Syarat dan Cara Daftar Beasiswa Guru 2025 ke Jepang, Uang Saku Rp 14,6 Juta Per Bulan, Cek Jadwalnya

Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang atau Monbukagakusho/MEXT kini membuka pendaftaran beasiswa guru.

Istimewa via Tribunnews
Ilustrasi guru mengajar - Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang atau Monbukahakusho/MEXT kini membuka pendaftaran beasiswa guru sampai 22 Januari 2025.  

TRIBUNJABAR.ID - Berikut ini syarat dan cara daftar beasiswa guru ke Jepang.

Diketahui, Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang atau  Monbukagakusho/MEXT kini membuka pendaftaran beasiswa guru sampai 22 Januari 2025. 

Beasiswa ini merupakan beasiswa non-gelar bagi guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran sesuai dengan bidangnya di perguruan tinggi Jepang.

Program beasiswa ini berlangsung satu tahun enam bulan pada September atau Oktober 2025 hingga Maret 2027.

Jangan khawatir soal bahasa, sebab ada enam bulan pertama akan diajari belajar bahasa Jepang.

Selain beasiswa, akan ada tunjangan atau uamg saku bulanan senilai Rp 14,6 juta.

Lalu, bagaimana syarat dan cara daftarnya?

Baca juga: Tanggal Pencairan 8 Bansos Januari 2025, Termasuk PKH Disabilitas Rp 600 Ribu hingga Makan Bergizi

Cakupan Beasiswa Guru 2025 ke Jepang

Berikut cakupan beasiswa MEXT Teacher Training Program:

  • Biaya kuliah hingga program selesai. 
  • Tunjangan hidup sekitar 143 ribu yen (Rp 14,6 juta) per bulan. 
  • Tiket pesawat pergi pulang Indonesia-Jepang. 
  • Bebas biaya pembuatan visa pelajar. 
  • Tanpa ikatan dinas.
  • Peserta mendapatkan pelatihan dalam cara mengajar, membuat rencana pembelajaran yang efektif, dan hal lainnya yang dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan sebagai guru.

Syarat Daftar Beasiswa Guru 2025 ke 

1. Usia maksimal 34 tahun pada tanggal 1 April 2025 atau lahir pada/ setelah 2 April 1990. 

2. Lulusan minimal D4/S1. 

3. Guru pegawai negeri, swasta, atau honorer yang sedang aktif mengajar di sekolah/lembaga pendidikan formal, seperti SD, SMP, SMA dan Sederajat (SMK, madrasah, dan lain-lain), serta SLB. 

4. Memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun 0 bulan pada 1 Oktober 2025 di lembaga pendidikan formal (akumulatif).

5. Sehat jasmani dan rohani, kondisi kesehatan fisik dan mental tidak akan mengganggu proses perkuliahan selama di Jepang. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved