Rugi Rp 1 Miliar, Korban Laporkan Dugaan Penipuan Berdalih Makan Bergizi Gratis ke Polres Ciamis

Mereka mengklaim telah mengalami kerugian hingga lebih dari Rp 1 miliar setelah diminta menyetor uang dengan janji keterlibatan dalam makan bergizi

tribunpriangan.com / Ai Sani Nuraini
KORBAN MELAPOR - Sejumlah warga pelaku UMKM di Ciamis mendatangi Polres Ciamis untuk melaporkan dugaan tindak penipuan yang dilakukan oleh Paguyuban Jakwir terkait program Makan Bergizi Gratis, Sabtu (1/2/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Sejumlah warga pelaku UMKM di Ciamis mendatangi Polres Ciamis untuk melaporkan dugaan tindak penipuan yang dilakukan oleh Paguyuban Jakwir terkait program Makan Bergizi Gratis, Sabtu (1/2/2025).

Mereka mengklaim telah mengalami kerugian hingga lebih dari Rp 1 miliar setelah diminta menyetor uang dengan janji keterlibatan dalam program makan bergizi gratis.

Perwakilan korban, Ramdan, Asop, dan Totoh, menyebut bahwa setiap anggota diminta membayar Rp11 juta untuk kontrak dan perizinan, serta membangun dapur sehat sebagai bagian dari program yang diklaim sebagai inisiatif pemerintah pusat.

Paguyuban Jakwir bahkan mengaku sebagai satu-satunya lembaga resmi yang ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjalankan program ini di seluruh Indonesia.

Menurut keterangan Ridwan, salah satu korban, untuk memperkuat klaimnya, paguyuban ini melibatkan pejabat daerah dalam simulasi program makan bergizi gratis, membuat anggota semakin percaya. 

"Namun, di balik kegiatan tersebut, anggota kembali dimintai iuran tambahan yang justru semakin memberatkan kami," ungkapnya, Senin (3/2/2025).

Sejak munculnya kasus tersebut, pihak kepresidenan dan Kementerian UMKM telah menegaskan bahwa program makan bergizi gratis tidak memungut biaya apapun dari peserta. 

Mereka meminta korban yang merasa tertipu untuk segera melapor kepada aparat penegak hukum agar kasus ini bisa ditindaklanjuti.

"Laporan yang diajukan ke Polres Ciamis ada tiga nama sebagai terlapor, yakni Kuswanto (Ketua Paguyuban Jakwir), serta dua pengurus lainnya, Samsul dan Awing," tambahnya.

Tidak hanya di Ciamis, perekrutan serupa juga dilaporkan terjadi di Tasikmalaya dan Kota Banjar.

Para korban kini berharap pemerintah, termasuk Presiden Prabowo Subianto, turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.

Mereka meminta agar pemerintah lebih aktif dalam mengawasi program-program sosial agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang mencari keuntungan pribadi. 

(Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved