Cerita Muazin Azan Pitu di Cirebon: Bukan Sekadar Kumandang, tapi Amanah Leluhur

Berbeda dengan azan di masjid pada umumnya, di masjid bersejarah ini azan dikumandangkan oleh tujuh muazin secara bersamaan

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
MUAZIN AZAN PITU - Munadi, salah satu Muazin Azan Pitu di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, ditemui di masjid, Sabtu (8/3/2025). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Tradisi Azan Pitu masih terus dilestarikan di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Berbeda dengan azan di masjid pada umumnya, di masjid bersejarah ini azan dikumandangkan oleh tujuh muazin secara bersamaan setiap salat Jumat.

Munadi (43), salah satu muazin Azan Pitu mengungkapkan, tugas ini merupakan amanah yang diwariskan turun-temurun dalam keluarganya.

Ia sudah mengemban tugas sebagai muazin selama tujuh tahun.

Baca juga: Melihat Azan Pitu di Cirebon, Lantunan Harmonis 7 Muazin Usir Wabah Sejak Zaman Sunan Gunung Jati

"Ya, awal mula saya bisa jadi muazin yang mengumandangkan Azan Pitu di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, kalau secara khususnya sih saya dari turun-temurun ya."

"Atau dari keluarga yang memiliki keturunan, karena saya pribadi dari bapak," ujar Munadi saat kembali dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025).

Menurutnya, tidak ada kriteria khusus untuk menjadi muazin Azan Pitu selain kemampuan membaca Alquran dan memiliki keimanan yang baik.

"Yang terpenting adalah kita bisa baca Alquran. Yang kedua, secara agama Islam dan iman itu aja ya yang terpenting," ucapnya.

Azan Pitu sendiri dikumandangkan setiap hari Jumat serta pada momen-momen khusus.

Salah satunya adalah saat pandemi Covid-19, di mana Azan Pitu dikumandangkan di beberapa lokasi untuk memohon perlindungan dari wabah.

"Waktu itu ada empat kumandang, dari beberapa lokasi yang kita tetapkan. Dikumandangkannya hanya sehari, kalau gak salah di hari Sabtu, karena memang waktu itu kan angka Covid-19 lagi gawat."

"Jadi waktu itu ada keputusan dari Kesultanan untuk meminta mengumandangkan Azan Pitu," jelas dia.

Ia juga menuturkan, bahwa Azan Pitu memiliki makna filosofis yang dalam.

Baca juga: Bacaan Doa Menjawab Azan ketika Dikumandangkan Muazin, Lengkap dengan Keutamaannya

Kata pitu dalam bahasa Jawa berarti tujuh, yang juga bermakna penolong atau penolak bala.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved