Rebana, Kawasan Ekonomi Masa Depan Jawa Barat yang Menjadi Sorotan Global
Kawasan ini diproyeksikan berkontribusi signifikan terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada 2029.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan Rebana yang mencakup tujuh wilayah di Jawa Barat—Subang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Sumedang, Kabupaten dan Kota Cirebon—telah menjelma menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Kawasan ini diproyeksikan berkontribusi signifikan terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada 2029.
Kawasan Rebana dikenal dengan potensi infrastrukturnya yang terintegrasi, termasuk Pelabuhan Patimban, jalan tol, dan Bandara Kertajati. Pembangunan infrastruktur ini menjadikan kawasan Rebana ideal untuk investasi sektor industri, logistik, dan teknologi.
Di Subang, kawasan industri seperti Subang Smart Politan berkembang pesat, didorong masuknya produsen kendaraan listrik seperti BYD dan Vinfast. Dengan ketersediaan lahan yang luas dan harga kompetitif, kawasan ini menjadi pusat produksi otomotif yang berorientasi ekspor.
Majalengka juga mengalami lonjakan investasi dengan pengembangan Kertajati Industrial Estate Majalengka (KIEM), yang diharapkan menciptakan ribuan lapangan kerja. Di Sumedang, sektor pengolahan makanan dan cokelat semakin berkembang dengan hadirnya pabrik baru PT Wahana Interfood Nusantara Tbk.
Badan Pengelola Rebana (BP Rebana), di bawah kepemimpinan Bernardus Djonoputro, berhasil mengintegrasikan pemerintah daerah, provinsi, dan investor. Dengan pendekatan profesional, BP Rebana memposisikan kawasan ini sebagai benchmark aglomerasi perkotaan yang berdaya saing tinggi.
Investasi sebesar Rp15,4 triliun telah mengalir ke kawasan ini sepanjang Januari–Oktober 2024. Selain itu, lebih dari 475 lembaga pelatihan kerja telah mendukung pengembangan sumber daya manusia di Rebana, menghasilkan 90.000 lulusan setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan industri modern.
Rebana juga menarik perhatian lembaga donor internasional seperti JICA dan GIZ, yang membantu dalam pengembangan infrastruktur dan desain kota berkelanjutan. World Bank Group turut memberikan dukungan untuk menciptakan kota layak huni melalui transformasi perkotaan di kawasan ini.
Dengan visi sebagai pusat inovasi manufaktur dan teknologi, Rebana diproyeksikan menjadi kawasan ekonomi terkemuka yang tidak hanya menopang ekonomi Jawa Barat tetapi juga Indonesia secara keseluruhan. Langkah ini menjadikan Rebana tidak hanya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai model pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Seperti yang disampaikan Bernardus, “Dengan pendekatan ekosistem terintegrasi, Rebana telah menarik perhatian global sebagai kawasan yang mendukung industri ramah lingkungan dan teknologi modern. Kami optimis kawasan ini akan menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.”
Rebana Menuju Dunia: BP Rebana Tawarkan Investasi Wisata Kelas Dunia di Jepang |
![]() |
---|
Potensi Rebana: Optimalkan Wilayah Metropolitan, Indonesia Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen |
![]() |
---|
Linggarjati White Paper: Strategi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen dan Pembangunan Berkelanjutan |
![]() |
---|
West Java Infrastructure Summit 2024: Aglomerasi Rebana tawarkan 32 Triliun Peluang Investasi |
![]() |
---|
Kawasan Industri KIEM Harus Bermanfaat bagi Majalengka, Pemkab Diminta Proaktif Siapkan Pelatihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.