Berita Viral

Kisah Getir Aming Tukang Patri 20 Tahun Kini Sepi Peminatnya, Pendapatan Cuma Rp 30 Ribu Per Hari

Inilah kisah getir yang dirasakan Aming seorang tukang patri sudah 20 tahun, kini jasanya sudah jarang peminat, terpaksa bertahan pendapatan Rp30 ribu

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TikTok/adhibrems
KISAH TUKANG PATRI - Tangkapan layar foto Aming (59) seorang tukang patri berteduh setelah berkeliling menawarkan jasa mematri diunggah akun TikTok @adhibrems, Sabtu (8/2/2025). Kisahnya getir mencari nafkah lewat profesi yang sudah dijalaninya 20 tahun, kini sepi peminat terpaksa bertahan meski pendapatan hanya Rp 30 ribu per hari 

TRIBUNJABAR.ID - Mempertahankan profesi yang sudah dijalani 20 tahun tidak lah mudah.

Di sisi lain, ia tak bisa berbuat banyak karena usianya semakin tua, sulit mencari pekerjaan selain menjual jasa dan keahliannya tersebut.

Itulah pula kisah getir yang dirasakan oleh Aming.

Ia adalah seorang tukang patri dan telah menjalani profesinya sudah 20 tahun.

Baru-baru ini kisah getir Aming saat berkeliling menawarkan jasanya itu viral dibagikan akun Instagram @wali_umat, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (8/2/2025).

Baca juga: Kisah Pilu Nenek Hidup Sebatang Kara Wafat Tinggalkan Harta Ratusan Juta dalam Peti, Keluarga Kaget

Dalam video tersebut terlihat Aming sedang istirahat sekaligus meneduh.

Tampaknya ia melepas lelah setelah berkeliling menawarkan jasanya untuk mematri perabotan rumah dari alumunium.

Sembari istirahat, Aming terlihat membereskan sesuatu dari tas yang di bawanya.

Terlihat Aming juga membawa sebuah panci di sampingnya.

Saat dihampiri ternyata Aming adalah seorang tukang patri yang kini jarang ditemui.

“Lagi matri,” ujar Aming.

Bak kaget, perekam penasaran dan bertanya apakah jasa matri tersebut masih banyak peminat.

Sembari tersenyum, Aming mengaku jasa matri tersebut sudah jarang peminat.

“Udah jarang peminat sekarang mah,” jawab Aming.

Lalu, Aming pun curhat setiap hari dirinya hanya berusaha sembari berharap ada yang mau menggunakan jasanya tersebut.

Ia mengaku sepanjang hari dirinya berkeliling, belum ada satu pun yang warga yang minat.

“Dari tadi (keliling) belum ada satu pun,” ungkapnya.

Miris mendapati kenyataan itu, perekam mencoba mengajak ngobrol Aming.

Perekam penasaran alat apa saja yang digunakan Aming untuk mematri tersebut.

Dengan senang hati, Aming pun memperlihatkan alat pencari nafkahnya tersebut.

“Ini ada pemanasnya bubat solder-nya nanti,” paparnya.

Ternyata Aming menjalani profesinya sebagai tukang patri itu sudah 20 tahun.

Aming mengaku masih bertahan karena tidak ada lagi pekerjaan yang bisa diandalkannya.

Mematri adalah keahlian yang bisa dia tawarkan.

Selain itu, Aming tak bisa berlaih pekerjaan karena sulitnya mencari pekerjaan terlebih usianya yang semakin tua.

“Bapaknya bertahan sebagai tukang patri karena gak ada lagi pekerjaan,” tulis pengunggah.

Aming sendiri berasal dari Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.

Kini, usianya sudah 59 tahun.

Baca juga: Kisah Pilu Tukang Jasa Servis Payung, Musim Hujan Tak Bawa Perubahan, Sudah 2 Minggu Sepi Peminat

Pilunya ternyata Aming baru saja ditinggalkan istrinya.

Sang istri baru saja meninggal karena sakit di bulan lalu.

Namun Aming tetap harus melanjutkan hidup dan masih berjuang mencari nafkah lewat keahliannya tersebut.

Meski pendapatannya dalam sehari tak menentu dan tak seberapa.

Aming mengaku pendapatannya per hari hanya Rp 30 ribu itu pun jika sedang ramai peminat.

Aming memasang tarif satu barang untuk dipatri hanya Rp 10 ribu.

Miris dengan kondisi tukang patri itu, perekam tergerak dan memberikan beberapa uang.


Dengan mata berkaca-kaca, Aming tak lupa bersyukur dan mengucapkan terima kasih.

Aming mengaku dirinya sedang lemas karena belum bisa membeli makan.

Kini, kisah getir Aming itu viral dan jadi sorotan warganet.

Tak sedikit warganet yang iba dengan perjuangan tukang patri tersebut meski sudah jarang peminat.

Berikut beragam komentar warganet.

mumun
“sedih kalau liat tukang patri eggk ada pelanggan”

man
“ya Allah”

Hai faa✨
“kasih kerjaan tolong, klo gak open donasi biar bisa jualan di rumah atau keliling gt ya”

Mama Qil
“Bapa tukang patri dlu sering JD langganan mamaku wkt aku kecil ya Allah pak sehat2 ya pak”

irfaniskandar15
“Iye mah s bapak nu sok mangkal di kopo permai abi sering ningal”

f
“Open donasi kaa buat modal usaha yg lain,” tulis beragam komentar warganet.

#BeritaViral

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved