Dosen UIN Bandung Meninggal Kecelakaan

Dosen UIN Bandung yang Meninggal Kecelakaan di Cipularang Dikenal Energik dan Dekat dengan Mahasiswa

Pepi Siti Paturohmah (49) yang meninggal dalam kecelakaan di Tol Cipularang dikenal sebagai sosok yang ramah, rajin, dan energik.

Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Giri
Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama
Asep Sasa menunjukkan foto Dosen UIN Sunan Gunung Djati sekaligus pengurus Muslimat Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat, Pepi Siti Paturohmah (49), yang meninggal dalam kecelakaan di Tol Cipularang KM 86, Senin (23/12/2024) 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pepi Siti Paturohmah (49) dikenal sebagai sosok yang ramah, rajin, dan energik. Dosen UIN Sunan Gunung Djati yang sekaligus pengurus Muslimat Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat, itu meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Cipularang KM 86, Purwakarta, Senin (23/12/2024) pagi.

Jenazahnya telah dimakamkan pada Senin sore.

Pepi meninggal dunia setelah mobil yang dia tumpangi mengalami kecelakaan saat perjalanan dari Bandung menuju Bogor.

Kakak kandung Pepi, Asep Sasa (52), menjelaskan, sang adik berangkat menuju Bogor untuk menghadiri acara pelantikan Muslimat NU. Pepi merupakan pengurus dari Muslimat NU Jawa Barat.

"Katanya mau menghadiri pelantikan Muslimat NU, makanya dia ke sana. Saya juga tidak begitu mengerti, tapi banyak sekali dari Muslimat yang hadir sekarang," ujar Asep kepada Tribun Jabar, Senin.

Asep tidak mengetahui secara pasti kejadian sang adik mengalami kecelakaan. Bahkan, dia baru tahu adiknya kecelakaan selang dua jam dari kejadian.

Baca juga: Kecelakaan di Tol Cipularang Tewaskan Dosen UIN Bandung, Tinggalkan Duka bagi PW Muslimat NU Jabar

"Jam 08.00 WIB, saya dibangunin sama istri. Istri saya juga dapat informasi dari teman-teman yang di UIN. Jadi ada kabar itu, tadinya saya mau nyusul ke Purwakarta. Tapi dijemput sama anak (Pepi) yang bungsu sama dari tim UIN," katanya.

"Jadi saya tadi insiartif menjemput anaknya (Pepi) yang gede sama suaminya di Permata Biru (rumah Pepi). Kebetulan anaknya yang gede lagi sakit jadi enggak ke sini. Lalu ke sini 
rumah ibu (dari Pepi)," ucapnya.

Setelah itu Asep mengungkapkan, jenazah sang adiknya langsung dibawa dari Purwakarta menuju rumah orang tuanya di Desa Ciluluk, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, untuk dimakamkan.

Baca juga: Sosok Pepi Siti Paturohmah, Dosen UIN Bandung Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipularang KM 86

"Jadi Almarhum itu dijemput pakai ambulans UIN dari Purwakarta langsung ke sini (Cikancung). Dari sana itu jam 12.00 WIB. lalu datang itu jam 14.00 WIB, langsung dimakamkan," ujarnya.

Pepi yang merupakan dosen Bahasa dan Sastra Inggris di UIN Sunan Gunung Djati meninggalkan dua orang anak. Dari kesehariannya, Pepi merupakan sosok yang dikenal sangat ramah.

Kondisi kendaraan Toyota Innova Zenix dengan nomor polisi B 1336 AKQ yang alami kecelakaan di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 86 B, tepatnya di wilayah Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (23/12/2024). Dosen UIN Bandung menjadi korban meninggal.
Kondisi kendaraan Toyota Innova Zenix dengan nomor polisi B 1336 AKQ yang alami kecelakaan di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 86 B, tepatnya di wilayah Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (23/12/2024). Dosen UIN Bandung menjadi korban meninggal. (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

"Adik saya memang rajin. Selain di Muslimat NU, aktif sekali di voli, kemudian ibu-ibu pengajian juga datang, sampai alumni SMA juga aktif dia di SMA Chexo (SMAN 1 Cicalengka). Untuk organisasi dia memang aktif," kata Asep.

Baca juga: Selain Pepi, Dekan Fakultas Psikologi UIN Bandung Turut Jadi Korban Kecelakaan di Tol Cipularang

Alumni Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati, Ria Puji Lestari (27) mengatakan, dia sempat belajar dengan Pepi. Menurutnya, Pepi sosok dosen yang nyentrik dan energik ketika tengah mengajar. 

"Dia dosen yang asyik, enggak pandang bulu, ramah, ditanya pasti jawab," ucapnya.

Selain gaya mengajarnya yang bisa membuat mahasiswa nyaman, Ria mengatakan, almarhumah Pepi merupakan dosen yang mudah berkomunikasi dengan orang baru, termasuk mahasiswa angkatan baru. 

"Dosen favorit, dekat dengan semua. Insyaallah kebaikan semasa hidupnya dikenang baik oleh para mahasiswa, sangat ramah, mau itu ke orang lama atau baru. Aktif juga komunikasi sama mahasiswa di sini," ujarnya.

Ria mengaku kaget mendengar kabar Pepi meninggal dalam kecelakaan.

"Siapapun anak BSI pasti kenal beliau, pasti sangat kehilangan. Insyaallah kebaikan semasa hidupnya dikenang baik oleh para mahasiswa," katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved