Bey Dorong Pengusaha Hotel di Jabar Tak Cuma Andalkan Belanja Pemerintah, Tawarkan Terobosan

Bey Machmudin meminta pengusaha hotel tidak terlalu mengandalkan belanja pemerintah sebagai sumber omzet. 

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman/ARSIP
BELANJA PEMERINTAH - Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin, saat diwawancarai di acara Gebyar Pelayanan Terpadu (GPT) 2024 di Pusdai, Kota Bandung. Bey minta pengusaha hotel tak cuma andalkan belanja pemerintah. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin, meminta pengusaha hotel tidak terlalu mengandalkan belanja pemerintah sebagai sumber omzet. 

Bey meminta, para pelaku usaha hotel dan restoran di Jabar harus lebih kreatif membuat terobosan baru dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran di pemerintah. 

“Kan masih ada wisatawan. Bisa kita manfaatkan. Turunnya harga hotel ini untuk kita promosi bahwa sekarang bisa berwisata ke Bandung, terutama yang turis wisatawan asing maupun domestik. Misal ada long weekend atau libur, manfaatkan harga hotel turun. Justru itu menjadi daya tarik,” ujar Bey, Kamis (13/2/2025).

Bey pun mendorong agar pelaku usaha hotel dan restoran dapat bekerja sama dengan dinas pariwisata kota/kabupaten. Menurutnya meski kegiatan pemerintah di hotel dan restoran dibatasi, para pelaku usaha harus tetap bisa melihat peluang dengan pemerintah daerah.

“Kalau sepi, apa yang kita lakukan? Mendorong UMKM, misalnya, memasarkannya di mana tempat strategis yang banyak wisatawannya. Atau misalnya datangi duta besar, banyak pengunjung dari Malaysia. Minta saran bagaimana banyak yang berkunjung ke Bandung. Kita punya Whoosh, Kertajati, juga,” katanya.

Baca juga: Pengusaha Hotel di Bandung Kelimpungan Imbas Efisiensi, Potensi Omzet Rp 12,8 Miliar Sudah Lepas

Menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan juga fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, ketimbang mengandalkan belanja pemerintah.

“Manfaatkan, jangan hanya menunggu. Sepi, pusing sendiri. Cari terobosan, di situ peran pemerintah,” katanya.

Bey pun mengajak PHRI untuk duduk bersama mencari solusi bersama. Pemerintah, kata Bey, dapat membantu dalam promosi wisatanya. 

“Sekarang yang penting bantu PHRI, ayo kita duduk bersama. Mau kemana kita promosikan. Misalnya dengan kedutaan Malaysia. Di Jakarta maupun di Malaysia. Seperti itu, supaya dipromosikan jangan diam saja,” katanya.

Baca juga: Bey Machmudin Sebut Pegawai Honorer Tak Terpengaruh Efisiensi: Nanti akan berkurang lama-lama

Dampak efesiensi yang tengah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) dirasakan langsung oleh para pengusaha hotel di Jabar. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar, Dodi Ahmad, mengatakan, sejak inpres soal efisiensi anggaran dikeluarkan, banyak kegiatan pemerintah yang dibatalkan.

Potensi omzet Rp 12,8 miliar pun lepas. Itu hanya untuk Kota Bandung.

Padahal, kata dia, selama ini pendapatan hotel ditopang oleh berbagai kegiatan pemerintahan, seperti rapat dan acara lainnya yang biasa digelar di hotel. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved