Kisah Blankenheim, Produk Sepatu Kulit yang Dilirik Erick Thohir saat Rapat dengan Wishnutama

Kendati demikian, Beny mengaku pernah mengalami penurunan omzet saat terjadi pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

Mulai dari penjualan online serta offline, penjualannya benar-benar menurun drastis.

"Tapi, pas ketika covid selesai, alhamdulillah dapat rezeki, sepatu kami sampai ke Pak Erick Thohir. Makanya pas dibuka lockdown, Pak Erick Thohir posting di akun Instagram-nya dia. Nah, penjualan langsung mulai naik lagi tuh," terangnya.

Beny pun berkisah, bahwa awalnya, sepatu produk Blankenheim binaan BRI itu kemudian terhubung kepada seorang akademisi dan pengusaha Indonesia bernama Fiki Satari.

Sebagai founder Blankenheim, Beny berjumpa dengan Fiki Satari sehingga pada suatu hari, Fiki Satari menghubunginya untuk dikirimi sepatu kulit terbaik Blankenheim.

"Waktu itu tuh, awalnya bukan untuk Pak Erick Thohir. Jadi, Kang Fiki kontak kami, minta dikirim sepatu buat Pak Wishnutama, karena Kang Fiki sudah pakai sepatu dari kami," ujar Beny.

Beruntung, tambah dia, saat Fiki Satari memberikan sepatu produk Blankenheim kiriman Beny kepada Wishnutama, rupanya Erick Thohir yang pada saat itu tengah rapat bersama Wishnutama tertarik.

"Eh, apa itu? Gua pakai dulu deh," ucap Beny meniru perkataan Erick Thohir.

Akhirnya, dari yang semula sepatu tersebut untuk Wishnutama, justru beralih menjadi milik Erick Thohir yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Itu sepatu memang harus nyampenya ke Pak Erick Thohir. Selama ini 'kan kami juga sering endorse ya ke KOL, ke influencer, tapi yang ada efek paling dahsyat mah Pak Erick," ucap Beny.

Dalam 2-3 hari, sambungnya, followers Instagram akun resmi Blankenheim melonjak naik hingga menyentuh ribuan.

"Siang-siang, tiba-tiba WhatsApp kami banyak yang nge-chat. Waktu itu penjualan sampai meningkat 200-300 persen. Akhirnya, kami kirim lagi sepatu buat Pak Wishnutama," tutur Beny.

Di samping itu, tambah dia, pihak BRI juga dinilai cukup gencar dalam menggenjot segala lini usahanya.

"Selain karena mereka (red: BRI) punya event program, ada juga pelatihan manajemen, packaging, sampai akses pasar. Pemberiam modal juga pernah. Itu 'kan cukup naikin omzet penjualan dan volume," terang Beny.

Bahkan baru-baru ini di bulan Februari-Maret 2025, pihaknya dipertemukan dengan pemborong asal Malaysia oleh BRI.