Profil Alex Pastoor: Asisten Pelatih Timnas Indonesia yang Lebih Mentereng dari Patrick Kluivert

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Timnas Indonesia baru saja menyambut kehadiran Alex Pastoor sebagai asisten pelatih yang akan mendampingi Patrick Kluivert.

Pengumuman ini disampaikan resmi pada Sabtu, 11 Januari 2025, bersamaan dengan penunjukan Denny Lanzaat sebagai bagian dari tim pelatih.

Alex Pastoor mulai menarik perhatian publik sepak bola Belanda setelah berhasil membawa beberapa klub ke kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie.

Klub-klub seperti Almere City, Sparta Rotterdam, dan Excelsior berhasil ia antarkan promosi, sebuah prestasi yang memperkuat reputasinya di dunia kepelatihan.

Jika dibandingkan dengan Patrick Kluivert, rekam jejak kepelatihan Pastoor dianggap lebih mentereng.

Tidak sedikit yang menyebut Alex Pastoor sebagai otak di balik strategi Timnas Indonesia yang akan bertarung di babak lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Kehadirannya memberikan harapan besar untuk mengangkat performa skuad Garuda.

Mengenal Sosok Alex Pastoor

Alex Anton Aiko Pastoor, yang lahir di Amsterdam pada 26 Oktober 1966, kini berusia 58 tahun. Sebagai pelatih dengan Lisensi Pro Kontinental, ia dikenal menyukai formasi 3-4-1-2 yang kerap menjadi andalannya dalam meracik strategi.

Di bawah naungan agen Soccer Vision, Pastoor memiliki rata-rata masa jabatan sebagai pelatih selama 1,63 tahun.

Perjalanan kariernya dimulai sebagai pelatih kepala AZ U-19 pada tahun 2001. Sejak itu, ia telah melanglang buana melatih berbagai klub seperti AZ Alkmaar, Slavia Prague, NEC Nijmegen, Feyenoord II, Heerenveen, hingga Almere City.

Pada tahun 2005-2006, ia juga pernah menjadi koordinator tim junior Fenerbahce. Pengalaman melatihnya yang luas membuat Pastoor dinilai memiliki kemampuan adaptasi yang baik, termasuk untuk bekerja sama dengan pemain diaspora seperti yang pernah ia lakukan saat menangani Thom Haye di AZ Alkmaar pada 2014.

Statistik dan Rekam Jejak

Sebagai pelatih, catatan statistik Alex Pastoor tergolong impresif. Ia telah memimpin 425 pertandingan di liga nasional dengan catatan 161 kemenangan, 91 hasil seri, dan 173 kekalahan, menghasilkan total 574 poin.

Sementara itu, dalam kompetisi piala domestik, ia mencatatkan 16 kemenangan, 1 hasil seri, dan 12 kekalahan dari 29 pertandingan, dengan total perolehan 49 poin.