Tak Sekedar Latihan, Gym Jadi Tempat Bertemu Komunitas Hidup Sehat

Tidak hanya ingin menjaga kesehatan, mendapatkan postur tubuh yang diinginkan pun menjadi sebuah bonus bagi para masyarakat yang datang ke tempat gym.

tribunjabar.id / Putri Puspita Nilawati
Tempat gym Fit Goal yang berada di Jalan Terusan Jakarta No 345 Antapani yang kian menjadi favorit untuk dikunjungi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tingginya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat saat ini membuat masyarakat mulai aktif untuk olahraga dan secara khusus datang ke tempat gym.

Tidak hanya ingin menjaga kesehatan, mendapatkan postur tubuh yang diinginkan pun menjadi sebuah bonus bagi para masyarakat yang datang ke tempat gym.

Salah satunya adalah tempat gym Fit Goal yang berada di Jalan Terusan Jakarta No 345 Antapani yang kian menjadi favorit untuk dikunjungi.

Founder Fit Goal Antapani, Gilang Kusumah merupakan mantan atlet sekaligus melatih pemain Persib yang memiliki impian untuk memiliki usaha tempat gym sejak 2010.

Dunia olahraga adalah hal yang begitu dekat dengan dirinya. Gilang menceritakan sejak kecil ia memang suka berolahraga.

“Sebelum ke baseball, saya ke renang dan sempat bosan, lalu pindah ke surfing, tapi akhirnya balik lagi ke baseball.  Keinginan untuk membuka tempat gym memang sudah ada dan baru tercapai satu tahun ini,” kata Gilang saat ditemui di Fit Goal Antapani, Sabtu (5/4/2025).

Sebelum membangun usaha ini karena terhalang oleh modal, Gilang pun sempat melatih strength conditioning dan freelance body weight di Persib pada 2020-2023. Keseriusan Gilang akan olahraga pun membawanya belajar hingga kursus di Spanyol.

“Saya mantan atlet baseball dan buat saya, latihan strength conditioning itu keperluan untuk menunjang prestasi saya di dunia baseball. Saya juga sempat berkarier di luar negeri dan melihat ternyata latihan untuk atlet itu strength conditioning, sedangkan di Indonesia masih latihan strength-nya itu masih seperti latihan body building. Ada perbedaan sangat jauh. Hingga akhirnya saya ajarkan disini,” ujar Gilang 

Gilang melihat tren gaya hidup masyarakat untuk mulai berolahraga pun semakin tinggi. Meskipun tempat gym menjamur, namun Fit Goal Antapani ini cukup ramai dikunjungi.

Supaya menarik, Gilang pun membangun suasana yang menyenangkan  melalui program latihan dan memberikan penyampaian komunikasi yang tepat. 

“Functional training yang diberikan gerakannya nggak itu-itu saja, setiap harinya punya gerakan yang berbeda. Misalnya contoh hari ini kita dapat kaki, besoknya kita dapat atas. Nah, tapi dalam programnya menunya itu tidak selalu sama dengan minggu sebelumnya, tapi tujuannya tetap sama,” kata Gilang.

Gilang tak menampik banyak yang beranggapan jika ketika datang ke tempat gym itu selalu bertujuan ingin menguruskan badan.

Ia pun mengingatkan ketika datang ke tempat gym, harus ada tujuan yang ingin dicapai, karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

“Ada perempuan yang ingin berotot, ada yang ingin kurus  dan bukan berarti nggak butuh latihan strength, karena latihan strength itu akan membakar lemak, dan lebih baik daripada latihan kardio,” ujarnya.

Melalui usaha ini, Gilang ingin mengajak masyarakat Indonesia menjadi lebih sehat, karena menurutnya olahraga adalah hal yang penting dalam hidup dan menjadi kebutuhan semua manusia.

Mulai gaya hidup sehat pun dilakukan oleh Riska sejak 2017. Riska mengatakan alasan dirinya memulai olahraga karena sempat mengalami obesitas.

“Berat badan aku sempat di 96 kilogram dan itu awal aku masuk kuliah. Lifestyle aku berantakan banger, makan nggak diatur, nggak olahraga juga,” kata Riska saat ditemui di Fit Goal Antapani, Sabtu (5/4/2025).

Memiliki berat badan berlebih tentunya tidak nyaman. Riska mengakui di sisi kesehatan, ia merasa cepat lelah dan capek.

“Mulai dari jalan, naik tangga, hidup terasa sulit untuk bergerak. Tapi setelah olahraga ya alhamdulillah segala halnya terasa lebih mudah daripada biasanya,” ucapnya.

Keinginan untuk menurunkan berat badannya pun muncul ketika ia datang ke sebuah mall dan melihat ada tempat gym di dalamnya.

Tanpa berpikir panjang, Riska pun daftar menjadi anggota dan mencoba latihan kekuatan. Tidak hanya mendapatkan informasi tentang kebugaran, ia pun mendapatkan pengetahuan baru mengenai nutrisi.

“Disitu aku tergerak juga untuk melakukan hidup sehat, memang nggak susah, menjaga konsisten untuk mulai berolahraga rasa malas sudah jelas pasti ada. Tetapi dari aku sendiri banyak support system dari teman dan komunitas yang mendorong dan memberikan semangat kepada aku juga untuk selalu tetap latihan,” ujarnya.

Riska menyebutkan lingkungan yang positif akan mempengaruhi kepribadian untuk menjadi positif dan terus maju.

Kini berat badannya pun berada di angka 63 kilogram, Riska pun terus menjaga supaya tetap stabil dengan olahraga strength, cardio, mobility dan flexibility.

Memiliki masalah berat badan  berlebih pun dirasakan oleh Laura yang sempat mencapai di angka 80 kilogram.

Laura mengatakan berat badannya naik pesat semenjak Pandemi Covid-19 karena tidak memiliki kesadaran akan apa yang dimakan.

“Waktu berat badan berlebih itu bawaannya cepat lelah, cepat ngantuk dan ketika bangun tidur dan kaki nginjek lantai rasanya sakit. Dari situ aku jadi takut ini kenapa nih, padahal umurku baru 33 tahun masa sudah sakit-sakitan badannya,” kata Laura.

Sejak saat itu, perempuan yang akrab disapa Lau ini mulai aktif berolahraga dan masuk kelas Fit Goal untuk menjaga berat badannya.

Ia pun mengakui lingkungan dan komunitas ini menunjang dirinya untuk tetap konsisten berolahraga.

“Sekarang olahraga sudah seperti me time buat aku, dan senang juga dapat teman baru karena kalau ibu-ibu seperti aku kan circle pertemanan juga makin kecil. Di tempat gym kaya gini jadi ajang punya teman baru dan jadi konsisten,” ujarnya.

Berbeda halnya dengan Ambu Dian (55) yang rutin berolahraga hiking setiap Sabtu pagi  sejak tahun 2000 dan kini mulai beralih ke olahraga angkat beban hampir satu tahun ini.

“Awalnya saya cuman uji coba karena punya riwayat saraf kejepit  tahun 2007, patah tulang pada 2004, dan 2011 saya harus diangkat rahim,  jadi otomatis saya menopause dipaksa,” kata Ambu Dian.

Dari berbagai permasalahan kesehatan yang dimilikinya ini, Ambu Dian memilih untuk olahraga dan mendapatkan hasil yang tidak ia bayangkan sebelumnya.

“Saya bertahun -tahun selalu bertahan dengan obat penahan sakit karena salah angkat sedikit, salah gerak, salah posisi, sudah pasti terasa di bagian bekas syaraf kejepit,” ujar Ambu Dian.

Kini, Ambu Dian mampu mengangkat beban 8 kilogram dan ia merasa kesehatannya semakin membaik.

Di Fit Goal ini, Ambu Dian pun menceritakan permasalahan yang ia miliki. Ia pun dibimbing oleh coach dan diberikan menu khusus untuk olahraga.

“Awalnya saya coba dulu seminggu sekali dan memang rasanya sakit dan semakin sering latihan makin kuat bahkan bisa angkat beban mencapai 65 kilogram,” ujarnya.

Ambu Dian mengungkapkan alasan ia rajin berolahraga pun karena ingin memperkuat persendian.

“ Di masa tua saya nggak mau ngerepotin anak-anak. Jadi memang harus dibangun dari sekarang, dan nggak ada kata telat meskipun di kelas ini saya paling tua,” kata dia.

Ambu Dian pun merasa nyaman untuk berolahraga di tempat ini karena mayoritas kelasnya perempuan dan variasi latihannya tidak membosankan sehingga membuatnya nyaman.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved