KKP Ungkap Penyebab Ikan 100 Ton di Waduk Jatiluhur Purwakarta Mati, Kerugian Rp 2,2 Miliar

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan cuaca ekstrem menyebabkan ikan 100 ton di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mati.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Deanza Falevi
IKAN MATI - Ribuan ikan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, mati massal akibat cuaca buruk, Jumat (7/2/2025). Kematian massal ikan tersebut sudah diprediksi sebelumnya, setelah beberapa tanda muncul pada ikan yang tampak lemas pasca-hujan deras sejak setelah Tahun Baru Imlek. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNNABAR.ID, PURWAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan cuaca ekstrem menyebabkan ikan 100 ton di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mati.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tb Haeru Rahayu, mengatakan, sebagian besar ikan yang mati adalah ikan mas. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 2,2 miliar. 

Dia menjelaskan, fenomena cuaca ekstrem mengakibatkan penurunan massa air dan upwelling, yang berujung pada berkurangnya oksigen dalam air.

Haeru juga menyoroti, kematian massal ini dipicu oleh penggunaan keramba jaring apung (KJA) yang sudah melebihi kapasitas dan tidak sesuai standar. 

Untuk itu, KKP mengimbau masyarakat agar menggunakan KJA sesuai dengan kapasitas yang ditentukan dan mengikuti zonasi yang ada.

Baca juga: Pemkab Purwakarta Terus Berupaya Selesaikan Status Non-ASN di Tengah Efisiensi Anggaran

Dalam upaya pencegahan lebih lanjut, KKP telah memberikan peringatan mengenai cuaca ekstrem kepada para pembudi daya.

"Kami sudah mengimbau tentang cuaca ekstrem dan tanda-tanda kualitas air yang menurun. Kenapa tidak dilakukan panen awal atau panen total agar risiko kematian massal dapat dihindari?" ujar Haeru dalam keterangan resmi yang diterima Tribunjabar.id, Rabu (12/2/2025).

Direktur Ikan Air Tawar KKP, Ujang Komarudin, menambahkan, para pembudi daya sebenarnya sudah mengetahui potensi cuaca ekstrem.

Namun, kata Ujang, mereka memilih untuk menahan panen agar ikan bisa tumbuh lebih besar.

Sebagai langkah lanjutan, pembudi daya diminta untuk tidak melakukan aktivitas di Waduk Jatiluhur hingga cuaca kembali normal. 

Baca juga: Nasib Tragis Sinta Dewi di Purwakarta Setelah Dijemput Pacarnya, Ibu Berharap Pacarnya Ditangkap

KKP juga merekomendasikan agar ikan yang sudah mati segera diangkat dan dikubur untuk mencegah pencemaran dan mempercepat pemulihan kondisi perairan waduk.

Ribuan ikan itu mati di KJA Waduk Jatiluhur, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Kepala Bidang Budi Daya Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten (Diskanak) Purwakarta, Intan Riyani, mengungkapkan bahwa kematian ikan tercatat mencapai 100 ton dari Kamis (6/2) hingga Jumat (7/2/2025).

"Fenomena ini hanya terjadi di zona 2 Citerbang, Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, sementara wilayah lain di Waduk Jatiluhur tetap aman berkat langkah pencegahan yang dilakukan bersama Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi," ucap Intan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved