Jalan Provinsi di Bayalangu Kidul Cirebon Lumpuh Imbas Banjir, Kendaraan Banyak yang Mogok
Banjir yang terjadi wilayah selatan Cirebon, Jawa Barat, membuat arus lalu lintas lumpuh. Banyak kendaraan mogok dan aktivitas warga terganggu.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Banjir yang terjadi wilayah selatan Cirebon, Jawa Barat, membuat arus lalu lintas lumpuh. Banyak kendaraan mogok dan aktivitas warga terganggu.
Banjir yang merendam jalan provinsi yang melintasi Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, terjadi karena hujan yang mengguyur sejak Senin (24/2/2025) sore.
Kepala Desa Bayalangu Kidul, Sugiarto, mengatakan, banjir terjadi karena debit air yang semakin besar akibat curah hujan tinggi di daerah selatan, seperti Arjawinangun hingga Kebon Turi.
"Kalau di daerah kita enggak begitu besar dan enggak begitu lama juga (hujannya). Tapi wilayah selatannya yang gede, kayak di Arjawinangun sampai ke Kebon Turu itu gede. Imbasnya ke kita, sehingga dari semalam itu airnya semakin tinggi," ucap Sugiarto, Selasa (25/2/2025).
Menurutnya, banjir kali ini lebih parah dibandingkan peristiwa serupa pada awal Januari 2025.
Baca juga: Demo 3 Jam di DPRD Cirebon, Mahasiswa Berhasil Desak Anggota Dewan Teken Tuntutan
Saluran irigasi di wilayahnya juga belum dapat berfungsi optimal, sehingga air terus menggenangi jalan dan permukiman warga.
"Dampaknya salah satunya jalan ini, di mana untuk sementara padat merayap serta terganggu. Banyak kendaraan yang mogok, sehingga aktivitasnya terganggu," ucapnya.
Banjir mulai menggenangi jalan sejak Senin malam setelah hujan deras mengguyur selama sekitar satu jam, dari pukul 15.00 hingga 16.00 WIB.
Meski durasi hujan tidak lama, namun intensitasnya tinggi, sehingga air meluap ke jalan.
Selain menghambat arus lalu lintas, banjir juga merendam sekolah, sawah, serta sejumlah rumah warga.
Baca juga: Dua Warga Cirebon Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang, Satu Meninggal di Tempat
Pantauan di lokasi pada Selasa pagi, genangan air di jalan masih tinggi, berkisar 20–30 sentimeter.
Banyak pengendara, terutama roda dua, mogok dan di antaranya memilih mengurungkan niat untuk melintas.
Satu pengendara, Cecep (33), mengaku lebih memilih kembali demi menghindari kendaraannya mogok.
"Mutar saja lah, takut mogok kalau lewat jalan utama," jelas Cecep saat ditemui di lokasi.
Ia juga menuturkan bahwa aktivitasnya terganggu akibat banjir ini.
"Saya sampai telat kerja, tapi mau gimana lagi," katanya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanda-tanda surutnya air secara signifikan.
Warga berharap pemerintah segera melakukan penanganan agar banjir tidak semakin parah dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal. (*)
ITB Tanam Pohon Beringin Bersejarah Berusia 106 Tahun di Kampus Cirebon, Pengingat Kebersamaan |
![]() |
---|
Pecinta Liverpool, Bigreds Cirebon Gelar Nobar Derby Merseyside, Angkat Suasana Persaudaraan |
![]() |
---|
Kecelakaan KA Mataram vs Truk di Indramayu, Belasan Kereta di Cirebon Ikut Alami Keterlambatan |
![]() |
---|
Cirebon Kini Punya Alarm Gempa Otomatis, Terhubung dengan BMKG, Begini Cara Kerjanya |
![]() |
---|
Kasus Pelecehan Murid SD oleh Oknum Guru di Cirebon, PKPSDM Pastikan Pecat Tak Hormat Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.