Alasan Dedi Mulyadi Menonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur: "Kalau Salah Tak Ada Toleransi"

Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur Agam Supriyanta resmi dinonaktifkan sementara dari jabatanya oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyad

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
NONAKTIFKAN KEPSEK - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyampaikan pidato pada Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menonaktifkan  Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cianjur, Agam Supriyanta, buntut study tour ke Bali. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur Agam Supriyanta resmi dinonaktifkan sementara dari jabatanya oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Agam Supriyanta dinonaktifkan Dedi Mulyadi karena sekolahnya melakukan studi tour ke Bromo dan Bali.

Penonaktifan dari jabatanya tersebut dipastikan setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membuat pernyataan melalui rekaman video yang diunggah akun instagram pribadinya @dedimulyadi71.

"Dua hari lalu, kami menurunkan tim ispektorat ke SMAN 1 Cianjur, dan tadi malam sudah disimpulkan dan diputuskan, bahwa hasil pemeriksaan kepala sekolah SMAN 1 Cianjur dinonaktifkan sementara," kata Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Kamis (27/2/2025).

Penonaktifan sementara kepala sekolah SMAN 1 Cianjur tersebut lanjut dia, karena pihaknya tengah melakukan pendalaman terkait dengan berbagai kegiatan pengelolaan keuangan di SMAN 1 Cianjur.

"Hal tersebut juga akan dilakukan terhadap seluruh SMA dan SMK di Jawa Barat, sehingga kami bisa mendapatkan rekomendasi yang objektif untuk kepentingan dunia pendidikan di Jawa Barat," ucapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS, Dedi Mulyadi Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cianjur, Buntut Gelar Study Tour ke Bali

Dedi menjelaskan bila terdapat kepala sekolah ditemukan kesahalan yang berat, dan tidak dapat ditoleransi, maka pihaknya akan memberhentikan kepala sekolah tersebut secara permanen dari jabatanya, dan akan ditugaskan sebagai guru biasa sekolah di Jawa Barat.

"Kami sampaikan kepada seluruh orang tua siswa, pemerintah Jawa Barat sangat sungguh - sungguh membenahi pedidikan, meringankan biaya yang dikeluarkan orang, karena sudah mengeluarkan uang puluhan triliun. Tetapi kalau sekolahya masih ada pembebanan dengan biaya tinggi, artinya subsidi diberikan tidak ada artinya," ucapnya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved