Melihat Aktivitas Santri Jelang Ramadan di Ponpes Kawasan Eks Lokalisasi Saritem Bandung

Azan Zuhur terdengar merdu di Pondok Pesantren Darut Taubah yang berada di kawasan eks lokalisasi Saritem, Kota Bandung.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
DARUT TAUBAH - Suasana pintu masuk Pondok Pesantren Darut Taubah di kawasan eks lokalisasi Saritem, Bandung, Selasa (11/2/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Azan Zuhur terdengar merdu di Pondok Pesantren Darut Taubah yang berada di kawasan eks lokalisasi Saritem, Kota Bandung. Sejumlah santri lalu bergegas masuk ke dalam masjid.

Di dalam masjid itu, sejumlah santri tampak khusyuk saat menjalankan ibadah salat Zuhur yang dipimpin imam dari pengurus pondok pesantren tersebut. Lalu, setelah selesai, mereka kembali ke pondok untuk menjalankan aktivitas lain.

Di pondok pesantren yang berlokasi di Jalan Kebon Tangkil, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, tersebut santri dan santriwati tetap semangat belajar. Mereka tidak terganggu dengan stigma negatif kawasan Saritem yang dulunya jadi tempat prostitusi.

Di sana, mereka juga beraktivitas seperti biasa meski bangunan pondok pesantren ini berdampingan dengan Saritem. Bahkan, pintu masuknya berada di gang sempit menuju ke lokasi eks lokalisasi yang disebut-sebut sudah aktif sebagai tempat prostitusi sejak tahun 1830-an itu.

"Di sini jumlah total santri dan santriwati ada 180 orang, itu mondok semua. Kalau sama diniyah ada 250 orang," ujar seorang pengurus Pondok Pesantren Darut Taubah, Muhammad Imron Maulana, saat ditemui, Selasa (11/2/2025).

Baca juga: Sambut Ramadan 1446 H, Dompet Dhuafa Gelar Festival Semesta Ramadan: Berzakat Kerennya Gak Ada Obat

Saat ini, pengurus dan semua santri serta santriwati di pondok pesantren ini sedang sibuk menyiapkan beberapa kegiatan untuk menyambut bulan suci Ramadan, seperti haflatul imtihan yang digelar bersama semua santri dan wali santri.

Selain itu, juga ada tabligh akbar, lalu kumpulan para alumni dan wali santri.

"Nanti juga ada kreasi santri seperti drama, kasidahan," kata Imron.

Dalam mengadakan semua kegiatan menyambut bulan suci Ramadan itu, pengurus pondok pesantren juga akan melibatkan warga yang ada di kawasan eks lokalisasi Saritem. Hal itu sudah biasa dilakukan setiap tahun.

"Nanti akan berbaur karena undangan juga disampaikan," ucap Imron.

Selama bulan Ramadan nanti, kata dia, santri yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat (KBB), Bekasi, Cianjur, Garut, dan daerah lainnya itu lebih banyak beraktivitas terutama melakukan pasaran kitab kuning.

"Kalau bulan Ramadan di pondok ini, kegiatan rutinnya adalah pasaran kitab kuning. Kemudian pada malam ke-20 Ramadan nanti, akan ada kegiatan perpisahan santri yang akan liburan selama 20 hari," katanya.

Baca juga: Tren Beli Emas Jelang Ramadan, Banyak Pekerja Migran Beli Emas untuk Dikirim ke Keluarga

Yana (40), warga di eks lokalisasi Saritem semringah dalam menyambut bulan Ramadan. Bahkan dia sudah siap untuk mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus Pondok Pesantren Darut Taubah.

"Biasanya dalam menyambut bulan suci Ramadan ada kegiatan haflatul imtihan dan tabligh akbar. Nah kita selalu diundang, kemudian kita ikutan karena itu kan kegiatan yang baik ya," ucap Yana.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved