Tiga Sapi di Cirebon Dipotong Paksa akibat Penyakit Mulut dan Kuku, Puluhan Lainnya Sudah Sembuh

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Cirebon terus memprihatinkan. 

Hingga 22 Januari 2025, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat 40 ekor sapi terjangkit PMK.

Tiga ekor di antaranya harus dipotong paksa untuk menyelamatkan harga jual.

Plt Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Durahman mengatakan, langkah pemotongan dilakukan demi mencegah penyebaran wabah serta menjaga nilai ekonomi sapi.

Baca juga: Wabah PMK Meresahkan, Peternak Sapi Purwakarta Ungkap Kebersihan Kandang Faktor Penting Pencegahan

"Dari 40 sapi yang terkena PMK, tiga di antaranya sudah dipotong paksa."

"Daripada masyarakat tahu kondisinya dan makin parah, lebih baik dipotong agar harga jual tetap ada," ujar Durahman saat meninjau vaksinasi PMK di Kelompok Tani Peternak Sapi (KTPS) Padusan, Desa Kubang, Kecamatan Talun, Rabu (22/1/2025).

Namun, Durahman juga membawa kabar baik.

Dari total 40 sapi yang terjangkit, 20 ekor dinyatakan sembuh, sementara 17 ekor lainnya masih dalam perawatan intensif.

Penanganan PMK di Kabupaten Cirebon tak lepas dari peran Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan paramedis. 

Mereka menggelar bakti sosial berupa vaksinasi, pemberian vitamin.dan obat untuk meningkatkan kekebalan ternak.

"Hari ini ada enam titik pelaksanaan vaksinasi, masing-masing dua titik di wilayah timur, tengah, dan barat Kabupaten Cirebon," ucapnya.

Wilayah yang menjadi lokasi vaksinasi meliputi Pasaleman, Lemahabang, Sigong, Jatipiring dan Karangwareng (timur).

Sementara wilayah Kubang, Dukupuntang (tengah) dan Arjawinangun (barat) tak luput juga dari sasaran vaksinasi.

Perwakilan PDHI, drh. Nina Triyana mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian lembaga terhadap wabah PMK.