Liberation Day Tariffs Diberlakukan Pemerintah AS, UMKM Terancam Kehilangan Pasar Ekspor

Pemerintah Amerika Serikat resmi memberlakukan kebijakan tarif impor baru yang dikenal sebagai Liberation Day Tariffs.

Penulis: Nappisah | Editor: Kemal Setia Permana
tribunjabar.id / Nappisah
UMKM - Foto ilustrasi UMKM yang memperlihat Diva Melati Sukma, pemilik Rumah Sandal Geulis, UMKM dari Kota Bandung dengan produk andalannya berupa alas kaki. Kenaikan bea masuk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 32 persen mengancam keberlangsungan UMKM Tanah Air. 

Di tingkat mikro, pelaku UMKM perlu diberikan pendampingan intensif agar dapat memenuhi standar mutu dan sertifikasi internasional. Pendampingan tidak hanya mencakup pelatihan teknis, tetapi juga literasi perdagangan internasional, manajemen risiko, dan strategi pemasaran digital lintas batas. 

Dia menilai, platform digital harus dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku UMKM untuk menjangkau konsumen global secara langsung. Untuk itu, dukungan dalam bentuk pelatihan, promosi lintas platform, dan subsidi ongkos kirim internasional akan sangat berarti.

"Diversifikasi pasar ekspor juga menjadi strategi penting yang harus digarap secara sistematis," katanya. 

Menurutnya, pemerintah dapat memperluas misi dagang ke negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan yang pertumbuhan ekonominya menjanjikan. 

"Kerja sama perdagangan dalam kerangka ASEAN, RCEP, maupun perjanjian bilateral harus difungsikan secara nyata untuk membuka ruang baru bagi produk UMKM yang selama ini terlalu bergantung pada pasar tradisional seperti Amerika Serikat," ujarnya. 

Heny menuturkan, dalam dinamika global yang penuh ketidakpastian, ketahanan ekonomi suatu negara tidak hanya dibangun melalui kebijakan makro atau hubungan internasional, tetapi juga dari ketangguhan pelaku ekonomi di tingkat mikro. 

"UMKM adalah fondasi ekonomi nasional. Maka, setiap perubahan kebijakan di tingkat globaltermasuk perang tarif harus segera dijawab dengan kebijakan domestik yang adaptif dan berpihak pada keberlanjutan sektor ini," katanya. 

Dia menambahkan, di tengah tantangan, inilah momen bagi Indonesia untuk mengonsolidasikan kekuatan ekonomi dari bawah, dan menjadikan UMKM sebagai poros pemulihan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved