Sindiran Dedi Mulyadi ke Preman yang Palak Sopir di Subang, Cuan Sehari Dapat Rp 1 Juta: Malu Lah

Kasus 4 preman ditangkap polisi berulah memalak sopir angkutan perusahaan di Subang turut disorot Dedi Mulyadi. Gubernur Jawa Barat beri sindiran

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
tribunjabar.id / Ahya Nurdin
PREMANISME DI SUBANG - Jajaran Satreskrim Polres Subang melakukan Tangkap Tangan terhadap para pelaku pemerasan atau pungli yang beraksi di Kawasan Pabrik Keramik PT Superior Porcelain Sukses di Jalan Cipeundeuy-Pabuaran Desa Kedawung Kecamatan Pabuaran Subang. Sabtu(22/3/2025). - Dedi Mulyadi beri sindiran ke para pelaku preman yang memalak sopir angkutan perusahaan di Subang 

TRIBUNJABAR.ID - Kasus 4 preman ditangkap polisi karena berulah memalak sopir angkutan perusahaan di Subang turut disorot Dedi Mulyadi.

Bahkan Gubernur Jawa Barat itu memberikan sindiran menohok kepada para preman tersebut.

Diberitakan sebelumnya, empat preman ditangkap polisi di Polres Subang.

Keempat pelaku tersebut R (48), U (52), KW (49) dan YS (41).

Para preman itu merupakan warga Desa Kadawung, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang.

Baca juga: Sosok Sodri, Preman Nyamar Jadi ASN Pemkab Bekasi yang Viral Minta THR ke Pedagang, Kini Minta Maaf

Menurut keterangan polisi, empat preman itu kerap beraksi di kawasan Jalan Cipeundeuy-Pabuaran, Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Modus operandi yang mereka lakukan memalak berkedok sebagai anggota karang taruna.

Hal yang mengejutkannya lagi, dari hasil pemalakan tersebut, mereka bisa meraup uang Rp 1 Juta per hari atau mencapai Rp 30 Juta dalam sebulan.

Tak hanya meresahkan bagi masyarakat, preman ini juga memalak sopir angkutan perusahaan.

Pemalakan yang mereka lakukan menyasar kawasan pabrik keramik PT Superior Porcelain Sukses di Jalan Cipeundeuy-Pabuaran, Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Berdasarkan laporan sopir angkutan perusahaan itu dipaksa membayar Rp30.000 per kendaraan yang keluar masuk perusahaan tersebut.

Karena itulah aksi pungli preman itu akhirnya dilaporkan seorang sopir angkutan perusahaan  yang resah.

Jajaran Satreskrim Polres Subang menangkap para pelaku pemerasan atau pungutan liar yang beraksi di kawasan pabrik keramik PT Superior Porcelain Sukses di Jalan Cipeundeuy-Pabuaran, Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran, Subang, pada Sabtu (22/3/2025) sore.
Jajaran Satreskrim Polres Subang menangkap para pelaku pemerasan atau pungutan liar yang beraksi di kawasan pabrik keramik PT Superior Porcelain Sukses di Jalan Cipeundeuy-Pabuaran, Desa Kedawung, Kecamatan Pabuaran, Subang, pada Sabtu (22/3/2025) sore. (tribunjabar.id / Ahya Nurdin)

Laporan tersebut tercatat dengan nomor LP/B/143/III/2025/SPKT/POLRES SUBANG/POLDA JABAR, tertanggal 20 Maret 2025.

Kini, nasib empat preman tersebut telah ditangkap Polres Subang pada Sabtu (22/3/2025).

Ternyata kasus premanisme ini menyita perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Bahkan Dedi Mulyadi memberikan sindiran kepada para pelaku preman yang memalak sopir angkutan perusahaan di Subang tersebut.

"Yang tadi malam melakukan penangkapan terhadap orang yang melakukan penjualan tiket yang harus dibeli sama sopir yang lewat, kalau tidak diberi, mobilnya tidak boleh lewat," ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari Tribun Bogor, Senin (24/3/2025).

Pria yang akrab disapa KDM itu menyebut  preman-preman bertindak seakan-akan orang yang membangun jalan.

Lantas Dedi Mulyadi menyindir bahwa seharusnya para preman itu malu dengan seragam yang mereka kenakan.

"Anda tidak bangun jalan kok, jadikan jalan untuk upaya cari duit”

"Malu lah sama seragam yang suka dipakai," ujar Dedi Mulyadi menyindir.

Di sisi lain, Dedi Mulyadi juga mengapresiasi  Polres Bogor yang menindak dan mengungkap kasus premanisme tersebut.

"Saya ucapkan terimakasih kepada jajaran Polres Subang," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan pribadinya, Minggu (23/3/2025).

Baca juga: Sosok 7 Mahasiswa UI Gugat Revisi UU TNI yang Disahkan DPR RI ke MK, Layangkan 5 Poin Permohonan

Diberitakan sebelumnya, Polres Subang menangkap 4 orang pelaku preman.

Kasatreskrim Polres Subang AKP Bagus Panuntun menjelaskan, para pereman tersebut berulah meminta uang sebesar Rp30.000 per kendaraan yang keluar pabrik.

Modus operandi yang mereka gunakan berkedok meminta uang untuk keamanan.

"Para pelaku memberikan karcis bertuliskan 'Karang Taruna Bhineka Kreasi Desa Kedawung' kepada sopir angkutan di perusahaan tersebut," kata AKP Bagus Panuntun dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (23/3/2025).

"Karcis tersebut kemudian harus dibayar oleh sopir sebesar Rp 30.000," sambung AKP Bagus.
Masing-masing preman ini memiliki peran masing-masing.

Keempat preman tersebut mempunyai peran masing-masing.

R (48) dan U (52) berperan melakukan pungutan uang dan menukarkan karcis kepada sopir.

Kemudian KW (49) berperan sebagai Koordinator Karang Taruna Desa Kedawung.

Sedangkan YS (41) berperan mencatat nomor polisi kendaraan dan merekap uang hasil pungli.

Viral Video Dedi Mulyadi Murka Hadapi Preman

Baru-baru ini beredar potongan video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi murka menghadapi preman.

Potongan video tersebut viral setelah diunggah beberapa akun di media sosial.

Dalam video viral itu memperlihatkan wajah Dedi Mulyadi yang sangat emosi.

Mata Dedi sampai melotot ketika dia menghadapi permasalahan premanisme yang meresahkan masyarakat.

DEDI MULYADI MURKA - Tangkapan layar potongan video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi emosi menghadapi preman diunggah KDM Channel, terungkap faktanya
DEDI MULYADI MURKA - Tangkapan layar potongan video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi emosi menghadapi preman diunggah KDM Channel, terungkap faktanya (KDM Channel)

Baca juga: Sinopsis Preman Pensiun 9 Episode 26 Hari Ini, Didu Hajar Rampok, Kang Cecep Syok Ada Penculikan?

Potongan video pertama memperlihatkan Dedi sedang mencari preman yang sempat terekam kamera warga melakukan pemalakan.

Kemudian potongan video kedua memperlihatkan Dedi berhadapan langsung dengan preman dengan nada penuh amarah.

Potongan video Dedi Mulyadi menghadapi preman yang beredar luas ini tidak dilengkapi penjelasan kapan dan dimana itu terjadi.

Namun berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com, potongan video itu berasal dari video lama Dedi Mulyadi sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat.

Dalam potongan video pertama ketika Dedi mencari preman merupakan unggahan channel Youtube Dedi Mulyadi pada 23 Maret 2024 lalu.

Saat itu Dedi geram karena pekerja Jembatan Cihambulu terekam kamera dipalak preman.

Bahkan pekerja jembatan di wilayah perbatasan Purwakarta - Subang ini juga dianiaya oleh pelaku.

Dedi pun mendatangi lokasi pemalakan tersebut dengan wajah penuh emosi.

Namun sang preman diduga ketakutan dan bersembunyi ketika Dedi Mulyadi datang.

"Siapa warga yang mengganggu ?, videonya ada kok, siapa warganya ?, bilang aja siapa warganya ?!, saya cari orangnya ?!," ucap Dedi penuh emosi dalam video tersebut.

Namun warga sekitar seakan-akan bungkam ketika ditanyai, sehingga Dedi semakin emosi apalagi proyek itu didanai dari kantong pribadi Dedi, bukan pemerintah.

Dedi pun berucap tegas akan melaporkan hal ini ke Polisi untuk diproses hukum.

Kemudian di potongan video viral kedua, terpantau berasal dari unggahan video Dedi yang lebih lama lagi, yaitu unggahan tanggal 9 April 2022 lalu.

Saat itu Dedi mengecek lokasi parkir liar di wilayah Majalengka.

Ketika Dedi sedang berbincang dengan petugas Dishub di sekitar pasar, obrolan Dedi disela oleh oknum tukang parkir.

Baca juga: Waspada Hoaks Mengatasnamakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Kenali Akun Resminya!

Ternyata orang yang menyela ini tidak mengenakan rompi, diduga tukang parkir ilegal.

Dedi pun emosi ketika kemudian dia beradu argumen soal lapak parkir ilegal di kawasan itu.

"Jangan ngomong, sebab bukan urusan situ, saya lagi ngomong sama ini (Dishub), ngomongin stor parkir lapaknya ada dua, satu ke Dishub, satu ke preman," ucap Dedi emosi.

"Jangan ngomong!, kalau ngomong berarti situ pemain," sambung Dedi.

Kemudian Dedi menepuk kedua bahu tukang parkir berkaos merah itu menggunakan kedua tangannya.

"Gaya tukang parkir sama gaya preman dikit, beda!. Tukang parkir yang lain beda, sopan, etika. Ini enggak. Jagoan di sini ?!," ucap Dedi murka.

Tukang parkir tersebut mengelak tuduhan dia yang menguasai lapak parkir secara ilegal.

Saat Dedi berbincang lagi dengan yang lain, tukang parkir itu kemudian pergi menjauhi Dedi Mulyadi.

Sebagian artikel ini diolah dari di TribunnewsBogor.com dengan judul "Jagoan di Sini ?!" Viral Video Dedi Mulyadi Naik Darah Hadapi Preman, Orangnya Sampai Ngumpet

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved