Pernyataan Sikap Komite Keselamatan Jurnalis Atas Teror ke Kantor Tempo: Kapolri Harus Usut Tuntas
Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) meminta negara tidak boleh melanggengkan teror. Polisi pun didesak segera menangkap pelaku teror.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID - Teror yang dialami jurnalis Tempo hingga berbuntut kepada pengiriman kepala babi dan enam bangkai tikus tanpa kepala ke kantor Redaksi Tempo, membuat keprihatinan mendalam dari kalangan jurnalis Tanah Air.
Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) meminta negara tidak boleh melanggengkan teror. Polisi pun didesak segera menangkap pelaku teror serta memberikan jaminan keamanan untuk jurnalis.
Koordinator KKJ, Erick Tanjung, mengatakan bahwa negara harus memberikan perlindungan serta hak atas rasa aman terhadap jurnalis dan media dalam menjalankan tugasnya memberikan informasi untuk kepentingan publik.
Baca juga: Kantor Tempo Kembali Diteror, Setelah Kepala Babi Kini Muncul Enam Bangkai Tikus Dipenggal
Bukan malah melanggengkan teror dengan membiarkan praktik intimidasi yang beruntun, pembiaran terhadap aksi teror atau menganggap remeh teror merupakan bentuk keridakseriusan negara dalam melindungi jurnalis.
KKJ juga menyesalkan pernyataan pejabat negara, dalam hal ini juru bicara Istana yang telah mengeluarkan pernyataan yang tidak bertanggung jawab, tidak empati dan tidak peka terhadap Cica, jurnalis Tempo yang telah menerima teror kiriman bangkai kepala babi pada Rabu, 19 Maret 2025.
"Seharusnya pejabat publik memberikan pernyataan dan contoh komitmen penegakan hukum, serta menegaskan dukungan mengungkap pelaku teror, bukan malah menyudutkan korban," ujar Erick Tanjung dalam rilis yang diterima Tribunjabar.id Minggu (23/3/2025).
Sebagaimana diketahui, pada 21 Maret 2025, Tempo telah melaporkan teror kepala babi ke Markas Besar Polri. Tempo telah menyerahkan barang tersebut kepada polisi sebagai barang bukti.
Setelah kiriman paket kepala babi tanpa telinga, teror berikutnya, berupa 6 bangkai tikus dengan kepala terpenggal ke halaman Tempo pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00.
Petugas kebersihan Tempo menemukan kotak tergeletak dengan kondisi sedikit penyok. Kotak kardus yang terbungkus kertas kado bermotif bunga itu, diduga paket yang tercecer. Ketika kotak itu dibuka, terdapat enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal yang ditumpuk badannya.
Baca juga: Dugaan Penyebab Tempo Diteror Kepala Babi dan Tikus, Terkait Tayangan Bocor Alus Politik Maret 2025?
Tak ada tulisan apa pun di kotak kardus tersebut. Bungkusan itu diduga dilempar orang tidak dikenal pada Sabtu dinihari, pukul 2.11 WIB dari luar pagar kompleks kantor Tempo.
Selain mendapatkan teror dan ancaman kekerasan simbolis, Cica juga menghadapi serangan digital yang semakin intensif berupa pengungkapan identitas pribadi atau doxxing, serta bentuk serangan lainnya. Insiden ini, selain merupakan bentuk serangan yang menyasar individu, juga merupakan bentuk ancaman serius terhadap kebebasan pers dan keamanan jurnalis.
"Beberapa insiden ini bukan kebetulan, tetapi ini sebuah skenario intimidasi dan teror yang disengaja dan terencana. Pelakunya harus segera diungkap dan diproses oleh aparat penegak hukum," ujar Erick.
KKJ menilai rentetan peristiwa ini menjadi sinyal kuat bahwa ada pihak yang sedang mencoba mengintimidasi media kritis, melemahkan keberanian jurnalis, dan menebar ketakutan. Ini adalah serangan langsung terhadap kebebasan pers dan serangan terhadap demokrasi. Buruknya lagi, kekerasan berulang ini tidak menjadi perhatian serius oleh aparat keamanan atau negara.
Kekerasan terhadap jurnalis bukan lagi sekedar kasus individual, tapi ini menjadi ancaman kebebasan pers yang sistemik pada kerja-kerja jurnalistik. Sayangnya, aparat penegak hukum masih gagal memberikan rasa aman. Bahkan kasus-kasus yang dilaporkan pun mengendap, tanpa ada kejelasan. Rangkaian kekerasan ini tergolong sebagai upaya penghalang-halangan kerja jurnalistik yang diatur dalam ketentuan Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Baca juga: Pengakuan Nick Kuipers Kembali Berlatih Bersama Persib Meski Laga Liga 1 Masih Lama Digelar
Keluarga Diplomat yang Meninggal di Kos Dapat Teror, Makam Diacak-acak hingga Ada Mawar Bentuk Garis |
![]() |
---|
Sosok Nanik Sudaryati Jadi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Rekam Jejak Pernah Bela Prabowo Disorot |
![]() |
---|
Sejumlah Jurnalis di Garut Adu Skill Mancing Rayakan HUT Satlantas Polri |
![]() |
---|
Fakta-fakta Peristiwa Demo di Depan Gedung DPR RI: Pelajar Kocar Kacir hingga 15 Orang Ditangkap |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Teror Kawanan Monyet Liar Resahkan Warga Kota Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.