Perampokan Minimarket di Tasikmalaya

Sosok Wijaya Pelaku Perampokan Minimarket di Tasikmalaya, Ngaku Kesulitan Ekonomi Biayai 2 Anak

Wijaya (32) mengaku sudah lama menganggur karena usaha pembuatan stempelnya bangkrut hingga nekat merampok minimarket di Tasikmalaya.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Istimewa
Sosok Wijaya (32), pelaku perampokan minimarket Indomaret di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (9/1/2025). 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Wijaya (32), pelaku perampokan minimarket Indomaret di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (9/1/2025).

Peristiwa perampokan ini tepatnya terjadi di Jalan Aboh, Kelurahan Sukamulya, Bungursari, Kota Tasikmalaya.

Video detik-detik perampokan itu bahkan beredar viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, Wijaya terlihat memakai jaket berwarna merah dengan helm dan masker.

Dia diadang warga dan pegawai minimarket ketika hendak melarikan diri.

Bahkan, Wijaya sempat mengeluarkan senjata api yang belakangan diketahui sebuah soft gun.

Akhirnya, upaya pelarian Wijaya pun gagal karena warga berhasil menangkap dan mengikat tangannya.

Lantas, siapakah sosok Wijaya?

Polres Tasikmalaya Kota saat penangkapan pelaku perampokan di minimarket Kota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025).
Polres Tasikmalaya Kota saat penangkapan pelaku perampokan di minimarket Kota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025). (jaenal abidin/tribun jabar)

Baca juga: Detik-detik Aksi Heroik Pegawai Minimarket dan Petugas Pol PP di Tasikmalaya Tangkap Perampok

Wijaya merupakan warga Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Dia mengaku, senjata api yang terlihat dalam video viral itu adalah soft gun, yang kemudian digunakan untuk menakut-nakuti karyawan toko.

"Itu bukan senjata api asli. Itu soft gun, saya beli di online sekitar dua tahun lalu. Saya beli online Rp 800.000," kata Wijaya di Polsek Indihiang, Kamis pagi.

Adapun, Wijaya mengaku nekat merampok minimarket itu karena alasan ekonomi.

"Saya enggak punya uang, jadi saya rampok Indomaret itu," ujar Wijaya.

Saat ini, Wijaya mengaku dirinya tengah menganggur dan keluarganya mengalami kesulitan keuangan.

"Saya melakukan aksi itu karena lama menganggur pak. Bingung tak punya pekerjaan," ucap Wijaya.

Sebelumnya, Wijaya pernah membuka usaha pembuatan stempel. Tetapi, usaha tersebut bangkrut.

Dia mengaku terpaksa merampok karena harus membiayai dua anaknya.

Polres Tasikmalaya Kota ketika melakukan olah tempat kejadian perkara perampokan di minimarket wilayah Kota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025).
Polres Tasikmalaya Kota ketika melakukan olah tempat kejadian perkara perampokan di minimarket wilayah Kota Tasikmalaya, Kamis (9/1/2025). (Tribun Priangan/ Jaenal Abidin)

"Dulu memang saya usaha bikin stampel. Tapi bangkrut pak. Saya punya dua anak," kata Wijaya.

Ia juga menjelaskan alasan dirinya memilih merampok pada pagi hari saat toko masih sepi.

"Soft gun itu belum pernah dipakai. Tadi sempat ditembakan pak tapi ke arah atas tak ada isinya," kata dia.

Setelah aksinya gagal dan dikepung warga, Wijaya mengaku pasrah dan akhirnya berhasil diamankan oleh petugas.

Saat ini, kasus perampokan oleh Wijaya berada di bawah penanganan Polres Tasikmalaya Kota.

Baca juga: Siasat Perampok Minimarket di Tasikmalaya, Pura-pura Cari jas Hujan, lalu Sekap dan Ikat Pegawai

Sempat Dikira Mau Bikin Konten

Pegawai minimarket Indomaret yang menjadi saksi perampokan, Nurpadilah (22), pelaku datang dengan modus membeli jas hujan, karena kondisi sedang gerimis dan toko baru buka.

Namun petaka terjadi pukul 08.12 WIB saat dirinya berada di depan kasir, ada pembeli dan menanyakan jas hujan.

Nur pun tak curiga, dan tetap melayani pembeli tersebut. Bahkan, saat menanyakan barang yang diminta langsung ditunjukkan ke etalase yang tak jauh dari kasir.

"Yang jelas pelaku datang menggunakan masker, Hoodie warna merah, dan helm. Ketua saya menunjukan barang tersebut, pelaku malah mendorong saya hingga ke belakang tepat dekat kamar mandi," pungkasnya.

Saat berada di belakang, pelaku menodongkan pistol dan menanyakan kepala toko dan lokasi penyimpanan brankas.

"Pelaku kayaknya sudah mempersiapkan lakban dan kabel tis untuk menyerap kami berdua, karena saat di lantai dua pun pelaku meminta kepala toko segera membuka brankas," tuturnya.

Pada saat disekap, rekan kerja sekaligus kepala toko sempat melepaskan diri menggunakan pisau cutter yang saat itu sedang dipegang.

Tapi aksinya sempat terdengar pelaku, dan langsung mengikat kembali dengan posisi ditidurkan.

"Jadi saat kami sudah diikat, pelaku ke bawah lagi mencari keberadaan laci yang saat itu ada uang untuk modal toko senilai Rp 1,9 juta," ucap Nur.

Ketika pelaku sudah berhasil membawa sejumlah uang, kepala toko ternyata bisa kabur karena ikatannya berhasil dibuka.

 "Jadi saat pelaku mau kabur, kepala toko ngejar ke depan sambil teriak, hingga menendang motor pelaku sampai terjatuh. Saat terjatuh ada petugas Pol PP membantu menangkapnya," kata Nur.

Selang setengah jam, polisi datang dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Polisi datang sekitar 30 menitan, dan langsung nanyain kronologi dan memeriksa area toko," ucapnya. 

(Tribunjabar.id/Rheina, Jaenal Abidin)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved