Kakorlantas Ungkap Black Spot di KM 92-100 Tol Cipularang, Ada Belokan dan Lompatan Rawan Kecelakaan

Penjelasan ini mengungkapkan sejumlah faktor yang memengaruhi risiko kecelakaan di jalan tol tersebut.

deanza falevi/tribun jabar/Arsip
CEK JALUR MUDIK - Kakorlantas Polri, Brigjen Pol Agus Suryonugroho usai mengecek jalur mudik di Ruas Jalan Tol Cipularang, Minggu (9/2/2025). Polisi menemukan sejumlah titik rawan kecelakaan di Tol Cipularang. 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Brigjen Pol Agus Suryonugroho memaparkan alasan mengapa beberapa titik di Tol Cipularang termasuk dalam kategori black spot atau lokasi rawan kecelakaan.

Penjelasan ini mengungkapkan sejumlah faktor yang memengaruhi risiko kecelakaan di jalan tol tersebut.

Menurut Agus, area antara Kilometer 92 hingga Kilometer 100 di Tol Cipularang dianggap rawan karena karakteristik jalan yang cukup menantang.

"Kalau di Cipularang mulai kemarin dari ujung ke ujung kami cek ke arah Bandung dan ke arah Jakarta, contohnya di Km 93, 96, di situ ada kontur jalannya turun, ada berbelok. Bila hujan, itu licin," jelas Agus dalam keterangannya pada Minggu (9/2/2025).

Ia juga menyoroti keberadaan jembatan dengan permukaan yang sedikit melompat sebagai salah satu penyebab utama.

"Dan di atas jembatan itu ada sedikit lompatan. Ini kalau tidak diinformasikan ke pengguna jalan, jadi sangat rawan ketika terjadi kecelakaan," tambahnya.

Dirlantas Polda Jawa Barat saat melakukan olah TKP kecelakaan maut di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B, Kabupaten Purwakarta, Selasa (12/11/2024) pagi.
Dirlantas Polda Jawa Barat saat melakukan olah TKP kecelakaan maut di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B, Kabupaten Purwakarta, Selasa (12/11/2024) pagi. (tribunjabar.id / Deanza Falevi)

Kakorlantas menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap sejumlah titik rawan di Tol Cipularang dan beberapa jalur lainnya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa Km 92, Km 93, dan Km 100 merupakan lokasi dengan tingkat kecelakaan yang tinggi.

"Kita melihat bahwa menganalisa dampak kecelakaan dalam satu tahun, titik-titik itulah yang menjadi lokasi kecelakaan yang banyak terjadi," terang Agus.

Sebagai langkah antisipasi, Korlantas bekerja sama dengan pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan di area-area rawan tersebut, terutama menjelang musim mudik Lebaran.

"Oleh sebab itu, kami akan hadir di lapangan. Jadi tidak ada istilah hari ini hari libur, hari Minggu, hari Senin, terus kita semangat untuk menghadapi keselamatan berlalu lintas dan nanti Operasi Ketupat 2025," ujar Kakorlantas.

Selain itu, Jasa Marga juga telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

Perusahaan pengelola tol ini telah memasang tiga Jalur Penyelamat Darurat (JPD) pada titik-titik tertentu, yakni di Kilometer 91, 92, dan 116 yang semuanya mengarah ke Jakarta.

Pemasangan jalur penyelamat darurat ini didasarkan pada kondisi jalan yang memiliki turunan curam di beberapa titik black spot.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan fatal akibat kendaraan yang mengalami rem blong atau kesulitan lain saat melintasi jalan menurun.

Dengan sinergi antara Korlantas dan pengelola jalan tol, langkah-langkah ini diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi pengguna Tol Cipularang, khususnya pada momen-momen padat seperti arus mudik mendatang.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korlantas Ungkap Penyebab Titik Rawan Kecelakaan di Tol Cipularang"

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved