaf atas gebrakan atau langkah kebijakannya yang dinilai sebagian orang menuai pro kontra.

“Untuk seluruh masyarakat Jawa Barat, saya menyampaikan permohonan maaf, apabila setiap hari saya membuat kegaduhan dengan berbagai langkah dan kebijakan yang tentunya banyak yang tidak menyukainya,” ucap Dedi Mulyadi, dikutip Tribunjabar.id, Senin (14/4/2025).

Meski demikian, Dedi Mulyadi mengaku menerima masukan dari berbagai pihak yang memberikan otokritik kepada kebijakannya itu.

Dedi sadari tindakan atau kebijakannya sebagai pemimpin di Jawa Barat ada yang tidak disukai oleh sebagian orang.

Di sisi lain ia pun merasa ada pula orang yang merasa puas dengan tindakannya saat mengatasi suatu permasalahan warga.

Meski begitu, Dedi mengaku menerima kritikan itu dengan baik secara terbuka.

"Banyak yang mereka secara terbuka melakukan otokritik”

"Dan saya menerima autokritik itu dengan baik, karena sahabat yang baik adalah sahabat yang mengingatkan," ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini Dedi Mulyadi menerima kritikan tersebut dari pengacara kasus Vina Toni RM dan ormas Ketua GRIB JAYA Jabar, Gabryel Alexander Etwiorry.

Sebelumnya pengacara kasus Vina bernama Toni RM menyampaikan kritikan terhadap kebijakan Dedi Mulyadi dalam debat suatu acara televisi.

Dedi Mulyadi dinilai ketika bertindak tegas terkesan buru-buru atau langsung sehingga prosedur dan aturan saat bertindak menjadi pertanyaan.

Baca juga: Toni RM Bereaksi Dituding Serang Dedi Mulyadi Gara-gara Beri Pendapat Soal Kinerja Gubernur Jabar

Selain itu, terbaru Dedi Mulyadi juga menerima kritikan dari Ketua GRIB JAYA Jabar yakni Gabryel Alexander.

Ketua ormas itu menantang Dedi Mulyadi setelah pernyataan sang Gubernur soal premanisme.

Diketahui Dedi Mulyadi berencana membentuk Satgas Antipremanisme.

Pembentukan satgas tersebut sebagai respons maraknya kasus preman hingga tindakan intimidatif yang dilakukan ormas atau LSM yang kerap viral meminta THR hingga pungutan liar (pungli).

Meski demikian, ternyata kebijakan Dedi Mulyadi tersebut ternyata sempat menyinggung ormas atau LSM.
 
Lewat tayangan Youtube Titik Temu Podcast, Gabryel Alexander Etwiorry memberikan tantangan terbuka kepada Dedi Mulyadi soal pemberantasan preman.

Gabriyel mengaku ingin bertemu Dedi Mulyadi untuk membahas terkait pernyataan Dedi yang ingin membentuk Satgas Antipremanisme. 

"Saya sampaikan di sini, saya tantangan terbuka untuk diskusi aktif. Ayo, kita ngobrol jadi jangan supaya masyarakat itu menstigma ormas seakan-akan (buruk), kenapa? Statement bapak (Dedi) itu bagi kami menyesatkan, pak," ujar Ketua DPD GRIB Jaya Jabar, Gabryel Alexander Etwiorry  dikutip dari Youtube Titik Temu Podcast, Sabtu (12/4/2025). 

Dari kritikan beberapa pihak itu, Dedi Mulyadi mengaku menerimanya.

Namun, Dedi menyampaikan ada juga banyak  warga yang merasa puas akan tindakan dan gebrakannya itu.

"Tetapi juga banyak publik yang punya harapan terpuaskan," kata KDM.

Dedi mengakui bahwa ketika dirinya menjadi memimpin di Jawa Barat, dia berada di antara dua pihak.

Yaitu di antara pihak yang senang dan tidak senang.

"Saya jadi pemimpin hidup di antara dua, yang suka dan tidak suka, yang menyetujui dan yang tidak menyetujui," kata Dedi.

"Dan keduanya adalah warga saya, warga Jawa Barat, meski pun sekarang yang berkomentar bukan rakyat Jawa Barat saja," sambungnya.

Meski begitu bagi Dedi, mengungkapkan kritikan pun adalah hak setiap orang.

Apalagi sekarang yang sudah memasuki era digital dan media sosial.

"Itu hak setiap orang karena eranya sudah digital, era media sosial, setiap kegiatan bisa dilihat oleh warga seluruh dunia, yang penting apa yang kita lakukan bermanfaat," ujarnya.

Oleh karena itu Dedi Mulyadi pun memberikan pesan bijak atas kritikan yang didapatnya.

Gubernur Jabar itu juga mengajak masyarakatnya agar tidak berprasangka buruk agar hidup tenang.

"Ayo kita semangat hidup, jangan berprasangka buruk, berprasangka lah baik agar hati kita tenang, tentram, dan bahagia," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved