Dompet Dhuafa Kunjungi Desa Tani Cilengkrang, Perkuat Pemberdayaan Melalui Pengelolaan Ziswaf

Dompet Dhuafa kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

Penulis: Nappisah | Editor: Giri
Tribun Jabar/Nappisah
LAKUKAN KUNJUNGAN - Pihak Dompet Dhuafa saat melakukan kunjungan di Desa Tani, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jumat (7/3/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dompet Dhuafa kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Mereka melakukan kunjungan di Desa Tani, Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jumat (7/3/2025). 

Sebagai informasi, Desa Tani merupakan salah satu program pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa dengan upaya pengentasan kemiskinan melalui pengembangan pertanian sayur. Petani dari kelompok masyarakat miskin, diberdayakan untuk mengelola lahan pertanian dengan skema pendampingan.

Sekretaris Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti, menjelaskan bahwa program pemberdayaan ini bertujuan untuk mengubah mindset mustahik (penerima manfaat zakat) menjadi muzaki (pemberi zakat). 

Melalui program pemberdayaan yang berkelanjutan ini, masyarakat di Desa Tani diberikan pelatihan dan pendampingan dalam mengelola hasil pertanian mereka, seperti sayuran dan buah-buahan, yang berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan.

Baca juga: Dompet Dhuafa Sediakan Makanan Berbuka & Sahur untuk Penyintas Banjir Cisarua di Lokasi Pengungsian

“Alhamdulillah, hari ini kami bisa lebih dekat dengan mitra kami, kami mengelola program pemberdayaan di Desa Tani dengan lebih terorganisasi, termasuk dalam hal pengelolaan tanah yang kami sewa dari kebun PTPN 1 Regional, Kecamatan Cilengkrang, untuk memastikan program berjalan dengan aman dan sesuai tujuan,” ujarnya. 

Saat ini, kata dia, program pemberdayaan ini telah mencakup enam hektare tanah dengan pembentukan koperasi yang mengelola usaha pertanian secara profesional. 

Ia menambahkan, selain meningkatkan volume dan kualitas produksi, target utama dari program ini adalah memperluas jumlah penerima manfaat, baik langsung maupun tidak langsung. Diharapkan, dengan sistem social enterprise yang diterapkan, hasil dari program ini dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jabar, Yogi Achmad Fajar, menegaskan pentingnya pengelolaan zakat yang profesional untuk menciptakan dampak yang signifikan bagi mustahik.

“Kami ingin menunjukkan bahwa zakat yang dikelola secara profesional tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga memberikan keterampilan dan pembekalan kepada masyarakat agar mereka bisa mandiri,” ujarnya.

Baca juga: Supermal Karawaci dan Dompet Dhuafa Hadirkan Program Belanja Bareng Yatim dan THR Pejuang Keluarga

Selain memberikan pelatihan dalam mengelola hasil pertanian, program ini juga mengedukasi petani untuk memanfaatkan hasil panen. Mereka dengan membuat produk turunan seperti pupuk berkualitas dan bibit pertanian yang dapat dijual, menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

Sekretaris Yayasan Indonesia Setara, Erna Usman, menambahkan, mereka merasa bangga menjadi bagian dari ekosistem Dompet Dhuafa dalam pemberdayaan masyarakat. 

“Kami fokus pada pemberdayaan masyarakat agar mereka bisa mandiri secara finansial. Dengan menciptakan lapangan kerja dan memberikan pelatihan, kami berharap masyarakat tidak hanya bergantung pada hasil panen, tetapi bisa mengolahnya menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi,” ujar Erna.

Dengan lebih dari 18 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi lokal di setiap daerah, mulai dari pertanian kopi, padi, jagung, buah naga, hingga susu dan yang lainnya. 

Setiap cabang mengusung prinsip pemberdayaan yang sesuai dengan potensi daerah, dengan harapan dapat memperluas jangkauan manfaat zakat bagi mustahik di seluruh Indonesia.

Sebagai bagian dari syiar Ramadan, Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk berzakat melalui lembaga yang terpercaya dan profesional, memastikan bahwa zakat yang disalurkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi penerima manfaat. 

Baca juga: Dompet Dhuafa Bersama Dul Jaelani Usung Kolaboraksi Muliakan Yatim

Membangun Pertanian Berkelanjutan di Desa Tani

Dadang, perwakilan dari Desa Tani, mengungkapkan, saat ini pemasaran produk komoditas dari Desa Tani masih berjalan melalui beberapa saluran. 

Beberapa produk telah mencapai pasar retail dan supermarket dan ada pula yang telah diekspor keluar negeri meskipun melalui eksportir, seperti ke Singapura dan Hong Kong. 

Pemasaran produk dengan kualitas kurang bagus (off-grade) tetap dapat ditemukan di pasar tradisional, yang menjadi salah satu tempat distribusi utama untuk komoditas tersebut.

Terkait dengan pengembangan komoditas yang ingin ditanam ke depannya, Dadang menyebutkan bahwa Desa Tani memiliki rencana untuk mengembangkan tanaman yang sebelumnya kurang berhasil, seperti tomat. 

Sebagai salah satu contoh, Desa Tani pernah menjadikan tomat BIP sebagai maskot mereka, namun karena kondisi cuaca yang terlalu dingin di daerah tersebut, hasilnya kurang maksimal. Meskipun demikian, mereka tidak menyerah dan terus berusaha untuk mencoba lagi.

Selain itu, Dadang juga menceritakan perkembangan kolaborasi dengan Dompet Dhuafa, yang telah memberikan dampak positif bagi petani. Kolaborasi ini mempermudah akses permodalan dan pemasaran produk. 

Dia menuturkan, sebelumnya, para petani merasa bingung dengan harga pasar yang fluktuatif, namun dengan adanya koperasi dan ekosistem yang terbangun melalui Desa Tani dan Dompet Dhuafa, harga produk menjadi lebih stabil dan terjamin. 

Baca juga: Atasi Kekeringan, Samudera Peduli dan Dompet Dhuafa Bangun Sumur untuk Ratusan Keluarga di Cirebon

Petani tidak lagi khawatir tentang gagal bayar dan gagal panen, karena mereka mendapatkan jaminan harga yang lebih pasti.

"Alhamdulillah, dengan adanya koperasi dan kolaborasi ini, kami lebih mudah dalam menjalankan usaha pertanian. Yang paling penting, masyarakat juga merasa lebih aman karena produk mereka pasti terjual," ujar Dadang. 

Program Desa Tani juga menerapakan teknologi pertanian. Desa Tani menggunakan teknologi smart farming internet of things (IoT). Penyiraman tanaman sudah menggunakan smartphone, sehingga bisa diotomatisasi, terjadwal nyiram dan ngasih pupuknya, bisa juga secara manual.

Dengan sistem ini tingkat produktivitas lebih banyak dibandingkan dengan pertanian konvensional. Desa Tani juga menerapkan Agro Edufarm yang harapannya bisa menjadi tempat edukasi sekaligus pemberdayaan di bidang pertanian yang dapat mengajak generasi muda turut andil memajukan pertanian khususnya di Desa Tani.

Berdaya di tanah sendiri menjadi doa dan semangat untuk para petani serta atas dukungan para donatur, Desa Tani terus berkembang pesat.

Dari awal hanya menggarap 1,2 hektare lahan hingga kini seluas 10 hektar dengan setiap petani menggarap sekitar 2.250 meter persegi lahan Desa Tani. Semua bisa terwujud karena kolaborasi banyak pihak, di antaranya Yayasan Baitulmal BRI, Bank Indonesia Jawa Barat, PLN, Pertamina, Prudential, dan yang lainnya.

Program Desa Tani Dompet Dhuafa mendapatkan beberapa penghargaan di antaranya Zakat Award dari Forum Zakat pada tahun 2022 dan meraih Penghargaan Terbaik SDGs Action Award dari Kementerian PPN (Bappenas) Republik Indonesia tahun 2023. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved