Akun Instagram Unpad Sempat Diretas, Unpad Berikan Bantuan Advokasi Hukum kepada Para Korban

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Akun instagram resmi Unpad sempat diretas dan diambil alih pihak tak bertanggungjawab selama sekitar lebih 48 jam sejak 5 April 2025.

Tetapi, akun telah pulih kembali pada 7 April. Unpad pun memberikan bantuan advokasi hukum ke para korban untuk melaporkan kasus penipuan ke pihak kepolisian supaya kasus penipuan itu bisa diusut dan ditindaklanjuti.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Tata Kelola Unpad, Prof Widya Setiabudi mengatakan bahwa korban bisa menghubungi kantor hukum Unpad melalui email @hulak@unpad.ac.id atau menghubungi Deden Doni melalui nomor 082121617886 dengan membawa bukti transfer yang dibubuhi cap resmi dari bank asal transfer dilakukan.

"Kami sebagai pihak yang ikut dirugikan sudah melapor secara resmi ke Ditressiber Polda Jabar untuk menangkap dan mengusut tuntas pihak tak bertanggung jawab yang tak saja merusak marwah kampus tapi merusak warwah institusi pendidikan tinggi," katanya, Selasa (8/4/2025).

Dalam proses pengambilalihan kembali akun instagram ketika diretas, Unpad pun berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Ditjen Pengawasan ruang digital Kemenkodigi dan Meta Indonesia.

"Kami imbau ke semua pihak supaya tak mudah tergiur atau tertipu dengan postingan yang tak wajar pada medsos. Unpad tak akan melakukan transaksi jual beli logam mulia, hp, atau semacamnya pada medsos. Akun resmi Unpad hanya digunakan untuk sosialisasi dan diseminasi kegiatan yang berkaitan tridharma pendidikan tinggi," ujarnya.

Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi mengonfirmasi pemulihan akun instagram Unpad terjadi 7 April 2025. Sebagai pengelola medsos resmi Unpad, Dandi pun memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, utamanya pihak yang sudah dirugikan.

"Kami bertanggung jawab penuh atas upaya pemulihan akun instagram ini, dan berupaya keras melakukan tindakan preventif agar akun medsos Unpad selalu terjaga dari peretasan di masa mendatang," katanya.(*)