West Java Infrastructure Summit 2024: Aglomerasi Rebana tawarkan 32 Triliun Peluang Investasi

proyek-proyek yang ditawarkan meliputi penyediaan air  minum dan air bersih; energi hijau panas bumi; pengembangan Bandara Kertajati dan  ekosistemnya

Editor: Siti Fatimah
Dokumen PT.Perkebunan Nusantara
Master Plan Kawasan Industri Rebana Teknopolis di Kabupaten Subang. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Untuk mempercepat pembentukan kutub pertumbuhan baru ekonomi nasional di  Kawasan Rebana, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menawarkan 12 proyek senilai  Rp 32,73 triliun dalam acara West Java Infrastructure Summit (WJIS) 2024 pada 19  September mendatang.

Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana Bernardus Djonoputro mengatakan hal ini diacara WJIS  di Trans Convention Center, Bandung. 

Bernardus mengatakan, proyek-proyek yang ditawarkan meliputi penyediaan air  minum dan air bersih; energi hijau panas bumi; pengembangan Bandara Kertajati dan  ekosistemnya, Kawasan Industri Baru; dan industri pengolahan garam.

Baca juga: Baru Dilantik jadi Anggota DPRD Jabar, Taufik Nurrohim Dorong Pengembangan Kawasan Rebana,

Semua proyek ini  dibangun untuk mengiringi perkembangan kawasan Rebana yang kini menjadi daerah  tujuan investasi menarik bagi para investor dunia.

Dari sekarang sampai lima puluh tahun  ke depan, industri akan bergerak ke kawasan Rebana karena di kawasan ini sudah ada  infrastruktur strategis kelas dunia seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, jalan  tol Cipali, tol Cisumdawu, bendungan, dan lain-lain. 

“Jadi untuk mendorong agar benar-benar kawasan Rebana menjadi pusat  pertumbuhan baru Indonesia, maka kita harus membangun beberapa fasilitas pendukung  seperti air, energi hijau, penguatan Bandara Kertajati, dan lain-lain,” ujar Bernardus. Beberapa proyek antara lain: 

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatigede senilai Rp 4,31 triliun, dan  proyek penyediaan air bersih untuk kawasan pelabuhan Patimban dan sekitarnya  (Rp 134 miliar). SPAM ini direncanakan untuk menyediakan air minum dan air bersih di  lima kota Kawasan Metropolitan Rebana yaitu Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten  Cirebon, Kota Cirebon dan Kabupaten Majalengka.

Kapasitasnya 1.500 liter/detik setara  dengan layanan air minum untuk 500 ribu rumah tangga.

Sedangkan proyek air bersih  Patimban adalah untuk menyongsong perkembangan kawasan Pelabuhan Patimban di  Subang dan sekitarnya.

Penyediaan air bersih untuk melayani galangan kapal, kawasan  industri, dan tenan lainnya. 

Selain itu, Pemprov Jabar juga menawarkan proyek pabrik garam (Rp 250 miliar) sepanjang musim di Kabupaten Cirebon yang ditawarkan oleh Dinas Kelautan  dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, dengan kapasitas 35.000 metrik ton per tahun dari  

kapasitas produksi 70.000 metrik ton per tahun. Pabrik ini dibutuhkan untuk memenuhi  kebutuhan garam industri terutama untuk makanan, pengolahan air, farmasi dan industri  kimia.

Proyek ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan garam dalam  negeri seperti yang digariskan oleh Perpres nomor 126/2022.

Jabar juga menawarkan  industri pemurnian garam (salt washing).

Pemerintah telah melarang impor garam pada  2024, sedangkan ada kebutuhan 3,7 juta ton garam secara nasional. PT Agronesia,  Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar melihat ini sebagai potensi pasar, dan  menawarkan proyek Unit Pengolahan Garam di Cirebon dengan nilai investasi  sebesar Rp 16,3 miliar untuk menyediakan garam dengan standar industri. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved