Geger, Kasus Pembunuhan Bos Ruko Dicor Kuli Bangunan, Sempat Hilang 10 Hari, Terkuak Fakta-faktanya

Mayat bos ruko ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam ruko miliknya sendiri, diduga jadi korban pembunuhan oleh kuli bangunan

Editor: Hilda Rubiah
Istimewa via Tribun Jakarta
MAYAT DICOR - Proses evakuasi mayat bos ruko berinisial JS tewas dicor kuli bangunan di Jakarta Timur, Rabu (26/2/2025). Terungkap fakta-fakta kasus pembunuhan bos ruko tewas dicor kuli bangunan, korban dilaporkan hilang 10 hari 

TRIBUNJABAR.ID - Baru-baru ini kasus pembunuhan bos ruko dicor kuli bangunan ini menjadi sorotan publik.

Mayat bos ruko itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam ruko miliknya sendiri Jalan Pemuda, Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur, pada Rabu (26/2/2025).

Diketahui korban berinisial JS (69) tewas dicor oleh pekerjanya sendiri yang merupakan kuli bangunan berinisial ZA (35).

Sebelum ditemukan korban sempat dilaporkan hilang 10 hari.

Baca juga: Adik yang Habisi Kakak karena Harta Warisan di Sukabumi Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Kini, mayat korban itu pun telah  dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran.

Sedangkan pelaku pembunuhannya pun kini sudah diringkus polisi.

Saat kejadian ZA (35) bekerja dengan korban sebagai kuli bangunan yang tengah melakukan renovasi di ruko milik JS.

Berikut ini fakta-fakta kasus pembunuhan bos ruko dicor kuli bangunan di Jakarta Timur tersebut.

1. Menghilang 10 Hari

Dikutip dari Wartakotalive.com, korban dilaporkan hilang sejak Minggu (16/2/2025) atau 10 hari sebelum dievakuasi.

Keberadaan korban berhasil diketahui setelah polisi bahwa ada transfer uang ke rekening ZA usai pemeriksaan ponsel.

2. Pelaku dan Korban Sempat Cekcok

Dilansir dari Tribunnews, atara JS dan ZA rupanya sempat ribut tepat pada Minggu (16/2/2025).

Hal ini diungkap Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilpaly.

"Awal ceritanya pada 16 Februari 2025, korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah."

"Dan kebetulan, yang terduga pelaku ini berada di TKP. Jadi, dia berada di TKP, dia menjaga TKP ini, proyek yang ada di sini," ujarnya pada Rabu malam.

3. JS Sempat Ajak ZA Lapor Polisi

Di saat inilah JS justru mengajak ZA untuk membuat laporan polisi terkait dugaan pencurian peralatan proyek oleh para karyawan.

Namun ZA menolak dan justru meminta gajinya sebesar Rp900 ribu.

JS yang kadung kesal pun menampar ZA.

"Jadi terduga pelaku meminta gaji sebesar Rp900 ribu. Namun, karena korban emosi, korban memukul. Awalnya korban menampar terduga pelaku," kata Lilipaly.

ZA yang kesel langsung mendorong korban hingga terjatuh dan memukulnya.

ZA turut memukul kepala JS dengan batu hingga tewas.

Baca juga: Heboh Warga Belitung Timur Temukan Mayat Dicor, Terbongkar saat Diceritakan Pelaku demi Minta Uang

4. Jasad JS Didiamkan Selama 2 Hari

ZA yang panik kemudian mendiamkan jasad JS sampai dua hari.

Saat dicek lagi, kondisi JS sudah membusuk dan dikerubungi lalat.

5. Dicor Sedalam 1 Meter

Sehingga ZA langsung menyeret jasad JS dan menaruhnya di saluran air di belakang ruko korban.

"Selanjutnya terduga pelaku menyeret korban dan ditaruh di saluran air, dan ditutup dengan semen dan batu bata yang ada," jelasnya.

Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan saat proses evakuasi jasad JS ditemukan dalam keadaan tertimbun coran setinggi satu meter.

"Kita dapat permintaan bantuan dari kepolisian. Meminta bantuan untuk evakuasi jenazah di dalam coran beton. Tinggi coran kurang lebih 1 meter," kata Muchtar, Rabu (26/2/2025).

Dalam evakuasi jasad JS tersebut jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengarahkan empat unit rescue berikut 20 personel.

Evakuasi dilakukan dengan cara membongkar beton coran menggunakan sejumlah perkakas perlengkapan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

"Kita mulai evakuasi pukul 17.25 WIB, selesai pukul 20.45 WIB. Setelah dievakuasi jenazah kita serahkan ke pihak kepolisian untuk dibawa ke RS Polri Kramat Jati," ujar Muchtar.

Kini jenazah korban masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi memastikan penyebab kematian untuk keperluan penyidikan.

Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko menuturkan pihaknya masih melakukan autopsi dan nanti hasilnya akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

Sementara untuk identitas, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati tidak melakukan proses identifikasi karena saat dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik jenazah sudah memiliki identitas.

"Pagi ini kita autopsi. Dalam permintaan autopsi sudah ada identitas," tutur Hery.

6. Pelaku Rampas Uang Korban

Seperti informasi sebelumnya, harta benda JS rupanya ada yang hilang diambil oleh ZA.

Pasalnya ZA menggasak uang milik JS di ATM senilai Rp 50 juta. Di mana pinnya memang sudah diketahui lebih dulu, gegara ZA merupakan orang kepercayaan JS.

ZA berhasil membawa uang tunai korban sebesar Rp10 juta, sedangkan Rp 40 juta ditransfer ke rekening ZA.

"Dari HP korban yang masih dibawa oleh terduga pelaku, dan juga ada transferan. Jadi ATM-nya diambil dan uangnya diambil dari ATM. Ada transferan uang juga ke rekening terduga pelaku. Itulah awal mulanya pengungkapan kasus ini," kata Nicolas.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 6 Fakta Bos Ruko Dicor Kuli, Korban Sudah Hilang 10 Hari Sebelum Ditemukan

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved