10 Lokasi Pertunjukan Barongsai Rabu 29 Januari 2025 di Bandung, dari Summarecon sampai BEC

Berikut lokasi pertunjukkan barongsai di Kota Bandung spesial Tahun Baru Imlek 2025.

Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ATRAKSI BARONGSAI - Pengunjung menyaksikan pertunjukan barongsai di Festival Citylink, Jalan Peta, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024) -- Ilustrasi lokasi pertunjukkan barongsai spesial Tahun Baru Imlek 2025 di Bandung Raya. 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut lokasi pertunjukkan barongsai di Kota Bandung spesial Tahun Baru Imlek 2025.

Tahun ini, perayaan Imlek jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025.

Saat perayaan Tahun Baru Imlek biasanya akan banyak dijumpai pertunjukkan barongsai.

Barongsai adalah salah satu seni tarian menggunakan kostum menyerupai singa yang berasal dari budaya Tionghoa.

Bukan sekadar tarian, barongsai juga adalah simbol dari keberanian, kekuatan, kebijakan, dan keunggulan.

Biasanya pertunjukkan barongsai berlangsung dengan meriah dilengkapi alat musik gimbal, gong hingga terompet.

Baca juga: Daftar 7 Promo Minuman Spesial Tahun Baru Imlek 2025, Ada Menantea hingga Kopi Janji Jiwa

Di Kota Bandung sejumlah mall menggelar pertunjukkan barongsai saat Imlek 2025.

Masyarakat diprediksi bakal memenuhi mall untuk menyaksikan atraksi tersebut.

Apalagi Imlek 2025 ini ditetapkan sebagai libur nasional dan bertepatan dengan momen libur panjang.

Berikut Tribunjabar.id sajikan jadwal dan lokasi pertunjukkan barongsai di wilayah Bandung Raya, Rabu (29/1/2025).

1. Summarecon Mall Bandung

  • Pertunjukkan Barongsai Tonggak & Sun Go Kong

2. Festival Citylink

  • Pertunjukkan Barongsai Lantai
  • Pertunjukkan Barongsai Tonggak

3. Braga City Walk

  • Pertunjukkan Lantai & Liong Performance

4. Trans Studio Mall

  • Pertunjukkan Barongsai Tonggak

5. The Kings Shopping Centre

  • Pertunjukkan Tonggak, Lantai & Liong

6. D'Botanica Bandung

  • Pertunjukkan Barongsai dan Liong

7. Cihampelas Walk

  • Pertunjukkan Barongsai

8. Mall Istana BEC

  • Pertunjukkan Barongsai Tonggak & Liong Dance

9. Bandung Indah Plaza

  • Dance of Dragon

10. 23 Paskal

  • Lucky Barongsai & Caishen Dewa Uang

Simbolisme Dodol dan Lilin dalam Tradisi Imlek di Kelenteng Dharma Ramsi Kota Bandung

KELENTENG SAMBUT IMLEK - Suasana Kelenteng Dharma Ramsi, Selasa (28/1/2025), yang kini menjadi simbol penting bagi umat Tionghoa dan masyarakat sekitar Kota Bandung memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak tahun 1954.
KELENTENG SAMBUT IMLEK - Suasana Kelenteng Dharma Ramsi, Selasa (28/1/2025), yang kini menjadi simbol penting bagi umat Tionghoa dan masyarakat sekitar Kota Bandung memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak tahun 1954. (Tribun Jabar/ Nappisah)

Kelenteng Dharma Ramsi di Bandung, selain dikenal sebagai tempat ibadah yang penuh dengan nilai-nilai spiritual, juga menyimpan banyak simbolis dalam setiap tradisi dan ritual yang diadakan. 

Salah satu simbol yang cukup menarik perhatian adalah dodol, makanan khas yang sering muncul dalam berbagai perayaan keagamaan di kelenteng ini, terutama saat Imlek. 

Menurut Asui, seorang sesepuh Kelenteng Dharma Ramsi, dodol memiliki makna yang mendalam bagi warga Tionghoa, baik dalam hal kebersamaan maupun dalam hubungan dengan Tuhan.

Asui menjelaskan bahwa dodol, yang biasanya disajikan dalam berbagai bentuk baik bulat besar maupun kecil memiliki makna simbolis yang sangat kuat. 

"Dodol ini, kalau kita makan bersama, itu artinya kita lengket, kita bersatu. Tidak membedakan siapa pun, siapa saja bisa datang, makan dodol, dan itu menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi," ujarnya, Selasa (28/1/2025). 

Makna "lengket" di sini adalah metafora dari kedekatan hubungan antar individu, terutama dalam keluarga dan komunitas. 

Baca juga: 20 Poster Imlek 2025 dengan Gambar Menarik, Gratis Tinggal Download, Jadikan Ucapan di Medsos

Ia menuturkan, makan dodol bersama dianggap sebagai tindakan yang dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan kebersamaan.

Lebih dari sekadar makanan, dodol juga dihubungkan dengan tradisi ibadah. 

"Dodol ini bisa digunakan untuk sembahyang juga. Setiap rumah atau keluarga yang melakukan ritual sembahyang biasanya menyiapkan dodol di depan altar sebagai simbol untuk menarik berkah dan keberuntungan," tambah Asui.

Selain dodol, kelenteng juga memiliki simbol lain yang tidak kalah penting yakni lilin. 

Lilin-lilin yang menghiasi Kelenteng Dharma Ramsi memiliki makna yang dalam, terutama selama perayaan Imlek.

"Lilin ini melambangkan kehidupan yang terus menyala, menerangi jalan hidup kita," jelas Asui. 

Filosofi lilin yang terus menyala ini mengajarkan umat untuk tidak kehilangan arah, baik di dunia ini maupun di alam yang lebih tinggi.

Setiap lilin yang ada di kelenteng ini seringkali disumbangkan oleh keluarga-keluarga yang datang, dengan masing-masing lilin membawa nama keluarga dan alamat mereka. 

"Lilin ini, meski kecil, memiliki makna yang besar. Yang penting adalah niat tulus kita dalam memberikan yang terbaik," ungkap Asui. 

Filosofi ini mencerminkan keyakinan bahwa, seperti lilin yang menyala, kehidupan umat juga harus dipenuhi dengan penerangan dan kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

Bagi Asui, kelenteng bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat untuk membangun keharmonisan antarumat beragama.

 "Di sini, kita saling menghormati dan berbagi. Perayaan seperti Imlek menjadi momen bagi kita untuk bersama-sama merayakan persaudaraan tanpa memandang latar belakang agama atau suku," ujarnya. 

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved