Program Kesehatan Gratis Dimulai Bulan Depan, Dinkes Jabar Masih Tunggu Suplai Kebutuhan Medis

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih menunggu suplai bahan medis habis pakai (BMHP) dan alat lainnya dari Kemenkes.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ILUSTRASI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih menunggu suplai bahan medis habis pakai (BMHP) dan alat lainnya dari Kementerian Kesehatan untuk menjalankan program pemeriksaan kesehatan gratis.  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih menunggu suplai bahan medis habis pakai (BMHP) dan alat lainnya dari Kementerian Kesehatan untuk menjalankan program pemeriksaan kesehatan gratis. 

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Jabar, Rochady Hendra Setia Wibawa, mengatakan, program yang digagas pemerintah pusat itu rencananya akan dimulai pada 3 Februari 2025. 

Nantinya, setiap warga yang berulang tahun dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis di puskesmas daerah masing-masing.

Rochady mengatakan, pengajuan untuk BMHP dan alat lainnya sedang dilakukan ke Kementerian Kesehatan. Sebab, program pemeriksaan kesehatan gratis ini nantinya akan menyasar semua kalangan dengan beragam jenis pemeriksaan.

Baca juga: Jelang Kick Off Program Kesehatan Gratis, Dinkes Kota Tasikmalaya Siapkan Faskes hingga SDM

Kelompok pertama, kata dia, diberikan kepada bayi, balita, dan anak usia prasekolah.

Kelompok kedua, terdiri atas anak sekolah dan remaja. Sedangkan kelompok tiga terdiri atas usia dewasa dan lansia.

"Tiap-tiap usia berbeda pemeriksaannya dan sifatnya deteksi masing-masing penyakit secara menyeluruh dalam satu waktu pemeriksaan, yang disesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan kesehatan dan usia pasien," ujar Rochady, Selasa (21/1/2025).

Menurutnya, untuk memenuhi itu setiap puskesmas yang ditunjuk sebagai pelaksana program harus memiliki alat penunjang.

"Kalau periksa gula darah tapi stik gula darahnya belum dikirim dari Kemenkes, kan puskesmas enggak bisa periksa. Kalau untuk periksa kanker leher rahim, kit HPV DNA yang belum dikirim, ya pasien juga enggak bisa diperiksa," ucapnya.

"Nanti harus dibaca juga kit HPV DNA-nya pakai mesin PCR yang ada di RS atau Labkesda. Untuk periksa kanker payudara, harus ada USG payudara dan dokter yang sudah dilatih di puskesmas. Itu baru contoh BMHP dan alat yang harus ada sesuai penyakitnya," tambah dia.

Dia berharap, Kementerian Kesehatan segera mendistribusikan semua kebutuhan untuk mendukung program pemeriksaan kesehatan gratis ini. 

Baca juga: BPJS Kesehatan Persilakan Masyarakat Tambah Asuransi Swasta

Sementara untuk tempat pelayanan, dapat dilaksanakan di seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS.

"Jika di Jabar terdapat 1.100 puskesmas, maka satu puskesmas dapat melayani 120 hingga 180 pasien yang berulang tahun dalam satu hari, jika semuanya memanfaatkan program tersebut. Satu pasien dilayani satu hingga dua jam. Kami saat ini tengah menunggu petunjuk teknisnya untuk membuat alur pemeriksaan agar waktunya efektif dan efisien," katanya.

Rochady  mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji coba pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis di satu satu puskesmas Kota Depok.

"Dinkes Provinsi, Dinkes kabupaten/kota dan Puskesmas menunggu hasil uji coba dan petunjuk teknis pelayanan dari pemeriksaan kesehatan gratis ini dari Kemenkes," ucapnya. (*)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved