Puluhan Hewan Ternak di Kabupaten Bandung Mati Akibat PMK, Berikut Data Lengkapnya

kasus PMK 2024 pertama kali diketahui pada 27 Januari saat ada laporan di Desa Sangkanhurip, Kecamatan Katapang.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Petugas saat melakukan vaksinasi sapi di kadang peternak di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Indramayu, Selasa (7/1/2025) 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebanyak 1.050 hewan ternak di Kabupaten Bandung terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sepanjang tahun 2024. Di mana 48 ekor di antaranya mati akibat penyakit tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ningning Hendasah menjelaskan, kasus PMK 2024 pertama kali diketahui pada 27 Januari saat ada laporan di Desa Sangkanhurip, Kecamatan Katapang.

Sejak saat itu, pihaknya melakukan penyisiran kepada semua ternak di Kabupaten Bandung. Di mana Ningning mengatakan, dari ribuan hewan ternak yang terinfeksi tersebut pihaknya berhasil menyembuhkan 591 ekor.

"Masih ada 243 yang belum sembuh. Sementara yang potong bersyarat karena dicurigai terindikasi itu ada 93 ekor. Dan yang mati tidak terselamatkan ada 48 ekor," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (15/1/2025).

Ningning mengatakan bahwa ternak yang terinfeksi tersebut tersebar di 24 kecamatan atau 65 desa/kelurahan, yang mana banyak PMK banyak menyerang hewan seperti sapi, kerbau, kambing, hingga domba.

Selain itu dari angka tersebut, dirinya menuturkan bahwa kasus PMK 2024 memang mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Di mana tahun 2023, kasusnya hanya 342 ekor saja yang terinfeksi.

"Jadi memang ada kenaikan dari tahun 2023, dugaan penyebabnya memang saat ini ada mobilitas untuk ternak yang di Kabupaten Bandung," katanya.

Meskipun begitu, angka 1.050 ekor yang terinfeksi 2024 masih terbilang sangat kecil jika dibandingkan tahun 2022. Tercatat, tahun 2022, angka ternak yang terinfeksi mencapai 16.582 ekor.

Kendati demikian, Ningning menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk menekan persebaran PMK di Kabupaten Bandung dengan cara melakukan pengobatan dan vaksinasi.

"Upaya yang kami lakukan pengobatan terhadap ternak yang terinfeksi, pemberian multivitamin dan mineral juga vaksinasi," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved