Berita Viral

Kisah Tragis Rizkil Watoni ASN Akhiri Hidup Depresi Diperas Polisi, Keluarga Ungkap Curhatan Korban

Kisah tragis Rizkil Watoni seorang ASN berujung akhiri hidup diduga depresi usai diperas polisi, keluarga ungkap kesaksian curhatan korban

|
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TribunLombok.com/Instagram@mwv.mystic
ASN AKHIRI HIDUP - Rizkil Watoni ASN di Lombok Utara, NTB akhiri hidup diduga depresi usai diperas polisi terkait kasus pencurian HP (kiri). Nasruddin, ayah Rizkil Watoni (kanan) saat menunjukkan surat perjanjian damai dalam kasus dugaan pencurian HP usai mediasi di Polsek Kayangan, Senin (18/3/2025). - Kisah tragis Rizkil Watoni mengakhiri hidup pada Senin (17/3/2025), diduga depresi buntut ditekan oknum Polsek Kayangan terkait kasus salah ambil HP.  

Sebelum mengakhiri hidup Rizkil Watoni diketahui sempat membuat status soal klarifikasi kasus pencurian HP yang dituduhkan kepadanya.

Curhatan itu diunggah Rizkil Watoni lewat akun Facebook-nya pada 8 Maret 2025.

"Salah kira ku we. Lillah demi Allah kenang ku hpng ku."

Sehari sebelumnya, pada 7 Maret 2025, Rizkil juga menulis status dengan nada pasrah. "Ya Allah".

Baca juga: Kisah Pilu Nando Bocah Jualan Tisu di Braga Bandung, Ngaku Hidup Sebatang Kara, Terkuak Faktanya

Keluarga dan Tetangga Serang Polsek Kayangan

Karena mengetahui masalah yang dihadapi Rizkil, keluarga dan tetangga menyerang Polsek Kayangan.

Keluarga Rizkil Watoni (27) kecewa kepada aparat kepolisian karena perlakuan yang diterima anak mereka.

Kejadian ini memicu aksi perusakan di Mapolsek Kayangan oleh warga Desa Sesait, Lombok Utara, Senin (17/3/2025) malam.

Massa yang berasal dari Desa Sesait, Kecamatan Kayangan merusak pagar, memecah kaca, dan membakar sejumlah material termasuk sepeda motor.

Saat itu, Kapolsek Kayangan membantah perusakan di markasnya karena dipicu oleh adanya oknum polisi yang meminta sejumlah uang kepada korban RW untuk menutupi kasus dugaan pencurian HP di Alfamart setempat.

"Tidak ada, itu hanya isu, tidak ada polisi minta uang," kata Purwanta dikutip Kompas.com, Selasa dini hari (18/3/2025).

Kapolres membantah kemarahan warga disebabkan kematian RW yang bunuh diri karena depresi setelah diminta sejumlah uang untuk menyelesaikan kasus dugaan pencurian HP.

Namun, ia membenarkan jika massa juga mendatangi karyawan Alfamart yang sempat melaporkan korban RW atas tuduhan pencurian HP.

"Tadi memang massa akan ke Alfamart, tapi berhasil kita halau. Saya minta mereka kembali pulang," ujarnya.

Pascaperusakan, kondisi Mapolsek Kayangan kini telah kondusif dengan penjagaan ketat oleh aparat Polres Lombok Utara dan Sat Brimob Polda NTB.

*Disclaimer: Artikel atau berita ini mengandung konten yang dapat memicu orang-orang yang memiliki pemikiran atau keinginan untuk bunuh diri.

Segera hubungi tenaga profesional kesehatan jiwa (psikolog atau psikiater) jika kamu memiliki pemikiran atau keinginan untuk bunuh diri.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved