Aplikator Koin Jagat Belum Penuhi Permintaan Pemkot Bandung untuk Perbaiki Taman dan Setop Permainan
Pihak aplikator berburu koin Jagat hingga kini belum memenuhi permintaan Pemkot Bandung untuk menghentikan permainan dan memperbaiki kerusakan taman.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pihak aplikator berburu koin Jagat hingga kini belum memenuhi permintaan Pemkot Bandung untuk menghentikan permainan dan memperbaiki kerusakan taman seperti Taman Tegallega dan Taman Sukajadi.
Permintaan itu sudah dilayangkan oleh Pemkot Bandung saat kedua belah pihak mengadakan pertemuan beberapa waktu lalu.
Plt Kabid Pertamanan dan Dekorasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Yuli Eka Dianti, mengatakan, pertemuan itu dilaksanakan dua hari yang lalu bersama tim marketing aplikator.
"Jadi ada yang datang ketemu kami di Kantor DPKP dan kami sudah menyampaikan juga bahwa permainan ini harus segera dihentikan," ujar Yuli saat dihubungi, Rabu (15/1/2025.
Selain menghentikan permainan, pihaknya juga telah meminta pihak aplikator segera memperbaiki kerusakan taman. Tetapi, mereka tidak langsung menyanggupi permintaan dari DPKP Kota Bandung tersebut.
Baca juga: Pemkot Bandung Desak Pengembang Aplikasi Jagat Perbaiki Taman Tegallega dan Hentikan Permainan
"Karena kemarin yang datang itu tim marketing, bukan pimpinan tertinggi dari aplikasi itu. Mereka akan diskusikan dulu, jadi saya masih menunggu tindak lanjut dari mereka dan mereka bilang akan dibicarakan dulu dengan pimpinan," kata Yuli.
Hanya saja setelah ada permintaan tersebut, kata dia, warga yang berburu koin di taman sudah mulai berkurang. Tetapi pihaknya khawatir, mereka berpindah tempat ke titik fasilitas publik yang lainnya.
"Jadi tidak lagi di taman yang kemarin sudah viral kerusakannya seperti taman Sukajadi dan Taman Tegallega," ucapnya.
Baca juga: Anggota DPR RI Minta Ketegasan Pemerintah soal Pemburu Koin Jagat sampai Rusak Taman
Atas hal tersebut, pihaknya akan mengizinkan pihak dari aplikator melanjutkan permainan ini apabila konsepnya diubah. Namun, mereka beralasan tidak menyangka bahwa ternyata antusias masyarakat akan sebesar ini sampai merusak taman.
"Kami dari DPKP khususnya pemerintah kota tidak melarang kegiatan kreatifitas dari masyarakat, hanya saja harus berdampak positif yang tidak merusak, kalau bisa kegiatannya itu ada edukasinya," kata Yuli. (*)
Putaran Final Trial Game Dirt 2025-Bandung Hadirkan Duel Pamungkas M Zidane vs Asep Lukman |
![]() |
---|
Bandung Design Biennale 2025 Resmi Dibuka, Angkat Tema ‘Archiving Innovation’ |
![]() |
---|
Haraku Ramen Hadir di Bandung, Ramen Halal dengan Cita Rasa Jepang |
![]() |
---|
Jelang HUT ke-80 TNI, TNI dan Polri Perkuat Soliditas dan Sinergitas Lewat Baksos Bagi Sembako |
![]() |
---|
Kejari Bandung Tetapkan Kepala Unit Kasus Dugaan Penyalahgunaan Penyaluran KUR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.