Cerita Warga Gebang Tabur Lele di Jalan Rusak, Sindir Pemkab Cirebon yang Tak Kunjung Perbaiki Jalan

Warga menabur ikan lele ke lubang-lubang jalan yang menganga sebagai sindiran tajam terhadap pemerintah.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa/ Dok Warga
PROTES JALAN RUSAK - Potret ratusan warga dari wilayah timur Kabupaten Cirebon yang menggelar aksi unjuk rasa pada Sabtu (12/4/2025), sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah daerah yang dinilai abai memperbaiki infrastruktur jalan, khususnya di Jalan Raya Gebang-Pabuaran, yang rusak parah sejak 2018 

Menurutnya, Pemkab Cirebon mengklaim telah mengusulkan anggaran, namun pagu dari pusat justru dipotong.

Hal ini memperlihatkan lemahnya daya tawar dan keseriusan pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan dasar rakyat.

Aksi juga diwarnai dengan potong tumpeng dan mandi rumput, sebagai sindiran atas perayaan Hari Jadi ke-543 Kabupaten Cirebon yang jatuh di bulan April ini.

“Pemerintah bilang Cirebon mentereng, tapi bagi kami Cirebon Timur tetap gupak (kotor)."

"Kalau jalannya seperti itu terus, mana buktinya?” jelas dia. 

Warga menegaskan, bahwa mereka tidak menuntut pengurugan atau tambal sulam semata. 

Yang mereka inginkan adalah betonisasi jalan, mengingat jalur tersebut merupakan akses vital dengan beban kendaraan berat.

“Kami ingin kualitas jalan yang layak. Betonisasi itu kebutuhan, bukan kemewahan,” katanya.

Aksi kemarin turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka, yang menyatakan keprihatinannya atas kondisi jalan dan tuntutan warga.

Protes warga Cirebon Timur menjadi peringatan keras bagi Pemerintah Kabupaten Cirebon.

Ini bukan hanya tentang jalan rusak, tetapi juga soal harga diri masyarakat yang merasa dianaktirikan.

Tabur ikan lele di jalan menjadi simbol perlawanan yang nyaring, bukan sekadar aksi kreatif, melainkan teriakan kemarahan atas ketidakadilan yang sudah terlalu lama dibiarkan.

Baca juga: Jalan Rusak di Cirebon Timur Tetap Digarap Meski Anggaran Terjun Bebas dari Rp 27 M Jadi Rp 15 M

Kini, bola ada di tangan pemerintah.

Jika hingga Agustus jalan tetap tak diperbaiki, maka yang hilang bukan hanya kepercayaan rakyat tetapi juga martabat pemerintah di mata warganya sendiri.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved