Momen Kepala Daerah Ikuti Retret, Dedi Mulyadi hingga Sherly Tjoanda Bawa Benda Unik, Intip Bekalnya
Inilah momen langka kepala daerah mengikuti retret di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Dedi Mulyadi hingga Sherly Tjoanda bawa bekal unik
TRIBUNJABAR.ID - Inilah momen langka kepala daerah pertama kalinya mengikuti retret di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.
Untuk mengikuti pelatihan tersebut, ternyata masing-masing membawa bekal berbeda-beda.
Seperti diketahui, sebanyak 503 kepala daerah akan menjalani pembekalan kepemimpinan selama delapan hari yakni mulai 21 - 28 Februari 2025.
Para kepala daerah dari seluruh penjuru tanah air itu bakal menerima banyak materi di antaranya terkait anti korupsi, hak asasi manusia, pemahaman program prioritas pemerintah hingga pengelolaan keuangan.
Baca juga: Dedi Mulyadi Bakal Kembangkan Monorel di Bandung, Infrastruktur Jalan di Jabar Selesai Tahun Depan
Dalam siaran langsung di Kompas TV, terlihat momen sejumlah kepala daerah tampak bersiap duduk di dalam bus jelang berangkat ke Akademi Militer.
Para kepala daerah itu tampil rapi dengan seragam khas militer dan perlengkapan yang serupa.
Kendati mengenakan seragam yang sama, bekal yang dibawa para kepala daerah tampaknya berbeda-beda.
Seperti diungkap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang tampak semringah saat mengungkap benda yang dibawanya untuk retret selama delapan hari.
Ada beberapa benda unik yang dibawa Dedi Mulyadi seperti kerokan dan ikat kepala.
"Sikat gigi, pasta gigi, handuk, gunting kuku, kerokan, gel, minyak wangi, sepatu olahraga, training, jaket, topi, ikat kepala lengkap," ungkap Dedi Mulyadi dikutip pada Jumat (21/2/2025).
Bukan cuma benda-benda unik, pria yang dikenal dengan panggilan Demul juga membawa serta bekal dari mendiang neneknya.
Bekal tersebut adalah berupa doa.
"Dan bekal dari nenek saya walaupun sudah meninggal, (bekalnya) doa," kata Dedi Mulyadi sembari tersenyum.
Berbeda dengan Dedi Mulyadi, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena membawa bekal yang bukan berupa barang unik.
Melky mengaku membawa kesiapan fisik yang prima untuk mengikuti pembekalan selama delapan hari.
Pengamat Respons SE Gubernur Dedi Mulyadi Soal Larangan Knalpot Tak Sesuai Spesifikasi |
![]() |
---|
Pedagang Bandung Respons Larangan Knalpot Brong: Kami Hanya Penuhi Permintaan Pasar |
![]() |
---|
Polrestabes Bandung Dukung Langkah Gubernur Dedi Mulyadi Larang Penjualan Knalpot Brong |
![]() |
---|
Rekam Jejak Asep Japar, Bupati Sukabumi Buat Dedi Mulyadi Geram, Sulit Dihubungi soal Jembatan Putus |
![]() |
---|
Resmi! Dedi Mulyadi Larang Penggunaan dan Penjualan Knalpot Brong di Seluruh Jawa Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.