Berita Viral

Viral Penumpang KA Sri Tanjung Curhat Dimaki Gara-gara Kursi Ditempati Orang Lain, PT KAI Buka Suara

Ternyata, pelaku yang memaki-maki korban hanya membeli 4 tiket. Sementara, keluarganya ada enam orang termasuk yang menduduki kursi korban.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
X/@merapi_uncover
CURHATAN PENUMPANG KA - Tangkapan layar cuitan dengan narasi penumpang KA Sri Tanjung dimaki dan diajak berduel setelah kursinya ditempati orang lain, Kamis (10/4/2025). 

TRIBUNJABAR.ID - Curahan hati penumpang kereta api yang dimaki-maki penumpang lain setelah kursinya ditempati orang lain, menjadi sorotan viral di media sosial.

Kisah ini dibagikan oleh warganet di X melalui akun X @merapi_uncover pada Jumat (12/4/2025).

Dalam cuitan tersebut, korban bercerita bahwa kursi dengan nomor yang ia pesan sudah ditempati orang lain.

Meskipun telah mengajak bicara penumpang lain itu, korban dimaki-maki oleh seorang pria yang mengaku sebagai keluarga penumpang tersebut.

Pria tersebut bahkan mengancam akan melaporkan korban ke polisi dan mengaku memiliki bekingan aparat.

Peristiwa ini terjadi di Kereta Api (KA) Sri Tanjung relasi Stasiun Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, menuju Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, pada Kamis (10/4/2025).

Lantas, seperti apa kronologi selengkapnya?

Kronologi Kejadian

Baca juga: Viral Anggota Polsek Cisauk Dilabrak karena Lecehkan Istri Warga di Tangsel, Dipanggil Propam

Berdasarkan cuitan, peristiwa bermula ketika korban masuk KA Sri Tanjung dalam keadaan gerbong yang sedang ramai.

Korban pun langsung mencari nomor kursi yang ia pesan sebelumnya, yakni 13A.

Setelah sampai, korban melihat ada penumpang lain yang menduduki kursi tersebut.

Saat itu pula, ada dua penumpang lain di kursi 14A dan 14B yang salah satunya adalah lanjut usia (lansia).

Korban pun kemudian meminta izin untuk lewat dan duduk, namun ucapannya tidak digubris oleh penumpang di kursi 14A dan 14B.

"Saya pun mengulangi blg permisi takutnya mungkin tdk dengar krn suara kereta mmg bising. Pas saya ulangi blg permisi, ibunya dg gestur 'mencep' dg pandangan sinisnya mengarah ke saya. Seketika itu jg anak laki2 tsb blg 'Oalaaah hhhhh' nada khas kesal anak kecil & akhirnya berpindah duduk ke samping ibunya. Lalu.. Alah mbak podo ae kok lungguh ndi ae,” tulis korban.

Setelah mendengar jawaban itu, korban menjelaskan bahwa ia sengaja memesan kursi nomor 13A yang berada di samping jendela.

Alasannya, korban baru saja menjalani biopsi dan jahitannya belum kering.

Penumpang di kursi 14 justru menimpali penjelasan korban dengan memintanya naik mobil saja daripada naik kereta.

Kemudian, korban memilih mencari ruang di bagasi untuk menyimpan koper. Tetapi, sudah tidak ada ruang yang cukup di tempat penyimpanan.

Korban kemudian meminta izin kepada penumpang di kursi nomor 14 untuk menggeser tas supaya koper bisa disimpan di bagasi, tapi tidak mendapat respons. 

Tanpa diduga muncul seorang laki-laki berbaju hijau yang merupakan anggota keluarga dari penumpang kursi nomor 14 memarahi korban karena tidak terima tasnya digeser di bagasi. 

Pria tersebut bahkan mengeluarkan kata-kata tidak pantas kepada korban. 

Setelah itu, korban dan pria baju hijau berdebat karena masalah tempat duduk. 

Baca juga: Viral Dugaan Skandal Drawing Liga 4 Hingga Disorot Media Vietnam, Erick Thohir Murka: Harus Diulang

Menurut pria tersebut, ia memesan enam tiket walaupun jumlah keluarganya hanya empat orang.

Namun, salah satu kursi yang seharusnya diduduki oleh korban malah dipakai oleh anggota keluarga pria berbaju hijau. 

Pria itu kemudian mengajak korban berduel di luar kereta dan malah menyalahkan korban. 

Korban dalam kondisi terintimidasi akhirnya meminta tolong kepada kondektur. 

Setelah kondektur datang dan melakukan pemeriksaan, pria berbaju hijau ternyata hanya memesan empat tiket dan tidak berhak duduk di kursi nomor 13A, B, dan C. 

Pria tersebut dan anggota keluarganya yang duduk di kursi nomor 14 seharusnya tidak menempati tempat duduk milik korban.

Ternyata, pelaku juga sempat meminta penumpang lain bertukar kursi yang tidak sesuai nomor sebelum memaki korban.

"Si bpk yg klaim beli 6 tiket ternyata cuma beli 4 tiket, itu pun beliau tdk ada hak duduk di kursi nomor 13 baik A, B, ataupun C. Beliau & anak laki2nya harusnya duduk di balik kursi si ibu & nenek yaitu 15 B & C," tulis korban. 

"Ternyata sblm ada insiden saya td, si bpk MEMAKSA 2 org mbak2 utk tukar kursi sama beliau. Akhirnya kondektur pun menegur si bpk ‘Tolong lain kali klo duduk sesuai nomor tiket ya pak. Sekali lg jgn memaksa org lain utk pindah! Mengerti? Habis ini 2 mbak2 ini turun, bpk bisa lgsgp pindah ke tempat duduk asal'. Bpknya cuma iya2 aja. Selepas kondektur pergi, beliau ttp ngomel2 sumpah serapah yg ditujukan ke saya," tambahnya.

PT KAI Buka Suara

Menanggapi kejadian tersebut, Manajer Humas Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul menyampaikan permohonan maaf.

Rokhmad mengatakan bahwa kejadian tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pihak yang terlibat maupun penumpang lain dalam perjalanan itu.

Saat ini, KAI Daop 7 tengah berkoordinasi dengan jajaran petugas di lapangan untuk menelusuri kejadian secara lebih detail.

"Kami sangat menyayangkan adanya tindakan yang kurang menghormati hak penumpang lain serta penggunaan bahasa yang tidak pantas selama perjalanan," ujar Zainul, Sabtu (12/4/2025), dikutip dadri Kompas.com.

"Setiap pelanggan berhak atas tempat duduk sesuai dengan yang tertera di tiketnya. Kami mengimbau seluruh penumpang untuk mematuhi aturan tersebut guna menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama," tambahnya.

Zairul juga menyampaikan bahwa petugas KAi bisa memberikan teguran dan/atau memindahkan pelaku yang tidak duduk sesuai dengan tiket.

Selain itu, pelaku juga bisa diturunkan di stasiun terdekat apabila terbukti melakukan pelanggaran berat atau mengganggu ketertiban.

Zainul menambahkan, KAI juga mendorong seluruh pelanggan untuk melaporkan segala bentuk kendala, termasuk jika merasa diintimidasi atau kursinya ditempati penumpang lain.

Laporan dapat disampaikan kepada kondektur atau petugas yang bertugas. Kanal pengaduan juga tersedia melalui aplikasi Access By KAI. 

Penumpang yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service KAI di 121 atau melalui email cs@kai.id.

"Kami mengapresiasi pelanggan yang telah bersikap tenang dan tidak konfrontatif dalam menghadapi situasi tersebut. Hal ini menjadi perhatian penting bagi kami dalam peningkatan pengawasan serta kualitas pelayanan ke depan," imbuh Zainul.

"PT KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam setiap perjalanan kereta api serta memastikan seluruh penumpang mendapat pelayanan yang setara dan adil," tambahnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Penumpang KA Sri Tanjung Dimaki dan Diajak Berduel Usai Kursi Ditempati Orang Lain, Ini Kata KAI".

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved