Berita Viral
Kisah Penjual Burger Dulunya Sekuriti, Rintis Usaha 3 Tahun Dapat Rezeki Tak Terduga hingga Viral
Inilah kisah Trimanjaya alias Pak Iman (52) penjual burger di Depok banting setir dulu sekuriti, keliling jualan dapat rezeki tak terduga hingga viral
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Apapun dilakukan demi mencari nafkah untuk keluarga.
Meski berhenti dari profesinya jadi sekuriti, ternyata seorang bapak ini mendapat jalan merintis usaha.
Inilah kisah yang dialami oleh Trimanjaya alias Pak Iman (52) penjual burger di Depok, Jawa Barat.
Sebelum menjadi penjual burger, Pak Iman bekerja sebagai sekuriti.
Namun ia akhirnya banting setir dan memutuskan berjualan petties burger.
Baca juga: Dulu Penjahit Jadi Korban Kebakaran, Babeh Jualan Baju Keliling Diobral Rp 5 Ribu Buat Beli Beras
Belakangan kisah penjual burger banting setir dari profesinya dulu sekuriti itu viral dibagikan akun TikTok @donnyrapu, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (30/1/2025).
Dalam video tersebut, Donny konten kreator kemanusiaan itu bertemu Pak Iman yang sedang berjualan.
Donny berniat membeli dagangan Pak Iman tersebut.
Saat mengobrol, Donny tertarik dengan kisah hidup Pak Iman yang ternyata mantan sekuriti.
Lantas, Pak Iman pun menceritakan bahwa dulu dirinya seorang sekuriti.
Namun kini sudah 3 tahun merintis usaha menjual petties burger.
“Pekerjaan saya dulu sekuriti, tapi sekarang jualan burger sudah jalan 3 tahun,” ujar Pak Iman.
Meski tak memiliki gerobak, Pak Iman menjajakan dagangannya home made alias bisnis rumahan.
Ia bekerja sama dengan istrinya yang membuat burger dari rumah.
Sementara dirinya yang berkeliling untuk menjajakan dagangannya.
Tak jarang Pak Iman juga ditemani anak perempuannya bernama Putri saat berjualan.
Jika dagangannya habis, Pak Iman menghubungi istrinya untuk memproduksi kembali.
Pak Iman menjual petties burger seharga Rp 15 ribu per pcs.
Meski hanya membawa dagangannya dengan toples berukuran besar, Pak Iman tetap bersyukur.
Pak Iman menceritakan dirinya bersyukur pernah mendapat rezeki tak terduga.
Saat itu ia bertugas sebagai saksi di TPS Pilkada, ia pun mencoba peruntungan sembari berjualan.
Ia tak menduga ternyata Ketua KPPS-nya tertarik untuk memborong dagangannya hingga 1 box.
Bertapa Pak Iman bersyukur mendapat respons baik dari Ketua KPPS itu yang memuji kualitas dagangannya.
Karena hal itu, Pak Iman akhirnya disarankan untuk berjualan juga di Stasiun Depok
Sejak berjualan di Stasiun Depok, Pak Iman pun mendapat rezeki tak terduga.
Meski baru merintis usaha 3 tahun dan dagangannya keliling, ternyata Pak Iman sudah mendapatkan sertifikat izin usaha.
Bahkan dagangannya itu sudah tersertifikasi halal.
Kini, kisah Pak Iman itu viral hingga sudah ditonton lebih dari 15 juta penayangan di TikTok.
Video kisah penjual burger itu juga menuai beragam komentar warganet.
Sejumlah warganet memuji etika berjualan Pak Iman bak sudah profesional hingga mendoakan agar ia mendapat rezeki tak terduga lainnya.
emmatahersemoga: "dr richard lee meng umrahkan bapak burger. aamiin"
With Love, Acara "ngomong bapaknya lembut bgt"
dinardwianggita: "Mudah2an bapanya punya toko usaha sendiri"
Diaannn: "Bapaknya adem banget, kaya ubin masjid"
cipeyy: "Harus nya buka toko sihh sampe niat bgt bikin sertifikat izin sama halal nya," tulis beragam komentar warganet.
Baca juga: Dulu Sukses di IPTN Abah Suhendar Kini Jualan Kopi di Cihanjuang, Baca Quran Sambil Tunggu Pembeli
Pernah Viral
Ya, ternyata sosok Pak Iman penjual burger di Depok ini pernah viral karena kisah pilunya.
Saat itu, Pak Iman berjualan di Stasiun Depok ditemani anaknya, namun sedang tak laku hingga jatuh sakit.
Mirisnya saat berjuang mencari nafkah jualan burger harga Rp 15 ribu masih ada yang menawar.
Video kisah bapak jualan burger di Depok hingga jatuh sakit ini viral dibagikan akun Instagram @sayaphati, dikutip Tribunjabar.id, Jumat (27/9/2024) lalu.

Dalam video tersebut memperlihatkan seorang bapak jualan burger.
Tak sendiri, ia tampak membawa anak perempuannya yang setiap berdiri di samping sang ayah.
Sementara bapak tersebut sibuk menawarkan dagangannya ke pengunjung.
Gelisah dan letihnya tampak jelas tergambar di wajahnya karena tak ada pengunjung yang mau membeli dagangannya.
Dalam keterangan narasi video tersebut diceritakan bapak penjual burger itu bernama Pak Iman (52).
Pria paruh baya itu berjualan burger sehari-hari di Stasiun Depok baru.
Ia menawarkan satu persatu jualannya.
Biasanya Pak Iman jualan dari setelah Asar hingga malam hari dengan penghasilan tidak menentu.
Setiap harinya ia berjalan kaki menuju Stasiun Depok baru.
Saat belanja di pasar ia menggunakan ojol.
Terkadang ketika jualan masih ada yang menawar burgernya.
Padahal kondisi Pak Iman dan perjuangan menjual dagangannya itu begitu sulit.
Dengan penghasilan tak menentu dagangannya ditawar ternyata Pak Iman punya beban hidup membayar tempat tinggal
Ia tinggal dikontrakan dengan harga Rp 800rb per bulannya.
Belum lagi ia juga harus membayar kebutuhan lainnya, termasuk listrik dan iuran sampah.
Namun, ia harus selalu bersyukur setiap harinya dan selalu semangat untuk berjualan mengais rezeki demi bertahan hidup.
Di usianya yang sudah tak lagi muda, di saat sedang mengais rezeki tak jarang Pak Iman juga ditimpa musibah lainnya.
Ia jatuh sakit hingga harus membayar biaya perawatannya di Rumah Sakit karena tak mempunyai BPJS Kesehatan.
Berkat video tersebut, Pak Iman viral dan mendapat bantuan.
Pengunggah membuka donasi untuk membantu meringankan biaya bapak tersebut.
Viral Video Pesawat Garuda Indonesia Keluarkan Percikan Api saat Mengudara, Maskapai Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Sosok Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Gorontalo Viral Sebut "Rampok Uang Negara", Dipecat PDI-P |
![]() |
---|
Kisah Mantan Pegawai Bank Pilih Resign, Pindah ke Australia Banting Setir Kerja Jadi Tukang Sampah |
![]() |
---|
Sosok Wanita Bersama Wahyudin Moridu Anggota DPRD Gorontalo yang Viral Ucap Rampok Uang Negara |
![]() |
---|
Fakta-fakta Anggota DPRD di Gorontalo Viral Ucap 'Kita Rampok Uang Negara’, Harta Kekayaan Disorot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.