HUT Ke-54, ASITA Jawa Barat Optimis Sektor Pariwisata akan Tumbuh dengan Promosi dan Sinergi
Perayaan HUT ASITA ke-54 berharap sektor pariwisat semakin maju dan berkembang terutama pada pemerintah baru dengan promosi dan sinergi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) atau asosiasi perusahaan perjalanan wisata Indonesia berulang tahun ke-54. Pada moment kali ini, ASITA Jawa Barat komitmen mendukung dan mendorong pertumbuhan pariwisata di Provinsi Jawa Barat.
Ketua ASITA Jawa Barat Budijanto Ardiansjah mengatakan, di usia ke-54 tahun, ASITA sudah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan pariwisata di tanah air.
"Ditengah tantangan sektor pariwisata, ASITA terus berupaya mendukung perkembangan pariwisata melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dengan mitra kerja seperti PHRI maupun dengan pemerintah mulai dari Kementerian Pariwisata hingga Kementerian lainnya. ASITA selalu berupaya menjalin hubungan baik," kata Budijanto pada acara perayaan HUT ASITA Ke-54 di Sekretariat ASITA Jawa Barat di Bandung, Selasa (7/1/2025).
Meski begitu, diakuinya tantangan di sektor pariwisata masih tetap ada karena itulah perlu ditingkatkan sinergi serta dukungan dari pemerintah serta berbagai pihak terkait terutama untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia.

Termasuk harapan pada pemerintahan yang baru ini agar lebih memperhatikan sektor pariwisata.
"Indonesia banyak memiliki tempat wisata potensial yang berbeda dengan negara lainnya. Hanya saja kurang dipromosikan. Promosi itu penting, karena negara lain juga gencar melakukan promosi atau iklan, sementara promosi pariwisata kita masih minim," kata Budijanto.
Menurutnya hal ini juga terjadi di Jawa Barat dimana promosi masih sangat kurang termasuk di tahun 2024.
Tak heran, kurangnya promosi, target pariwisata tanah air yakni 14,3 persen tak tercapai.
"Padahal angka ini tidak terlalu besar, pencapaian hanya 11 koma sekian. Meski disebut bukan soal angka tapi kualitas, namun ini harus menjadi perhatian kenapa target tak tercapai? Salah satunya karena minim promosi," kata Budijanto.
Dicontohkan, negara lain atau daerah lain gencar promosi dan menampilkan iklan yang menarik minat wisatawan
Dengan promosi tersebut, wisatawan terpengaruh dan akan memilih negara atau daerah tersebut untuk dikunjungi.
"Pemprov Jabar diharapkan tahun ini bisa lebih meningkatkan atau gencar melakukan promosi agar wisatawan yang darang juga meningkat termasuk wisatawan mancanegara. Mereka memang sudah tahu wisata di Jawa Barat, tapi kalau tanpa promosi sementara daerah atau negar tetangga giat promosi, wisatawan akan berpindah," katanya.
Padahal, kata Budijanto, Jawa Barat juga banyak tempat wisata potensial yang menjadi incaran wisatawan seperti daerah Bandung Raya, Bogor Raya, serta Pangandaran dan Cirebon yang mulai meningkat peminatnya.
"Kami berharap badan promosi pariwisata Jawa Barat diaktifkan kembali dengan begitu bisa berkolaborasi untuk meningkatkan pariwisita di provinsi ini," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Arief Syaifudin mengatakan tahun 2025 ini pihaknya berharap sektor pariwisata akan lebih baik.
Dengan dukungan berbagai pihak termasuk dari ASITA, pihaknya berharap bisa bersama-sama merapatkan barisan untuk saling berkontribusi menguatkan sektor pariwisata.
Menurutnya setiap daerah memiliki tantangan sendiri-sendiri namun untuk mengatasinya perlu sinergi dengan berbagai pihak.
"Tantangan pasti selalu ada dan setiap daerah pasti sama, terpenting bagaimana kita bersama-sama bersinergi dalam rangka meningkatkan pariwisata khususnya di kota Bandung ini dengan startego-startegi yang sudah kita siapkan," kata Arief.
Aktifkan Kembali Bandara Husein Sastranegara
Peningkatan kunjungan wisatawan ke suatu daerah tak lepas dari kemudahan akses, salah satunya penerbangan langsung.
Ketua ASITA Jawa Barat Budijanto Ardiansjah mengatkan peran bandara udara sangat penting untuk mendukung tingkat kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional.
Ia melihat, wisatawan lebih banyak memanfaatkan Bandar Internasional Soekarno-Hatta.
"Meski sudah ada kereta cepat, namun pintu masuk sudah lewat Jakarta, disini wsiatawan pasti sudah mengeluarkan uang untuk berbagai hal," kata Budijanto.
Sementara, Bandara Kertajati yang diharapkan bisa mendongkrak tingkat kunjungan wsiatawan belum bisa memberikan dampak besar.
"Saya pribadi ingin Bandara Husein Sastranegara bisa diaktifkan kembali. Ada penerbangan langsung dari Malaysia, Singapura dan daerah lain. Ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan. Karena harus diakui bahwa wisatawan tujuan utamanya masih Bandung Raya," katanya.
Hal serupa diungkapkan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Arief Syaifudin.
"Saya berharap Bandara Husein Sastranegara bisa dibuka lagi. Ini bisa mendekatkan pula dengan wiswan seperti dari Malaysia, Singapura, dan Thailand," katanya.
Vertex System Dahana: Solusi Pertambangan Efisien di Mining Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Tren Tanam Benang Mulai Bergeser, Ini Inovasi Anti Aging yang Akan Hits |
![]() |
---|
GoZero Telkom Hadir di Bandung: Dorong Inovasi Circular Economy & Aksi River Clean Up |
![]() |
---|
Cuaca Bandung Kadang Panas Terik dan Hujan Bisa Merusak Kulit, Begini Cara Merawatnya |
![]() |
---|
Muprov Kadin Jabar Disepakati Usai Rekonsiliasi, Dorong Persatuan dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.