Berita Viral

Viral Kisah Polisi di Karawang Sisihkan Gaji Bangun Madrasah Gratis untuk Anak Yatim, Ini Sosoknya

Kisah polisi yang membuat madrasah gratis bagi anak yatim di Karawang, Jawa Barat tengah mencuri perhatian.

(KOMPAS.COM/FARIDA)
TERIMA WAKAF - Kapolres Karawang Edwar Zulkarnain saat menyerahkan tanah wakaf kepada Pimpinan Madrasah Miftahul Umum sekaligus anggota Polres Karawang, Kamis (27/2/2025). --- Seorang polisi di Karawang yang bernama Aipda Dindin ini rela menyisihkan gajinya demi membangun madrasah gratis. 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah polisi yang membuat madrasah gratis bagi anak yatim di Karawang, Jawa Barat tengah mencuri perhatian.

Polisi itu adalah Aipda Dindin Syarifuddin. Sebelum menjalankan tugasnya sebagai seorang polisi, Aipda Dindin dengan sepenuh hati mengajar di Madrasah Miftahul Ulum.

Dengan ketekunan, ia mengajar mulai pukul setengah tujuh hingga setengah delapan pagi, lalu melanjutkan kembali setelah Magrib hingga sebelum isya.

Madrasah Miftahul Ulum terletak di Perum Griya Pesona Asri, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Selama delapan tahun terakhir, ia berhasil membagi waktu antara mengajar dan menjalankan tugasnya sebagai polisi di Polres Karawang.

Dindin pun merasa berkomitmen untuk mendidik generasi muda di daerahnya.

Baca juga: Sosok Ipda Bakti Nurcahyo, Relakan Tabungan Haji Demi Bangun TPA, Gaji Polisi untuk Bayar Guru Ngaji

Awal Mendirikan Madrasah

Dindin menceritakan perjalanannya mendirikan madrasah hingga usahanya untuk membangun pesantren.

Pada tahun 2008, pria berusia 43 tahun ini bersama istrinya mulai mengajar mengaji kepada anak-anak tetangga di rumah mereka.

Suatu ketika, warga setempat meminta untuk dibangun musala yang juga bisa digunakan sebagai tempat mengaji.

Setelah musala berdiri, kegiatan mengaji tetap berlangsung di rumahnya.

"Di sebelah mushala masih ada tanah. Sehingga kemudian dibangun kelas itu," kata Dindin saat ditemui, Kamis (27/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

Pada tahun 2013, dengan dukungan dari wali santri, madrasah resmi didirikan dan hingga kini masih aktif.

Diketahui, madrasah setingkat SD ini mempunyai total 147 santri yang terdaftar, dengan empat kelas yang menggunakan satu lokal ruang kelas yang disekat serta musala.

Baca juga: Dulu Sukses di IPTN Abah Suhendar Kini Jualan Kopi di Cihanjuang, Baca Quran Sambil Tunggu Pembeli

Dindin tidak hanya fokus pada pendidikan anak-anak dari keluarga yang mampu.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved