Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal, Lengkap dengan Tata Cara dan Keutamaanya
Berikut ini niat puasa Qadha Ramadhan 2025, lengkap dengan tata cara dan keutamaanya.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Berikut ini niat puasa Qadha Ramadhan 2025, lengkap dengan tata caranya.
Sebagaimana diketahui, ketika melaksanakan puasa Ramadhan ada beberapa golongan yang diperbolehkan tidak menjalankan puasa, di antaranya orang sakit, musafir, wanita hamil, menyusui, haid dan nifas.
Golongan itu lantas diwajibkan untuk mengganti puasa (qadha) Ramadhan atau fidyah.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 184, yang artinya:
“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Lantas, bagaimana tata cara dan bacaan niat puasa Qadha Ramadhan?
Baca juga: 30 Kata-kata Motivasi Semangat Kerja Setelah Libur Lebaran Bahasa Inggris, Cocok untuk Pembuka Rapat
Waktu puasa qadha Ramadhan
Puasa qadha Ramadhan bisa dilakukan mulai hari kedua bulan Syawal hingga sebelum datangnya puasa Ramadhan tahun berikutnya, kecuali ketika Hari Raya Idul Adha dan hari tasyriq.
Jumlah puasa yang dilaksanakan yaitu sejumlah puasa Ramadhan yang ditinggalkan.
Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan
- Niat puasa qadha Ramadhan
Nawaitu shouma ghadin ‘an qadhaai fardhi ramadhaana lillaahi ta’alaa
Artinya: “Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’alaa.”
Baca juga: Apakah Boleh Berpuasa Syawal Sebelum Mengganti Utang Puasa Ramadhan? Ini Penjelasan MUI
- Makan sahur
Umat Islam yang hendak puasa qadha dianjurkan untuk melaksanakan sahur agar tetap mendapatkan energi saat berpuasa.
Rasulullah SAW juga menganjurkan sahur dalam hadits riwayat Bukhari yang artinya:
“Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.”
- Melaksanakan puasa
Sama seperti puasa wajib Ramadhan, qadha Ramadhan juga dilaksanakan mulai adzah subuh sampai matahari tenggelam atau ketika adzan maghrib berkumandang.
Bukan hanya menahan lapar dan haus namun juga menahan hawa nafsu, mengerjakan ibadah wajib, melaksanakan amalan sunnah, dan menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat menimbulkan dosa.
- Berbuka puasa
Mengutip Buku Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-doa Harian (2019) karya Mahmud Asy-Syafrowi via Kompas.com, saat adzan maghrib berkumandang dapat berbuka puasa dengan membaca doa:
“Dzahabazh zhomaa’u wabtallatil ‘uruuqu watstabatal ajru in syaa Allah.”
Artinya: “Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insyaaAllah.”
Selain doa di atas, dapat juga membaca doa berikut ini:
“Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘ala rizqika afthortu.”
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka.”
Baca juga: Amalan-amalan yang Dianjurkan Pada Bulan Syawal, Termasuk Menikah hingga Silaturahmi
Keutamaan puasa qadha Ramadhan
Menjalankan puasa qadha Ramadhan memiliki fadhilah yang baik bagi umat Islam.
Berikut sederet keutamaannya:
Memenuhi kewajiban agama
Melaksanakan puasa qadha Ramadhan adalah bentuk dari tanggung jawab menggati ibadah wajib yang tertunda.
Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 184 telah menjelaskan siapa saja golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa Ramadhan dan wajib mengganti di hari lain.
Bentuk disiplin spiritual dan keikhlasan
Qadha Ramadhan melatih kedisplinan dalam beribadah sekaligus mengingatkan pentingnya komitmen terhadap kewajiban agama.
Menghindari dosa
Menunda qadha tanpa alasan hingga Ramadhan berikutnya termasuk dosa.
Pada sebuah hadits, Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya menunaikan hutang puasa:
“Siapa saja meninggal dunia dan mempunyai kewajiban puasa, maka walinya (keluarganya) berpuasa menggantikannya,” hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Maka, umat Islam yang memiliki hutang puasa Ramadhan sangat dianjurkan qadha Ramadhan sebelum bulan puasa Ramadhan di tahun berikutnya datang.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
Ahli Kaligrafi Surati Dedi Mulyadi, Sebut Kaligrafi di Logo RS Welas Asih Bandung Salah Fatal |
![]() |
---|
Bacaan Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura 9 dan 10 Muharam 1447 H Huruf Arab & Latin Berikut Artinya |
![]() |
---|
Jadwal Puasa di Bulan Muharam 1447 H Termasuk Puasa Tasua dan Puasa Asyura Lengkap dengan Bacaannya |
![]() |
---|
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah Besok, 4 Juni 2025 atau 8 Dzulhijjah 1446 H, Dilanjut Puasa Arafah |
![]() |
---|
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 2025, dalam Huruf Arab, Latin, dan Artinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.