Ratusan Siswa SMA Terancam Tak Bisa Ikuti SNBP 2025, Komisi V DPRD Jabar Bakal Panggil Kadisdik

Anggota Komisi V DPRD Jabar Zaini Shofari, menyayangkan adanya kelalaian yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mengisi data pangkalan data siswa

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Siti Fatimah
Istimewa
ZAINI SHOFARI - Anggota Komisi V DPRD Jabar Zaini Shofari, menyayangkan adanya kelalaian yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mengisi data pangkalan data siswa sekolah.  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - DPRD Jawa Barat (Jabar) turut menyoroti kasus siswa terancam gagal melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui jalur seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP) akibat Sekolah terlambat mengisi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS). 

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, total ada 108 SMA yang terlambat mengisi PDSS, salah satu penyebabnya adalah kelalaian pihak sekolah dalam mengisi data siswa di PDSS. 

Anggota Komisi V DPRD Jabar Zaini Shofari, menyayangkan adanya kelalaian yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mengisi data pangkalan data siswa sekolah. 

Zaini mengaku akan berkomunikasi dengan Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin untuk bersama-sama berupaya menyelamatkan nasib para siswa yang terancam gagal melakukan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Mudah-mudahan nanti kita sama-sama berjuang berusaha untuk sama-sama meyakinkan karena kita di ranah jawa barat kita akan coba yakinkan PJ Gubernur untuk melakukan akrobat politik ataupun melakukan lobby ke pimpinan kementerian pendidikan untuk menyelesaikan persoalan ini,” ujar Zaini, Sabtu (8/2/2025). 

Ketua Fraksi PPP DPRD Jabar ini pun mengaku dalam waktu dekat, akan memanggil Dinas Pendidikan Jabar untuk meminta mengklarifikasi soal kelalaian di beberapa sekolah tersebut. 

"Kita akan sama-sama nanti panggil juga Kepala Dinas Pendidikan terkait di Jawa Barat untuk mengklarifikasi terkait ini,” katanya.

Terpenting saat ini, kata dia, mencari solusi agar para siswa SMA itu dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Mudah-mudahan ini menjadi sebuah usaha, ikhtiar kita bersama, mudah-mudahan nanti kita sama-sama cari solusi terkait,” ucapnya.

Zaini juga mendorong agar sekolah yang terbukti lalai diberikan sanksi. Baik tertulis, teguran atau mutasi. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved