Berita Viral

Sosok Arsin, Kades Kohod yang Ngotot Wilayah Pagar Laut Bekas Empang, Kabur Dikawal "Paspamdes"

Inilah sosok Arsin, Kades Kohod yang tengah menjadi sorotan setelah ngotot menyebut bahwa lahan pagar laut di wilayahnya adalah bekas empang.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kolase Tribunnews/Rahmat Fajar Nugraha, Kompas.com/Acep Nazmudin
Sosok Arsin, Kades Kohod yang tengah menjadi sorotan setelah ngotot menyebut bahwa lahan pagar laut di wilayahnya adalah bekas empang. 

Sementara itu, Arsin juga menjadi perbincangan di media sosial karena diduga memiliki sejumlah harta kekayaan.

Dirinya disebut-sebut memiliki mobil mewah seperti Fortuner dan Jeep Wrangler Rubicon.

Kepala Desa Kohod, Arsin, menghindari wawancara wartawan usai debat dengan Menteri ATR Nusron Wahid, Jumat (24/1/2025).
Kepala Desa Kohod, Arsin, menghindari wawancara wartawan usai debat dengan Menteri ATR Nusron Wahid, Jumat (24/1/2025). (KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Sementara, Kuasa hukum Arsin, Yuniar mengatakan, kliennya itu sudah lama memiliki sejumlah kendaraan pribadi sebelum menjadi kepala desa.

Kabur dari wartawan dikawal "Paspamdes"

Asrin juga menjadi sorotan ketika dirinya berusaha kabur dari wartawan yang mendatangi wilayah Kohod untuk mengonfirmasi terkait sertifikat pagar laut pada Jumat (24/1/2025).

Dilansir dari Kompas.com, setidaknya, Kades Kohod ini berupaya kabur menghindari wartawan sebanyak tiga kali dibantu oleh sekelompok pria yang diduga pengawal pribadinya.

Ketika hendak dimintai keterangan soal pernyataannya, Arsin langsung menghindar dengan alasan sedang buru-buru hendak melaksanakan salat Jumat. 

Baca juga: Seekor Lumba-lumba Jadi Korban Pagar Laut, Ditemukan Mati Terapung di Perairan Tarumajaya

Awak media mencoba mengikuti Arsin hingga ke area parkir, namun diadang oleh lima pria yang tampak mendampingi sang kepala desa.

"Setop-setop saya mau jumatan," ujar Arsin yang kemudian pergi dengan dibonceng sepeda motor.

Sementara, para pengawal Arsin mengikuti dari belakang dengan berjalan kaki.

Momen serupa terjadi usai shalat Jumat di Masjid Abdul Mu'in, Pakuhaji. 

Sejumlah awak media yang menunggu Arsin selesai ibadah kembali tidak mendapatkan kesempatan wawancara. 

Arsin menghindar dan meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan apapun.

Ketika wartawan mencoba mengejarnya, sejumlah pengawal Arsin melakukan pengadangan, memungkinkan Arsin pergi dengan leluasa. 

Sikap ini memunculkan kelakar dari awak media yang menyebut Arsin sebagai "kepala desa rasa presiden," sementara pengawalnya dijuluki "paspamdes" atau pasukan pengawal kepala desa.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Acep Nazmudin)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved