Kisah Saliri Penjual Mainan Bisa Naik Haji Setelah 39 Tahun Menabung, Bahagia Juga Sekolahkan 4 Anak

Perjuangan penjual mainan yang kini bisa menunaikan ibadah haji tengah menyita perhatian.

(KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA)
Saliri (71) melayani pelanggannya yang membeli mainan di lapaknya, Selasa (21/1/2025) 

TRIBUNJABAR.ID - Perjuangan penjual mainan yang kini bisa menunaikan ibadah haji tengah menyita perhatian.

Ia adalah Saliri yang biasa berjualan mainan di depan sebuah sekolah dasar (SD) di Kemanggisan, Jakarta Bart.

Diketahui, pria berusia 71 tahun ini telah berjualan mainan sejak 1979 di lapaknya tersebut.

Ia memiliki cita-cita berangkat haji ke Arab Saudi.

Saliri pun setiap harinya menyisihkan penghasilannya dari berjualan mainan.

"Ya nabung seadanya saja. Pakai celengan. Alhamdulillah bisa kita naik haji," kata Saliri saat ditemui di Kemanggisan, Selasa (21/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Kakek Amad Veteran Perang RI, Tangisnya Pecah Temukan Makam Istri usai 70 Tahun Pencarian

Dalam sehari, ia bisa mengantongi pendapatan Rp 400.000.

Akan tetpi, jumlah itu belum dipotong untuk belanja dagangan dan memenuhi kebutuhan keluarganya.

Setelah itu, bapak dari tiga anak itu bisa menyisihkan sisa uangnya ke celengn.

Pada 2018 akhirnya Saliri bisa berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.

"Kalau nabung kita enggak pernah merhatiin, yang penting kita belanja. Misal belanja Rp 900.000, nah besoknya kita dapet berapa, kita belanjain lagi. Sisa belanjaan aja pokoknya ditabung," tambah dia. 

Cerita perjuangan Saliri tak semulus yang dibayangkan. Lansia ini pernah jatuh bangun berjualan mainan, terutama saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. 

Akibat pandemi, penjualan Saliri menurun drastis. Apalagi saat awal pandemi Covid-19 pergerakan masyarakat dibatasi dan siswa-siswa tak bisa belajar di sekolah masing-masing.

Hal ini langsung berdampak ke pendapatan Saliri tiap harinya. Beruntung, saat pandemi melanda pria tiga anak ini mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp 3 juta. 

Usai pandemi mereda, bantuan yang didapat Saliri dari pemerintah turun drastis menjadi Rp 200.000. Bantuan ini pun tidak rutin didapat setiap bulannya. 

Baca juga: Sisi Lain Kisah Guru Supandi Viral Jalan Kaki 11 Km di Sukabumi Lulusan Paket C, Dedi Mulyadi Kaget

Meski begitu, semangat Saliri berjuang untuk menghidupi keluarganya tak pernah padam. 

Dari hasil berjualan mainan, Saliri mampu membesarkan anak-anaknya. Kini ketiga anaknya sudah menikah. 

Bahkan, salah satu anaknya bisa mengenyam bangku perkuliahan. 

Semuanya itu dibiayai dari hasil berjualan mainan di lapak depan SD Kemanggisan, Jakarta Barat.

"Anak saya empat sudah pada kawin semua. Ada yang kuliah sampai D3. Jaman dulu mah anak sekolah bayar semua, enggak ada yang gratis zaman dulu," tuturnya

Bagi Saliri, berjualan bukan sekadar pekerjaan, melainkan juga sebuah perjalanan hidup yang bermakna. 

Di usianya yang telah menginjak 71 tahun, ia mengungkapkan kepuasan atas mata pencahariannya sebagai pedagang. 

"Saya tidak ingin pekerjaan lain selain berdagang," ungkapnya tegas.

(Tribunjabar.id/Salma) (Kompas.com/I Putu Gede)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved