Presiden Prabowo Subianto Resmikan Proyek Ketenagalistrikan 3,2 GW, Dorong Kemandirian Energi

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan 26 pembangkit listrik yang tersebar di 18 Provinsi dengan total kapasitas 3,2 gigawatt (GW)

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan 26 pembangkit listrik yang tersebar di 18 Provinsi dengan total kapasitas 3,2 gigawatt (GW) yang dipusatkan di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). Turut meresmikan Menteri BUMN, Menteri ESDM, dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. 

TRIBUNJABAR.ID, SUEMDANG - Kehadiran pembangkit listrik merupakan komitmen PLN dalam menghadirkan listrik bersih kepada masyarakat sekaligus upaya meningkatkan bauran dari sumber energi baru terbarukan (EBT).

Hal ini sejalan dengan komitmen mempercepat  transisi energi demi mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

PLN akan mengoptimalkan potensi energi hijau yang melimpah di Tanah Air dan ini juga sejalan dengan komitmen PLN mencapai NZE demi memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Terkait hal tersebut, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan 26 pembangkit listrik yang tersebar di 18 Provinsi dengan total kapasitas 3,2 gigawatt (GW) yang dipusatkan di PLTA Jatigede  di Desa Kadujaya, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).

Seperti diketahui, PLTA Jatigede berkapasitas 2x55 megawatt (MW) tersebut diketahui telah memasuki tahap akhir pembangunan dan ditargetkan beroperasi pada tahun ini.

PLTA ini sudah diinisiasi sejak zaman Presiden Soekarno pada tahun 1963 dan di groundbreaking pada tahun 2015.

PLTA Jatigede akan menyalurkan listrik melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Jatigede Incomer Line 1 menuju Gardu Induk 150 kV New Kadipaten dan SUTT 150 kV Jatigede Incomer Line 2 menuju Gardu Induk 150 kV New Sunyaragi.

Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya mengatakan, Indonesia membutuhkan sumber energi untuk mewujudkan menjadi negara maju sekaligus negara industri yang modern.

"Kita harus mewujudkan kemandirian energi, swasembada energi, sebagai pondasi transformasi bangsa. Saya yakin, dalam waktu lima tahun, Indonesia tidak lagi mengimpor BBM,” kata Prabowo Subianto.

Proyek-proyek kelistrikan dengan total kapasitas lebih dari 3,2 Gigawatt (GW) ini diharapkan mampu melistriki ratusan ribu rumah dan menurunkan emisi hingga lebih dari 1 juta ton CO2 pertahun.

Prabowo Subianto juga menyebutkan bahwa proyek-proyek kelistrikan yang diresmikan hari ini adalah hasil kerja dari putra-putri Indonesia.

Sebanyak 26 proyek pembangkit ini melibatkan investasi sebesar Rp 72 triliun, dengan 89 persen kapasitas berasal dari energi terbarukan.

Dikutip dari keterangan resmi ESDM, Menteri ESDM menyampaikan, dari total 3,2 GW pembangkit yang diresmikan, sebagian besar atau 89 persen bersumber dari energi bersih, yakni gabungan dari energi terbarukan dan gas. Pembangunan pembangkit energi bersih dilakukan sebagai upaya transisi energi.

"Dari total 3,2 gigawat tersebut 89 persen itu adalah energi bersih. Ini adalah gabungan antara gas kemudian energi terbarukan. Kenapa ini kita lakukan secara terus menerus? Karena ini dalam rangka menerjemahkan apa yang menjadi komitmen Pak Presiden baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk Indonesia melakukan transisi energi dari energi fosil PLTU kepada energi baru terbarukan," ungkap Bahlil.

Resmikan Proyek Pembangkit Energi Bersih

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved